4.

2.4K 260 65
                                    

Jeno dan Jaemin sudah sampai di klinik hewan. keduanya segera masuk ke dalam dan disambut oleh perawat yang ada di klinik hewan tersebut.

"ada yang bisa kami bantu?" tanya sang perawat dengan senyuman manisnya.

"aku menemukan bayi kucing ini di selokan, tubuhnya menggigil, dan sepertinya dia terluka. tolong periksa keadaannya" ucap Jaemin menyerahkan si bayi kucing.

"baik tunggu sebentar, kami akan menimbangnya terlebih dahulu" ucap sang perawat di angguki oleh Jaemin.

Jaemin berjalan mengikuti sang perawat menuju ruang pemeriksaan, Jeno yang ada dibelakang Jaemin menggelengkan kepalanya terkekeh melihat tingkah Jaemin yang begitu khawatir pada si bayi kucing.

"tunggu sebentar ya tuan, dokternya sedang makan siang" ucap sang perawat.

Jaemin mengangguk.

"apa tidak bisa dikeringkan dulu? dia kedinginan" ucap Jeno.

"maaf tuan, saya tidak berani menyentuh sebelum dokter. supaya dokter lebih leluasa mengecek nya. hanya sebentar" ucap sang perawat.

Jaemin menatap kearah Jeno dan mengangguk kecil.

tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan bayi kucing.

"apakah ini kucingmu, tuan?" tanya sang dokter.

"bukan. aku menemukannya di selokan" jawab Jaemin.

dokter mengangguk kecil sambil memeriksa si bayi kucing.

"dia kelaparan dan kehausan, ada infeksi pada pernafasannya, kaki nya juga terluka. saya menyarankan untuk dia dirawat inap dua hari kedepan. bagaimana?" tanya sang dokter.

Jaemin menatap kearah Jeno.

"lebih baik dirawat inap saja dokter" ucap Jeno.

Jaemin mengangguk "aku setuju. nanti setiap hari aku akan mengecek nya" ucap Jaemin.

"silahkan tuan. eum, siapa nama kucingnya? supaya kami bisa mencatatnya dengan lengkap" ucap perawat membawa sebuah note dan pulpen.

Jeno dan Jaemin saling pandang.

"Lucy" jawab keduanya.

mata Jaemin membola, bagaimana bisa keduanya mempunyai nama yang sama untuk si bayi kucing malang ini?

"a-ahhh..."

Jeno menggaruk kepalanya yang tak gatal sedangkan Jaemin salah tingkah.

"Lucy, itu nama kucing nya" ucap Jeno dengan telinga yang memerah.

"baiklah, siapa nama pemiliknya?" tanya dang perawat lagi.

lagi dan lagi Jeno dan Jaemin saling lirik.

"Lee Jeno" jawab Jaemin.

Jeno menatap Jaemin dengan kening yang mengkerut.

"baiklah. nama bayi kucing Lucy dan pemilik nya tuan Lee Jeno. untuk nomor handphone yang bisa dihubunginya boleh dicantumkan nanti saat pembayaran di muka" jelas sang perawat.

Jaemin mengangguk. ia menatap kearah Jeno dengan tersenyum lugu. Jeno menggelengkan kepalanya kecil.

setelah mengobrol banyak. kini keduanya memutuskan untuk pulang dan membiarkan Lucy di rawat inap selama dua hari kedepan.

Jeno dan Jaemin masuk kedalam mobil Jeno.

"Dokter Lee, maafkan aku" ucap Jaemin menatap Jeno dengan sedih.

"hmm? kenapa minta maaf?" tanya Jeno sambil menyalakan mesin mobil.

"namamu jadi pemilik Lucy. harusnya aku, tapi aku tidak berani. dan nanti saat Lucy sembuh dan bisa pulang. aku bingung harus merawatnya dimana" ucap Jaemin menundukan kepalanya.

Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang