3.

2.3K 254 37
                                    


Pagi ini seperti biasa, Jaemin sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami. Mark jalan turun dari tangga menghampiri istrinya yang sedang menata makanan diatas meja. ia peluk tubuh Jaemin dari belakang sambil mencium pundak Jaemin.

"Hari ini kau lembur lagi?" tanya Jaemin.

Mark menggeleng kecil. ia duduk di kursi dan siap menyantap sarapan pagi nya.

"hari ini aku pulang tepat waktu. ada apa?" tanyanya.

"tidak, siang ini aku ada janji untuk bertemu Renjun lagi dirumah sakit" ucap Jaemin duduk di samping kursi Mark.

"baiklah, kaki mu bagaimana?"

"sudah membaik, untung saja aku bertemu seorang dokter dan langsung ditangani."

"baguslah. lain kali hati-hati sayang."

Jaemin tersenyum gemas sambil mengangguk.

mereka melakukan sarapan hingga Mark lebih dulu selesai dan pamit pada Jaemin. tidak lupa mengecup kening Jaemin dan mengusap kepala belakang sang istri.

setelah kepergian Mark, Jaemin bersiap-siap untuk membereskan rumah lalu menghampiri Renjun -sahabatnya- di rumah sakit.

*****

"sayang, lebih baik kau cek kandunganmu langsung di rumah sakit, jika dirumah Jeno tidak mempunyai alat yang lengkap" ucap Jungwoo pada Karina yang masih merajuk sebab Karina tidak ingin ke rumah sakit.

"sudah aku katakan, aku benci bau obat!" kesalnya menatap sang suami.

Jeno terkekeh mengelengkan kepalanya menatap kedua insan yang tengah beradu mulut itu.

"Jeno, katakan padanya jika kau tidak bisa sembarangan mengecek kandungannya jika dirumah" Ucap Jungwoo pada Jeno.

Jeno mengangguk, ia menghampiri Karina dan berdiri didepan kakak nya.

"yang dikatakan Jungwoo hyung benar, noona. Aku tidak akan bisa semaksimal itu memeriksa keadaan kandungamu jika dirumah " ucapnya.

Karina mendengus, memang benar bulan ini dia belum mengecek kandungannya. sebab itu sang suami memaksanya untuk pergi kerumah sakit bersama Jeno dan memeriksa si jabang bayi.

"Kalau begitu, aku ingin ditemani oleh mu" ucap Karina menatap sang suami.

"tidak bisa sayang, aku ada rapat pagi ini. Jeno kan ada, dia doktermu" ucapnya.

"lihat! dia yang membuatku hamil, tapi dia tidak ingin bertanggung jawab penuh! aku sedang mengandung anak nya, tapi dia tidak ingin menemaniku untuk cek bayi nya!" adu Karina pada Jeno.

Jeno menggelengkan kepalanya. ia ambil kunci mobil Karina.

"Jadi bagaimana? berangkat bersamaku atau lain waktu?" tranya Jeno pada sang kakak.

"nanti saja, aku ingin ditemani oleh suamiku!" ucap Karina menghentakkan kaki nya dan langsung pergi ke kamar.

Jeno dan Jungwoo saling pandnagan kemudian menggelengkan kepalanya.

"kalau begitu aku berangkat duluan ya, hyung"

Jungwoo mengangguk. Jeno berangkat lebih dulu unuk kerumah sakit.


*****


Jaemin melangkah riang menyusuri lorong rumah sakit. tujuan utamanya untuk bertemu dengan Renjun, sahabatnya. sembari menenteng kotak bekal yang Jaemin buat dengan menu kesukaan Renjun pastinya. Jaemin tersenyum saat seorang perawat  memberikan sapaan lembut padanya. beberapa perawat dirumah sakit ini memang sudah mengenal Jaemin, karena beberapa kali dirinya mengampiri Renjun untuk mengajak nya makan siang atau sekedar memberikan bekal makan. bahkan mereka sempat berfikir jika Jaemin adalah kekasih dokter anak itu, siapa lagi kalau bukan Renjun.

Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang