2

13 3 0
                                    

Harry menggaruk garuk kepala nya dan ia harus menimbang nimbang denga tawaran teman nya, Harry menyeruput es nya dan ia menarik nafas panjang.

"Paul, bukan aku tidak mau tapi tidak bisa bahkan saat ini saja aku tidak punya waktu menyenangkan anak ku karena kuliah sambil kerja"

"Tidak masalah kawan, aku hanya ingin membantu mu mengingat kau juga sudah banyak membantu ku"

"Kita ini sahabat dekat dan sudah seharusnya saling bantu, kadang Ken menanyakan tentang mu"

"Ah aku juga kangen dengan anak mu, ia pintar dan pasti sudah besar sekarang"

"Ya, aku senang dan ia terus berprestasi"

"Harry, apa Ken tidak ada masalah di sekolah?"

Harry terdiam sesaat.

"Maksud mu?"

"Mungkin hanya perasaan ku saja dan aku tidak bermaksud merendahkan atau apapun yang menyinggung mu, tapi ingatlah Ken tidak memiliki ayah dan ia campuran yang pasti bukan dari sini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin hanya perasaan ku saja dan aku tidak bermaksud merendahkan atau apapun yang menyinggung mu, tapi ingatlah Ken tidak memiliki ayah dan ia campuran yang pasti bukan dari sini"

"Aku tidak tahu, aku tidak pernah bertanya untuk mencari tahu Paul karena Ken selalu ceria sepulang sekolah"

"Aku hanya menyarankan saja Harry, aku punya teman seperti Ken"

Hary jadi khawatir dan setelah pulang Harry langsung menjemput Ken dengan mobil dan wajah Ken tampak murung, Ken melihat papa nya langsung tersenyum lebar dan berlari memeluk kaki Harry.

"Kau sedang ada masalah?"

Ken menggeleng karena bertemu papa nya sudah membuat nya bahagia.

"Papa tiba tiba menjemputku?"

"Ya, papa mau ajak kamu makan siang dan makan es krim"

Mata Ken berbinar dan segera masuk ke dalam mobil lalu disusul oleh Harry, Harry memarkirkan mobil di restoran ayam goreng kesukaan Ken dan memang juga menyajikan es krim.

"Papa duduk di sana"

Ken berlari ke sudut restoran di ikuti Harry lalu keduanya duduk dan memesan apa saja yang Ken mau.

"Papa tidak makan?"

"Papa habis bertemu dengan paman Paul tadi di kafe sayang"

"Aku rindu paman Paul"

"Ia juga dan akan ia usahakan datang ke rumah saat tidak sibuk sayang, sayang papa mau tanya apa ada yang mengatakan hal buruk atau merundung di sekolah"

"Tidak pa, semuanya sangat baik padaku

Harry mengintimidasi Ken dan akhirnya Ken mau cetita.

"Kau mengajakku bertemu hanya untuk mendengar kau menghembuskan nafs berat?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mengajakku bertemu hanya untuk mendengar kau menghembuskan nafs berat?"

"Maaf, aku tidak tahu harus mulai dari mana dan kenapa akh jadi merepotkan mu karena ini berhubungan dengan Ken"

"Ada apa dengan Ken?"

"Ia mengalami perundungan selama ini namun ia merahasiakan nya dari ku, aku sedih karena aku nerasa orang tua yang payah"

"Kau orang tua yang baik Harry, hanya saja kau tidak mungkin mengawasinya 24 jam dan saat di sekolah dan jangan kau pikirkan nanti kau sendiri yang sakit karena terlalu memikirkannya"

"Kau tidak tahu rasanya jadi orang tua tunggal, Matt"

"Aku memang tidak tahu, aku mencemaskan kau dan ken. Apa orang tuamu tahu mengenai ini?"

"Tidak, mungkin karena itu aku ingin bertemu dengan mu, aku tidak punya tempat untuk cerita dan teman terdekat ku juga sibuk"

"Aku akan sangat senang jika kau terbuka padaku Harry, itu berarti kau percaya padaku"

Pramusaji menyajikan pesanan keduanya, sesekali Matt menatap Harry di balik cangkir kopinya, ia jatuh cinta pada Harry sejak pertama bertemu namun sepertinya Harry tidak tahu.

Pramusaji menyajikan pesanan keduanya, sesekali Matt menatap Harry di balik cangkir kopinya, ia jatuh cinta pada Harry sejak pertama bertemu namun sepertinya Harry tidak tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau mengajak ku jalan jalan dengan Ken, dalam rangka apa Matt?"

"Ah tidak dalam rangka apa apa aku hanya ingin mengajak mu dan Ken karena tidak lucu kalau harus liburan sendiri dan pasti membosankan"

"Tunggu tunggu liburan.... maksudmu menginap?"

"Kenapa?"

"Aku kan harus kuliah dan bekerja membantu ayah ku di kantor, dan Ken juga sekolah"

"Aku mengajak mu dan Ken untuk akhir pekan depan, bukan pekan ini bukankah ada tanggal merah?"

"Aku harus bicara dengan orang tua ku"

"Hah?"

"Apa yang hah?'

"Tidak tidak ada apa apa, apa perlu aku izin langsung dengan orang tuamu?"

"Kau menertawakan ku ya, lupakan saja karena aku tidak jadi tertarik pergu liburan dengan mu"

Harry memutuskan panggilan telpon Matt dan Matt panik, beberapa kalipun Matt menelpon tetap di reject oleh Harry.

Sorenya Matt muncul depan pintu sambil cengengesan sambil menangkup kedua tangan nya dengan wajah melas sambil kedip kedip mata, Harry jadi mual melihatnya.

"Iya iya, Matt hentikan kelakuan menjijikkan mu itu"

Matt senang dam bersorak girang, orang tua Harry melihat keduanya dan mereka terlihat tidak senang.

Tbc

Harry Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang