5.

2.1K 240 26
                                    


Jaemin menatap siaran televisi dengan tenang, hari ini ia tidak ada agenda. awalnya, ia akan pergi ke rumah sakit menemui Renjun, tapi ternyata dokter itu sedang ada volunter. Jadi Jaemin memutuskan untuk di rumah saja seharian ini. suaminya pun juga tidak mengizinkannya ke mana-mana. 

di tengah kegiatan menonton televisinya, ponsel Jaemin berdering. itu panggilan dari nomor tidak di kenal. siapa?

"Hallo?"

"Lee Jaemin-ssi?"

Jaemin tersenyum saat mendengar suara Jeno disebrang sana. ia menegakkan tubuhnya.

"Dokter Lee?" ucapnya dengan riang.

"yeah, ini aku" ucap Jeno disebrang.

"aku menunggu kabar darimu, asal kau tau" ucap Jaemin dengan sedikit merajuk.

"maaf, aku baru senggang. sekarang kau bisa menyimpan nomor ku, Jaemin-ssi."

"Eung, aku akan menyimpannya setelah ini. ah ya dokter, bagaimana keadaan Lucy?" 

"Lucy baik-baik saja. aku sudah memberikan kamar khusus untuknya. jadi kau jangan khawatir."

"aku merindukan si putih itu. apakah boleh aku berkunjung ke rumah mu dokter Lee?"

"berkunjung? ahh.. boleh saja. namun, aku dirumah sendirian Jaemin-ssi. apakah tak masalah?"

"tak masalah! berikan aku alamatmu, dokter."

"aku sudah mengirimkannya di pesan."

"baiklah kalau begitu aku siap-siap dulu. kau ada dirumah bukan sekarang?"

"yeah., aku sedang berada dirumah Jaemin-ssi"

"baiklah, aku tutup teleponnya dokter. see you."

Jaemin segera mematikan telepon dan berlari kecil menuju kamarnya. mengganti pakaian dan sedikit memoles wajahnya agar tidak pucat. Tidak lupa Jaemin menghubungi Mark terlebih dulu.

Jaemin mengunci rumah dan segera pergi menggunakan mobilnya ke alamat rumah Jeno. 

"ah ya, sepertinya aku harus membawakan camilan untuk dokter Lee. umm.. apa yang dokter Lee suka ya?"

Jaemin menatap toko roti langganannya yang kebetulan melewati jalan itu sebelum ke rumah Jeno.

"aku akan membelikannya cake kesukaanku. semoga dokter Lee suka?"

Jaemin masuk dan memesan cake yang biasa ia pesan. setelah selesai, Jaemin kembali ke mobil dan langsung tancap gas menuju rumah Jeno.

sepuluh menit kemudian, Jaemin sampai di halaman rumah Jeno. Jeno keluar dari rumah menggunakan kaos hitam dan celana bahan hitam. Jeno menyambut Jaemin dengan senyuman bulan sabitnya. Jaemin membalas dengan senyuman.

"aku membeli ini sebelum kesini. semoga kau suka dokter" ucap Jaemin memberikan Pepperberg isi cake pad Jeno.

"astaga merepotkan sekali Jaemin-ssi. terima kasih"

"tidak apa-apa dokter Lee."

"masuklah."

Jaemin masuk ke dalam rumah Jeno. bersih dan juga harum.

"rumah mu sangat nyaman dokter Lee" ucap Jaemin.

"terima kasih, Jaemin-ssi"

"panggil saja Nana, aku sedikit tidak nyaman jika ada yang memanggilku terlalu formal selain kolega suamiku" ucap Jaemin dengan senyuman manis menatap Jeno.

Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang