Step Three: Lebih dari sekedar 'teman'

80 6 0
                                    

"Aku menang!" Seru Keita senang sambil menunjukkan hasil skor nya kepada Matthew. "Hyung gak suportif." Kesal Matthew. "Kenapa hyung tetap main disaat aku pergi ke kamar mandi tadi?" "Salah sendiri, kau juga tahu bahwa permainan ini tidak bisa diberhentikan." Kata Keita sambil menjulurkan lidahnya ke Matthew. Tentu saja Matthew kesal.

Pada minggu hari, Keita dan Matthew memutuskan untuk pergi kerumah Hoetaek untuk menginap dan juga bermain disana. Meskipun Hoetaek sedang tidak berada di Seoul sekarang (karena Hoetaek sedang dalam perjalanan menuju ke Seoul pada waktu itu, dia habis pergi berliburan), Keita dan Matthew tetap masuk ke dalam rumah Hoetaek dan menginap disana.

Tenang saja, Hoetaek sudah setuju akan hal ini.

"Oh, hyung." Panggil Matthew. "Apakah kita bakal pergi menjemput Hoetaek hyung nanti?" "Tentu." Angguk Keita. "Malam, sepertinya. Tadi Hoetaek hyung bilang dia baru berangkat kan?" Lanjut Keita dan diangguki oleh Matthew. "Pakai mobil siapa? Mobil Hoetaek hyung sudah tidak ada lagi." Tanya Matthew. "Suruh Jiwoong hyung saja." Jawab Keita.

"Aniya, Jiwoon hyung juga gak bisa." Geleng Matthew. "Dia juga sedang tidak berada di Korea sekarang. Sudah dari minggu yang lalu." "Oh? Pantas saja, akhir-akhir ini aku lihat kalian tidak pernah bertemu lagi. Rupanya Jiwoong hyung sedang tidak disini?" Kata Keita dan diangguki pelan oleh Matthew.

"Lalu, kita pakai mobil siapa..." Bingung Keita. Baik Keita dan Matthew sama-sama tidak memiliki kendaraan (sebetulnya punya, namun Keita dan Matthew memutuskan untuk menjual kendaraan masing-masing karena satu dan lain hal), sedangkan Hoetaek juga begitu.

"Kita bilang sama Jongwoo hyung saja?" Kata Matthew kepada Keita. Benar juga, kata Keita. Ia tidak berfikir sampai kesana.

"Tapi, bukannya Jongwoo hyung juga sedang tidak di Korea, ya?" Bingung Matthew kembali. "Oh! Bilang saja ke Jay. Dia kan masih disini." Ujar Keita. "Baiklah." Singkat Matthew. Ia lalu segera memberi pesan kepada Jay bahwa mereka akan datang kerumah untuk meminjam mobil Jongwoo.

Mereka semua juga sudah mengetahui kepindahan Jay kerumah Jongwoo, itupun yang memberi tahu mereka memang dari Jongwoo dan Jay sendiri. Dan sejak saat itu lah, mereka semua semakin curiga bahwa ada 'something' diantara Jay dan Jongwoo. Meskipun begitu, baik dari Hoetaek dan Keita juga tidak ingin terlalu ikut campur akan masalah itu karena itu merupakan privasi bagi Jay dan Jongwoo. Tinggal tunggu mereka bilang saja, kata Hoetaek.

"Hyung~ Dimana?" Tanya Matthew. Pada akhirnya, ia melakukan panggilan suara kepada Jay karena tiba-tiba Jay memanggilnya setelah memberi pesan.

"Aku dirumah. Jadi mau pinjam mobil Jongwoo hyung?" Kata Jay langsung. "Iya, jadi. Tapi aku belum bilang ke Jongwoo hyung." Jawab Matthew. "Gapapa, pakai saja. Mungkin saja dia tidak marah kepada kita kalau kita pakai mobilnya diam-diam." Ujar Jay sambil tertawa. "Kalau begitu aku mau siap-siap dulu, biar aku saja yang antar. Kau dimana?" "Kami dirumah Hoetaek hyung. Disini ada Keita hyung juga." Jawab Matthew kembali kepada Jay.

"Really? Wah, kalian sedang menunggu Hoetaek hyung pulang ya? Kalau begitu, aku juga mau ikut!" Seru Jay. "Kesinilah, Jay! Sekalian makan malam diluar saja nanti." Kata Keita. "Oke, oke. Kalau begitu aku mau mandi dulu. See you!" Seru Jay kembali lalu mematikan panggilannya.

"Hyung mau mandi dulu?" Tanya Matthew kepada Keita, setelah panggilan itu terputus. "Kau saja lah dulu." Geleng Keita. "Cepat, ya. Kau tahu bagaimana 'gila' nya Jay dalam membawa mobil." "Iya, iya. Aku tahu." Kata Matthew sembari berjalan menuju kamar mandi.

Jay memang agak 'gila' dalam membawa kendaraan, serius. Keita saja sudah ketakutan sekarang mengingat seberapa 'gila' nya Jay dalam mengendarai mobil. Jarak dari rumah Hoetaek dan Jongwoo yang cukup jauh dan memakan waktu yang lama (belum lagi dengan macet nya jalan), bisa ditempuh dengan beberapa menit lebih cepat oleh Jay, dengan rute yang sama.

"Jadi, hyung dan Jongwoo hyung sudah berpacaran?" Tanya Matthew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, hyung dan Jongwoo hyung sudah berpacaran?" Tanya Matthew. "Iya, sudah." Angguk Jay. "Tapi baru-baru ini, sih. Lebih tepatnya sehari sebelum aku pindah ke rumah dia." "Benarkah? Kenapa tidak bilang ke kami?" Bingung Keita. Saat ini, mereka bertiga memutuskan untuk makam malam bersama dulu sebelum menuju ke bandara.

"Aku sebetulnya juga ingin bilang kepada kalian setelah aku pindah." Lanjut Jay sembari membuka soda can yang ia pesan. "Tapi, entah mengapa Jongwoo hyung menyuruhku untuk diam dulu dan tidak memberitahu kalian. Kurasa dia tengah merencanakan sesuatu." "Mungkin saja." Singkat Keita sembari mengangguk ringan. "Tapi, hyung, ada yang mau aku tanyakan lagi." Kata Matthew kepada Jay. "Kalian dekat sejak kapan? Sejak aku dan Jiwoon hyung berpacaran?" "Iya." Angguk Jay. "Bukan tepat disaat kalian pacaran, ya. Beberapa hari setelah itu. Dia tiba-tiba mulai sering memberiku pesan-pesan singkat. Aku heran juga, sebetulnya. Kalian juga tahu kalau aku dan Jongwoo hyung tidak begitu dekat kan?" Lanjut Jay dan diangguki oleh Keita dan Matthew.

Memang, Jay dan Jongwoo sebelumnya tidak begitu dekat. Bisa dibilang, mereka itu menjadi dekat hanya karena menjadi 'hyung-hyung' nya Matthew.

"Tapi semenjak kau dan Jiwoong hyung berpacaran itulah, dia mulai mendekatiku. Awalnya tidak ku gubris, namun lama kelamaan aku mulai luluh juga." Kata Jay kepada mereka berdua. "Dan sejak itulah, aku dan dia mulai berpacaran hingga sekarang." "Aku masih belum percaya akan hal ini, hyung." Kata Matthew sambil menatap kearah Jay yang duduk disamping Keita. "Tapi aku ucapkan selamat, ya! Akhirnya, hyung punya pacar juga." Lanjut Matthew. "Aku juga, aku masih speechless mendengar berita ini." Angguk Keita. "Kalian yang mendengar saja begitu, apalagi aku yang menjalankan nya?" Kata Jay kepada Keita. "Tapi, mau bagaimana lagi. Mungkin saja memang sudah saatnya bagiku untuk berpacaran." "Kurasa begitu." Angguk pelan Keita.

Akhirnya terjawab sudah, apa yang dicurigai oleh Keita dan Matthew. Meskipun begitu, Jay juga berkata bahwa mereka berdua harus menyimpan rahasia ini, karena memang Jay juga tidak ingin Jongwoo tahu. Ketika Keita bertanya mengenai alasannya, Jay tidak memberikan jawaban yang jelas. Meskipun begitu, Keita dan Matthew sepakat bahwa mereka tidak akan berbicara lagi mengenai berita itu.

"Kalau Hoetaek hyung bagaimana? Sebetulnya, dia yang pertama curiga." Kata Keita diperjalanan menuju bandara. "Jangan dulu, deh. Pokoknya kalian berdua jangan bilang dulu kepada yang lain. Aku mohon." Ujar Jay. "Hmm, baiklah." Singkat Keita.

"Kurasa Jongwoo hyung bakal beritahu ketika ia pulang nanti." Ujar Matthew. "Mungkin. Kita tunggu saja kapan dia cerita." Jawab Jay sembari mengangguk. "Sekarang aku penasaran mengapa Jongwoo hyung merahasiakan ini. Bukankah ini hal yang bagus bagi kita untuk mengetahui hubungan kalian berdua?" Ucap Keita panjang lebar. Jujur saja Keita masih belum puas dengan cerita Jay.

"Jangan tanya aku. Aku gak tahu apa-apa." Geleng Jay. "Iya, aku tahu. Aku hanya bingung saja." Ujar singkat Keita. "Aigoo, hyung sepertinya masih penasaran ya?" Kata Matthew sambil tertawa ringan. "Iya." Angguk Keita. "Aku- Ah! Rasanya aku ingin mati saja." Pusing Keita sembari memijit keningnya. Jay dan Matthew pun tertawa melihat tingkah laku Keita.

"Tunggu sajalah, aku juga penasaran." Ucap Jay. Keita pun hanya mengangguk ringan saja. Setidaknya, mereka berdua sudah mengetahui bahwa Jongwoo dan Jay sudah berpacaran.

KamJayWoo!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang