20 (End)

1.8K 168 48
                                    

Karina melambaikan tangannya kemudian masuk kedalam mobil. hari ini, ia dan Jungwoo kembali ke rumah mereka. sudah cukup merepotkan Jeno selama beberapa bulan ini. setelah kepergian Karina, Tiffany mengajak Jaemin untuk masuk kedalam rumah. Jeno masih kerja jadi hanya ada Jaemin dan Tiffany dirumah.

"Nana-ya, perutmu sudah membesar. lucu sekali. bagaimana sidangmu?" tanya Tiffany duduk bersama Jaemin di gazebo belakang rumah.

"Jungwoo hyung bilang, bisa diputuskan sidang kedua eomma. hakim mengatakan jika bisa menggugat dan hakin menerima gugatan itu karena alasan perselingkuhan, apalagi Mark dan selingkuhannya sampai mempunyai anak" jelas Jaemin.

"syukurlah. eomma senang mendengarnya, kau tak perlu datang ke sidang keduamu kan?" tanya Tiffany kembali.

"aku harus datang eomma. hakim mengatakan putusan jatuh perceraian harus ada aku dan juga Mark."

Tiffany menghela nafasnya.

"kapan nak?" tanyanya.

"minggu depan eomma."

"sayang, lusa eomma harus ke Thailand menyusul appa. apakah kau tak apa sendirian?"

Jaemin tersenyum mengusap tangan Tiffany.

"tak apa, eomma. aku memang berniat pergi sendiri" ucap Jaemin.

Tiffany mengangguk, ia mengusap perut Jaemin yang semakin bulat.

"hallo sayang, ini nenek mu" kekeh Tiffany.

Jaemin tersenyum hangat. terhitung sudah 3 bulan ia berada di rumah Jeno. keluarga Jeno menerimanya dengan baik. apalagi Jeno, ia selalu memperlakukan Jaemin dengan begitu sangat baik.

"eomma..."

"ya sayang?"

"terima kasih banyak. terima kasih karena sudah mau menerima aku disini. terima untuk semua perhatian dan waktu yang kau beri untukku dan bayiku. aku sangat merasa tidak enak, tapi juga aku bersyukur karena bertemu dengan eomma dan juga dokter Lee" ucap Jaemin dengan mata yang berkaca-kaca.

Tiffany mengusap air mata Jaemin dan menggelengkan kepalanya pelan.

"nak, aku dan anak-anakku sangat senang karenamu. kau anak yang baik, tidak seharusnya mereka melakukan itu padamu. ada aku dan anak-anakku yang akan melindungimu. sayang, kau tak perlu khawatir. aku dan anak-anakku siap menjagamu dan bayimu" ucap Tiffany membuat Jaemin menangis.

Tiffany peluk hangat Jaemin mrmbuat Jaemin semakin terisak.

"eomma..."

Tiffany usap surai Jaemin dengan sayang. ia benar-benar menyayangi Jaemin. ia juga berharap, setelah putusan perceraian Mark dan Jaemin. Jaemin bisa menikah dengan Jeno. Tiffany sangat berharap itu.

malam hari, Jeno pulang. ia masuk kedalam rumah dimana Jaemin menyambutnya sambil tersenyum hangat. Jeno mendekat, ia merangkul pundak Jaemin dan membawanya lebih masuk.

"kau sudah minum susu nya?" tanya Jeno.

"sudah!" jawab Jaemin senang.

Jeno terkekeh. keduanya sampai di meja makan dimana Tiffany dan Jeongin sedang menyiapkan makan malam.

"mandi dulu sana. baru setelah itu kita makan malam" ucap Tiffany diangguki oleh Jeno.

Jaemin mendekat kearah Tiffany kemudian duduk di kursi samping Tiffany. tak lama kemudian, Jeno selesai mandi dan bergabung.

"Jeno-ya, lusa eomma harus pergi ke Thailand. appa mu sedang ada kerjaan disana. setelah itu, kami akan kembali ke Korea" ucao Tiffany disela makan malam mereka.

Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang