-10-

18 2 0
                                    

"lalu, aku tinggal serumah bersama nya karena aku ada masalah dengan Papa ku. Dan di situlah terjadinya banyak hal yang janggal, dari yang Rui tiba-tiba tidak ada menjadi ada di belakang ku, dan kemarin! ada sekelompok orang yang tiba-tiba muncul di rumahnya, kaki nya tidak menyentuh lantai dan warna pupil mata nya Rui berubah menjadi warna merah menyala dan Rui bisa mengeluarkan sihir dari tangannya.." jelas panjang lebar dari Sanao

"Hah?? Umm, itu beneran? Kau tidak mengigau kan, Nao??" Tanya Yui untuk memastikan

"Yui?? Masa sih aku mengigau?? Aku bukan orang yang suka mengarang cerita, tahu!!" Kesal Sanao

Yui tertawa terbahak-bahak, "iyaa, bercanda doang kok! Haha!"

"Tapi, masa sih? Itu aneh banget, loh! Kayak di film-film gitu jadinya" ujar Yui yang setengah percaya, setengah tidak.

"Beneran, tahu! Kalau gak percaya, mau datang ke rumah gak??" Tawaran dari Sanao

"Beneran gak apa-apa?? Coba tanya pacar mu dulu, deh. Takutnya, gak boleh"

"Oiya! Nanti deh, aku kabarin lagi, ya!"

Yui mengangguk, dan kedua orang tersebut masih membahas kejadian aneh yang di alami Sanao.

Setelah pembahasan itu di rasa sudah cukup, Sanao memutuskan untuk pulang, tetapi.. Sanao berpikiran ingin membawakan Rui minuman yang segar. Sanao mengantre dan memesan minuman untuk di bawa pulang, setelah minuman itu sudah di buat, Sanao melanjutkan perjalanan nya untuk pulang.

Sanao perlahan membuka pintu rumah Rui, dan mendapati Rui sedang duduk di sofa ruang tamu. Sanao menghampiri Rui, "hai! nih, biar segar!" Rui pun mengambil minuman yang sedang di pegang Sanao. "makasih, Nao.." Rui pun meminum minuman yang di bawakan oleh Sanao.

"Rui," panggil Sanao

"Hmm??"

"Teman dekat ku di kuliah, nama nya Yui. Mau mampir ke rumah, boleh gak??" Tanya Sanao

"Mau ngapain?" Tanya nya balik

"Umm, mau main saja, sih.."

Rui diam dan menyerut minum nya, Sanao pun ikut diam melihat Rui yang diam saja.

"Gak boleh, yaa??" Ujar Sanao yang menghela napas dan menunjukkan muka memelas nya.

Rui mendaratkan tangan nya di rambut Sanao dan sambil mengelus nya, "bukan begitu, tapi, rumah ini belum ada yang pernah masuk ke dalam selain kamu sama keluarga aku. Bisa di bilang, orang lain gak boleh masuk, sayang.." ujar Rui yang menekankan dan menghaluskan nada nya di bagian akhir.

Sontak Sanao yang mendengar itu langsung terkejut, dia bilang apa?? "Sayang.."??

Sanao rasa nya ingin melayang! Baru kali ini Sanao mendengar Rui memanggil Sanao dengan sebutan itu. Sanao menutup muka nya dengan tangan nya, seakan akan tidak ingin melihat wajah Rui karena Sanao tersipu dengan sebutan itu.

Rui tertawa melihat tingkah laku nya Sanao, "kok kamu tumben sih??" Heran Sanao

"Tumben?? Tumben apa?"

"Kamu kok tumben manggil aku dengan sebutan 'sayang' ?? Biasanya kan cuma pakai nama asli doang.." ledek Sanao dengan mengalihkan pandangan nya ke jendela

Rui lagi-lagi hanya tertawa sambil mengacak-acak rambutnya Sanao, "malu aku" pelan Rui.

"Malu? Kenapa? Kan sama pacarnya." Ujar Sanao dengan tertawa kecil

"Ada deh..!" Jawab Rui.

Sanao hanya mengerutkan bibirnya, "ya sudah deh, teman ku tidak jadi main ke rumah" Sanao pun mengeluarkan handphone nya dan membuka pesan Yui.

Saat Sanao mengetik di handphone nya, Rui berkata "maaf ya.."

Sanao langsung beralih pandangan ke Rui dan tersenyum, "gak apa-apa kok!" Sanao melanjutkan mengetik pesan untuk Yui. Saat di room chat:

"Yui! Sorry nih, ternyata gak di bolehin sama Rui.. T__T"

"Eh? Kenapa tuh? Kok gak boleh?"

"Aku enggak tahuuuu ಠ⁠︵⁠ಠ"

"Yahh, yasudah deh kalau emang gak boleh"

"Maaf yaaaa!"

"Enggak apa-apa, kalau di Sherlock aja gimana, Nao?? Aku pengen tahu rumah nya di sebelah mana"

"Oh iya! Sebentar deh"

"✿>jln.********"

"Terimakasih, Nao!!"

"Iyaa, sama-sama!"

Pembahasan di chat bersama Yui pun selesai, Sanao meletakkan handphone nya dan mengajak ngobrol dengan Rui.

Saat hari esok telah tiba, Sanao sudah berada di kampusnya. Sanao duduk dan mulai membuka lembaran-lembaran kertas yang di bawa nya untuk di rapikan, karena sebelum Sanao datang ke kampus, Ia mampir terlebih dahulu untuk ke tukang foto copy.

"Aduh!! Bisa-bisanya aku kelupaan bawa paper clip, mana sebentar lagi kelas nya mau di mulai" keluh ku.

Saat Sanao sedang sibuk mencari paper clip dan sibuk dengan lembaran-lembaran kertas itu, tiba-tiba ada yang menghampiri nya. Sanao kira orang itu adalah Yui, tetapi melainkan seorang laki-laki!

"Hai! Aku lihat kamu dari kejauhan kayaknya kamu lagi mencari paper clip, yaa?" Tanya seorang laki-laki itu.

Aku tersenyum, 'hehe.. iya"

Laki-laki itu merogoh tas nya dan mengeluarkan sesuatu, "nih, aku ada paper clip" ujar laki-laki itu sambil menyodorkan benda itu

"Eh, makasih ya!" Ucap Sanao yang mengambil paper clip itu dari tangan laki-laki tersebut.

"Iyap!" Anggukan kepala dari laki-laki itu, aku pun segera merapikannya dan memasang paper clip itu pada tumpukan kertas yang sudah tersusun rapi.

"Omong-omong, aku boleh gabung?" Tawar laki-laki itu

"Boleh, boleh!"

Laki-laki tersebut langsung duduk di sebelahku, "kamu lagi mau masuk kelas mana?"

"Nih!" Ujar Sanao yang menyodorkan handphone nya yang ber tampilan jadwal nya dia.

"Ohh! Ini mah samping ruangan kelas ku, kamu kapan ke kelas mu??" Tanya nya

"Ini, sebentar lagi mau mulai kelas nya" jawab Sanao

"Ohh, mau bareng? Biar sekalian" ajak laki-laki itu

"Boleh," aku dan laki-laki itu pun berdiri secara bersamaan dan berjalan ke arah ruangan kita, "oh iya, nama mu siapa??" Tanya nya.

"Aku Artsanao, panggil aja Sanao. Dan kamu??" Aku menyodorkan tangan ku

Laki-laki itu menggenggam tangan ku dan menggoyangkan nya, "aku Alka, salam kenal!"

"Salam kenal juga! Senang bertemu dengan mu!"

Alka pun tersenyum kepada Sanao, "aku duluan masuk ke kelas, ya! Dan terimakasih juga atas paper clip nyaa!" Seru ku dan membuka pintu ruangan tersebut.

Alka tersenyum sambil melihat Sanao hingga tubuh Sanao tidak terlihat dari pandangannya.

Sanao pun duduk di samping Yui, "tadi siapa?? Yang lagi duduk bareng sama kamu, Nao?" Tanya Yui

"Itu temen doang, kelas sebelah kok" jawab Sanao

"Masa, sih? Tapi di lihat-lihat dia ganteng juga, ya kan?" Goda Yui

"Enggak, ah! Masih ganteng an Rui" ujar Sanao

"Idih! Dasar si bucin!" Ucap Yui yang sambil mencubit cubit pipi Sanao karena gemas dengan teman dekatnya itu, Sanao hanya bisa tertawa.

"Oh, iya!-

꒰。⁠• BERSAMBUNG ⁠•⁠。꒱⁠

Heyhooo!!
Dukung cerita ini dengan Vote dan Komen, tunggu kelanjutannya yaa!

I hope you like it! And thank you~

✧✧✧

AR-2023!!

Love, For Unreality..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang