Bab 2

4 0 0
                                    

Di pagi yang cerah ini, Starlight Senior High School tengah digemparkan dengan kedatangan seorang siswa baru yang sangat tampan. Bahkan ketampanannya melebihi ketampanan pangeran sekolah saat ini.

Dia Oh Sehun.

Pria keturunan China yang memiliki wajah tampan bak dewa Yunani. Bibir seksi dan hidung mancung bak perosotan berpadu selaras dengan rahang tegas dan mata setajam elang. Membuat para siswi tak mau menyia-nyiakan pemandangan indah ini barang sedetikpun.

Di umurnya yang menginjak 18 tahun, ia telah memiliki tubuh atletis dengan tinggi yang hampir 180 cm. Namun, itu semua tidak mengurangi wajahnya yang masih terlihat imut khas umurnya saat ini.

Dengan santai, ia berjalan melewati koridor yang ramai akan siswa-siswi. Berbagai macam pujian dan godaan ia dengar dari mulut para siswi. Namun, ia tidak menghiraukannya sama sekali. Ia terus saja berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Tok tok tok

"Ya masuk,"

Setelah diizinkan memasuki ruangan kepala sekolah, ia membuka pintu yang menjadi sekat ruang kepala sekolah. Tanpa mengurangi rasa hormatnya ia langsung saja menduduki kursi yang telah tersedia di depan meja sang kepala sekolah.

"Kau Oh Sehun kan, siswa pindahan dari China. Betul?"

"Betul pak,"

"Baik, kau ditempatkan di kelas XI IPA 2. Sebentar lagi wali kelasmu akan mengantarmu ke kelas,"

"Baik pak,"

Benar saja, tak selang lama bel berbunyi bertepatan dengan seorang guru yang memasuki ruang tersebut dan mengajak Sehun ke kelasnya. Tanpa rasa canggung Sehun pun mengikuti guru tersebut.

Setelah hampir lima menit berjalan, akhirnya sang guru memasuki sebuah kelas. Seperti dugaannya hampir semua siswi di kelas tersebut tak berhenti memandangnya. Namun, atensi Sehun tertuju ke seorang siswi yang sibuk dengan bukunya. Berbeda dengan siswi lainnya.

'Tidak berubah,' -ucapnya dalam hati.

Selamat pagi anak-anak. Pagi ini kalian kedatangan seorang teman baru. Ayo perkenalkan dirimu nak!" perintah guru tersebut.

"Annyeonghaseyo. Nama saya Oh Sehun, semoga bisa berteman baik," ucapnya tanpa mengalihkan atensinya dari siswi yang menarik hatinya.

Seketika suasana menjadi ramai Kembali. Banyak para siswi yang melontarkan pertanyaan tak jelas untuk Sehun. Namun, yang ditanya hanya diam tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

"BERISIK! Bisa diem gak sih lo semua. Suara lo pada bikin polusi suara," teriak siswi yang diperhatikan Sehun tiba-tiba.

"Sabar Rin, tahan emosi!" ucap teman sebelahnya menenangkan.

"Sudah-sudah jangan ribut! Sehun, kamu boleh duduk di kursi kosong itu. Di belakan siswi yang berteriak tadi!"

Sehun pun berjalan menuju kursi yang ditunjukkan oleh gurunya tadi. Tepat ketika melewati kursi siswi tadi, ia berhenti sejenak. Mencoba untuk melihat wajah cantik siswi itu yang kini terlihat tengah meredam emsi. Namun sayang, siswi itu terus menunduk dan fokus kepada bukunya.

"Baiklah semuanya mari kita lanjutkan pembelajaran. Berhubung kita kedatangan siswa baru, rencana ulangan kita undur minggu depan," ucap sang guru yang mulai mengajar.

TBC

Love In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang