🏡 at least

1.1K 106 26
                                    

.

Sebagai pecinta makanan apalagi yang gratisan, Rosie tidak akan menolak mentah-mentah ajakan makan siang bareng Jeffry di kantin teknik. Jujur, makanan di kantin fakultas sebelah tuh entah kenapa rasanya kayak lebih enak aja dibandingkan kantin sendiri. Apalagi pempeknya, beuh.

"Hai guys, ketinggalan apa nih gue?" tanya Rosie sewaktu mendudukkan diri di kursi kosong bersebelahan dengan Jihan.

"Parah banget lu Ci ketinggalan gosipnya Bams," seru Yugo.

"Paan?"

"Anak fakultas sini ada yang tekdung," kata Jeffry santai aja membeberkannya.

"Hah, siapa?! Lisa bukan?"

"Anjeng hahahaha."

Rosie nih kadang kalau nyeletuk emang suka asal ceplos aja. Untungnya teman-temannya udah pada hapal dengan tabiat cewek satu itu dan gak pernah merasa tersinggung.

"Cihuy dah pada ngumpul aja nih calon-calon budak korporat." Dika muncul bareng Lisa yang cuek saja dengerin lagu lewat airpods.

"Lis, gua baliknya nebeng ya," kata Jihan ke Lisa yang duduk di depannya. Tapi cewek itu diem aja. "ALISAAAA!!!"

"Iye anjing gua denger."

"Bangsat itu mulut kagak pernah diajarin sopan santun apa gimana?" sahut Bams bombastic side eye.

"Sama aja edan."

"Dipikir-pikir kita nih toxic banget ya. Gua aja yang dulunya alim jadi kebawa arus jelek gara-gara bergaul ama lu pada," kata Rosie.

"Bacot ya lu dulu bahkan lebih-lebih makanya emak lu nyuruh lu masuk pesantren," ujar Lisa keki.

"Hahahaha napa kagak masuk pesantren aja Ci entar lu balik-balik bawa calonnya ustadz anak yang punya pesantren," celetuk Yugo.

"Dia mana betah masuk pesantren cok, anaknya begajulan gitu." Jeffry menyahuti.

"GAK ASIK AH GUE MULU YANG KENA!!!" gerutu Rosie.

"Betiway ini tuan muda kita napa diem aja nih," seru Dika menyenggol Jaka yang sejak tadi cuma nunduk main hp gak ikut langsung obrolan mereka.

"Iye jir gak seru lu lagi kumpul-kumpul gini malah asik sendiri maen hp, keren lu begitu?" cibir Jeffry.

Jaka yang sekarang jadi pusat perhatian langsung mendengus dan meletakkan hapenya di atas meja. "Puas?"

Semua orang pun kembali melanjutkan obrolan. Walau diam-diam Lisa merhatiin Jaka yang entah kenapa hari ini aneh banget mendadak jadi pendiam.

"Entar lusa lu ultah ya nyet. Dah tua aja nih anak kinci," kata Yugo melingkarkan lengannya ke leher Jaka.

"Tebak kali ini hadiahnya apa?" sahut Lisa.

Bams menyesap kopinya, "Taun kemarin dia dapat Panigale kan ya, sekarang kemungkinan dapat rumah sih."

"Buju buset. Kalau iya, ni anak keluarganya benar-benar tajir maksimal. Rafi Ahmad aja kalah," ujar Dika.

"Nyokap bilang mau ngasih gue apartemen sih," seru Jaka bikin yang lain berseru heboh.

"TUH, KAN!" Yugo gebrak meja.

"Yah, berarti entar lu gak ngontrak lagi dong?" tanya Rosie.

"Tetep ngontrak, cuma sesekali gua balik ke apart. Entar lu pada ke sono aja dah anggap rumah sendiri," ucap Jaka santai.

"Kalau gitu boleh gua jual dong buat dp motor? Katanya anggap rumah sendiri," celetuk Bams.

"Lu kalo ngomong yang ngotak dikit dong!" Jihan yang emosi langsung noyor kepala Bams.

"Eh, liat dah." Lisa yang lagi asik scrolling tiktok mengacungkan layar ponselnya. "Bikin at least trend yuk!"

"Udah gak musim, Sa. Lu nih gak up to date banget deh." Rosie memutar bola mata.

"Ya mana gue tau anjir ini aja baru fyp sekarang??!!!"

"At least trend tuh kayak gimana?" tanya Jaka.

"Ajang buat tubir," jawab Jeffry.

"Coba dong gua pengen denger, udah lama nih gak liat keributan," kata Bams.

"Oke gue duluan ya," ujar Lisa. "At least gue gak pernah ngorek-ngorek informasi pribadi orang lain demi bahan gosip."

Bams yang lagi nyeruput kopinya langsung batuk-batuk. "Anjeng lu nyindir gua?!"

"Kan udah gue bilang...."

"Baru juga mulai woi."

Yugo menepuk bahu Bams. "Balas dong jangan mau kalah!"

"At least gua gak pernah nyuruh orang buat nyerang cewek," kata Jaka sewaktu Bams mau buka mulut.

"Tai lu ngebelain Lisa mulu jing!"

Lisa cuma ketawa.

"At least gue gak munafik soal perasaan," seru Bams.

"WADOOHHHHH!!!"

"At least gua gak suka ikut campur urusan orang lain," kata Jaka dengan intonasi dingin.

Jihan yang diem-diem merhatiin merasa kalau arah pembicaraan ini udah bukan sekadar bercandaan lagi.

"At least gue gak pernah diem-diem suka ama temen sendiri." Ucapan Jeffry barusan bikin Jaka yang mau buka mulut seketika terbungkam sepenuhnya.

Dan kini semua orang di meja tahu kalau kalimat itu ditujukan langsung untuk Jaka.

...

yok main tebak-tebakan siapa kira-kira cewek yang disukai jaka 🕵️‍♀️🕵️‍♀️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bumi maetala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang