Pembukaan

828 57 12
                                    

Hallow this is Shemakbelukar

Welcome to Rowani World

Absen dulu doongsss kalian yang baca ini berasal dari kota mana sajaa.

Daann

Kamu tau dari mana cerita ini??

Hope you enjoy it 🥰

••••®®®®••••




Note:

1. Sumpitan adalah alat jaman dulu yang terbuat dari bambu kecil dengan anak panah (saga) duri ijuk batang aren. Sumpitan sekarang adalah alat olahraga tradisional.

2. Tapian mandi adalah tempat mandi di pinggir sungai.

••••®®®®••••


Negeri nan indah semakin memanjakan mata ketika di sinari matahari pagi di tambah hiruk pikuknya suara burung di pepohonan yang menjadi teman masyarakat untuk memulai kegiatan mereka di hari yang baru.

Tidak terkecuali dengan pemuda gagah yang kini turun tangga meninggalkan rumah dengan sebuah sumpitan di tangannya.

Sebelum membantu ayahnya ke sawah siang nanti, pemuda bernama lengkap Lembang Alam itu ingin memburu beberapa ekor burung untuk di jadikan lauk untuk nanti siang.

Pemuda itu berjalan dengan santai di pinggir jalan tanah yang menjadi jalan utama di kampungnya tersebut, pemuda itu asik memperhatikan pohon-pohon di pinggir jalan sesekali mengangkat sumpitanya jika ia melihat burung yang sedang bertengger di dahan pohon di sekitarnya.

Lama kaki melangkah, beberapa ekor burung sudah berhasil Lembang Alam tangkap. Kini pemuda itu sampai di persimpangan jalan di mana jalan yang satu menuju tapian mandi yang biasa di pakai anak perempuan kampung ini.

Lembang Alam mulai menunggu, tujuan utamanya adalah ini. Menunggu sang pujaan hati sepulang dari tapian, karena hanya di sanalah mereka bisa bertemu.

Semberi menunggu, Lembang Alam meneruskan buruanya ia terus meniup sumpitanya saat ia melihat beberapa burung yang tiba bertengger di dahan pohon di hadapanya.

Cukup burung ke dua yang berhasil jatuh dari pohon tinggi itu karena saga Lembang Alam berhasil mengenainya, sebelum melangkah menjemput burung yang jatuh ke dalam semak-semak mata Lembang Alam melihat seorang gadis yang elok rupa muncul dari balik belokan arah tapian.

Pandangan Lembang Alam terkunci pada sosok itu, pemuda itu bahkan lupa dengan burung mati yang belum ia jemput ke dekat batang pohon itu.

Gadis yang membawa se ember berisi cucian di atas kepala itu tersenyum dari kejauhan, melihat Lembang Alam menunggunya di ujung jalan seperti ini adalah hal yang biasa ia lihat tetapi selalu berhasil membuat gadis itu tersenyum.

"Kamek."
(Cantik)
Satu kata yang tak sadar Lembang Alam ucapkan saat netranya mendapati sang kekasih hati berjalan sambil tersenyum ke arahnya.

Lembang Alam tak sekali ini saja bertemu dengan gadis bernama Siti Rowani ini tetapi senyuman, bahkan segala sesuatu tentang gadis itu selalu bisa membuat Lembang Alam terasa begitu jatuh cinta.

Lembang Alam segera membantu Rowani untuk menurunkan ember berisi cucian itu dari atas kepala sang gadis ketika Rowani sampai di hadapan Lembang Alam.

"Manolah uda Lembang Alam, apo garangan nan ta jadi? Mangko sampai uda ka mari?"
(Duhai Lembang Alam, apa yang terjadi? Kenapa engkau bisa sampai di sini?)
Gadis bernama Siti Rowani itu memulai percakapan terlebih dahulu.

Siti Rowani || A Minangkabau Stroy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang