The author proudly introduces the characters in this story.
¤ ¤ ¤
FIKSI! TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN KEHIDUPAN FACE CLAIM.
¤ ¤ ¤
Welcome to 12 IPA 1 (Superior Class) kumpulan siswa siswi dengan 14 anggota kelas yang berpecah belah, tidak menyatu dan saling tidak peduli satu sama lain.
Terkecuali Juan Angkasa.
(Juan Angkasa)
Cowok yang menjabat sebagai ketua kelas di kelas unggulan ini begitu merasakan lelahnya menyampaikan informasi, tak ada grup chat khusus kelasan yang mengharuskannya menyampaikan langsung, Juan berdecak kesal ketika berdiri di depan kelasnya yang tertera lambang bintang yang artinya kelasnya termasuk kelas unggulan dengan siswa siswi terbaik tapi menurutnya isinya sangat tidak mencerminkan demikian.
"PENGUMUMAN PENGUMUMAN!" Teriaknya yang kini berdiri di depan kelas, hanya ada 11 orang termasuk dirinya yang ada di sini entah kemana tiga lainnya sekarang.
"Miss Naima sekarang gak masuk jadi kerjakan tugas abis itu kumpulkan hari ini juga karena besok beliau sudah masuk kembali, thanks for your attention." setelah itu Juan membagikan soal yang gurunya berikan lewat online itu pada satu-satu temannya.
"Sabar yang belum kekirim, gue forward ke kontak satu-satu nih." katanya. Meskipun Juan begitu jengkel pada kelasannya tapi ia sabar menjalankannya.
BRAK!
Juan yang masih berdiri di depan itu tiba-tiba dikejutkan dengan tiga orang temannya yang masih anggota kelas ini masuk dengan keributan, mereka adalah Gavin dan Hugo yang saling melawan satu sama lain.
(Gavin Waldemar)
Sosok periang yang selalu membuat guyonan receh yang mengundang tawa tapi ketika berhadapan dengan Hugo seolah mengeluarkan taringnya.
(Hugo Sebastian)
Saat Hugo melayangkan pukulan pada Gavin, Juan dengan sigap memisahkan keduanya, "Stop! Ada masalah apalagi sih?"
Apalagi?
Artinya keduanya memang bisa dikatakan sering bertengkar dari masalah sepele yang dibesar besarkan, mereka sama-sama egois jika berhadapan satu sama lain.
Tanpa memedulikan Juan, Gavin dan Hugo masih saling pukul yang kini Hugo berhasil membuat Gavin terbaring lemah di lantai namun ia masih melayangkan pukulan ke wajah tampan sang lawan hingga mengeluarkan darah.
"Ky, bantuin goblok!" Juan frustasi melihat keadaan sekitar apalagi cewek-cewek yang mulai berteriak, tapi sisanya hanya diam seperti sudah terbiasa hal ini terjadi.
Ricky yang berdiri di ambang pintu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada hanya mengangkat bahunya tak acuh, "Lo pikir gampang misahin mereka?" tentu Ricky tidak begitu terlibat karena ia sendiri ada di tim Hugo, Ricky dan Hugo itu satu spesies atau berandalan sekolah yang berduit, makannya mereka bisa bertahan sampai sekarang. Dan keduanya berteman baik.
(Ricky Shen)
Cowok berdarah campuran Western - Chinese.
Juan menengok ke arah Shion dan mengharapkan membantunya, dimana Shion sendiri adalah teman Gavin di kelas ini tapi Shion belum juga menolong Gavin padahal ia sudah berdiri tapi nyalinya tak cukup berhadapan dengan Hugo.
(Shion Alder)
"STOP HUGO STOP! LO LIAT GAVIN UDAH HAMPIR MATI DI TANGAN LO!"
Bukan Juan atau Shion yang berteriak tapi kali ini suara perempuan yang sukses membuat Hugo menghentikan aksinya tapi mata tajamnya masih menatap Gavin dengan bengis sedangkan cowok itu mengatur napasnya dan menahan sakit.
Jea, gadis yang tadi berteriak itu menarik Hugo menjauh dari Gavin, Hugo menurut bukan karena takut tapi ia tidak bisa melawan perempuan apalagi sosok itu Jeanna yang menjadi kelemahannya.
(Jeanna)
Gadis manis yang banyak bicara di kelasnya dan membuat Hugo tertarik pada pesonanya.
Milly yang berada di barisan belakang itu menghela napasnya lega, ia hampir menangis melihat kejadian barusan. Milly mengkhawatirkan Gavin dan Hugo.
(Milly Lora)
¤ ¤ ¤
7 cast lagi aku kenalin di part 1
Ayok scroll lagi...
KAMU SEDANG MEMBACA
IDGAF | 04 LINE
FanfictionStory for kpop fan Satu lingkup circle pertemanan yang terpecah belah. Wajar saja hal itu terjadi karena mereka masing-masing memiliki sifat dan karakter yang berbeda, namun di sini jelas ini sudah melewati batas. Superior Class adalah medan pertem...