Dibalik kelas seni ada persaingan dan balas dendam satu sama lain.
¤ ¤ ¤
Kelas seni musik telah selesai mereka lanjut kelas matematika lalu ada jeda waktu istirahat setelah itu mereka kembali masuk kelas kimia dimana wali kelas mereka sendiri yang mengajar, Miss Naima.
Tetapi guru itu tidak datang sendirian, ada Miss Anne ikut masuk dan membuat siswa siswi terheran, raut wajah sang wali kelas nampak tidak ramah ketika berdiri di depan kelas menatap anak muridnya satu-satu dengan kecewa.
"Kalian mau sampai kapan seperti ini?" rupanya Miss Naima tahu tentang ketegangan yang terjadi di kelas unggulan.
"Walaupun saya tidak mengikuti kelas seni musik tapi saya tahu tidak mungkin kalian semua tampil dengan buruk, ini bukan perihal siapa yang terbaik tapi kepercayaan kalian terhadap teman kalian sendiri." lanjut guru itu.
Lalu Miss Anne menimpali kalimat selanjutnya, "Masing-masing dari kalian punya nilai nol, kalian punya masalah apa sampai kasih nilai ke temannya sendiri seperti itu?" sistem penilaian bersifat rahasia jadi baik Miss Anne ataupun yang tampil tidak tahu siapa yang memberikan nilai nol itu.
"Paling juga Selia atau Tristan yang gak mau kalah saing." celetuk Wilona.
Selia hanya diam, masa bodoh dengan tuduhan apapun yang terpenting ia bertahan di posisi pertama saat ini, tapi Tristan tidak terima. Dengan santainya ia membalas, "Gue tahu cara main lo Wilona, biar semua orang percaya kan sama ucapan lo? kalau mau menjatuhkan gue gak usah ajak yang lain."
Wilona berdecih kesal, "Sorry ya Tristan, gue gak butuh pengikut kayak mereka buat benci lo."
"Sudah cukup! Kalian sudah dewasa, masih ada satu semester yang harus kalian hadapi dimana semester depan sudah fokus ujian dan kesibukan lainnya untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, di masa-masa kelas 12 seharusnya bentuk kekompakkan, kalian bisa sukses bareng-bareng dan-"
"Maaf, gak dulu." gumam Bella yang ada di kursi belakang, namun ternyata terdengar oleh Miss Naima.
"Bella!"
"Iya Miss, maaf." katanya.
Miss Naima mulai frustasi dengan memijat keningnya pelan, lalu beralih pada Miss Anne, "Miss, umumkan saja sekarang nilai mereka masing-masing, siapa tau jadi evaluasi atau punya kesadaran sendiri."
Miss Anne mengangguk dan langsung menyebutkan nilai ke empat belas siswa unggulan itu. Shion yang mendapat nilai paling tinggi, siapa sangka orang yang paling khawatir terhadap nilainya sendiri justru mendapat nilai tertinggi dari teman-temannya.
Shion mendapat nilai rata-rata 53,7
Ya benar, nilai tertinggi saja masih jauh di bawah rata-rata. Hanya Gavin, Milly, Hanin, Juan dan Selia yang memberikan nilai manusiawi, sisanya menuliskan angka nol untuk Shion.
Dari Linzy, ia memberikan nol untuk semua temannya. Ia terlalu ambisius, begitu juga dengan Selia, tapi ketika mendengar suara Shion, tangannya refleks menulis nilai sempurna untuk laki-laki itu, tanpa sadar. Mungkin efek dari suara Shion yang menarik penuh perhatiannya.
¤ ¤ ¤
Kelas kimia usai, lanjut kelas melukis, "Hari ini penuh kelas seni." keluh Wilona yang terkahir datang ke ruang seni setelah memoles wajahnya di toilet, sebenarnya dari pagi make up nya masih bertahan tapi ia sudah menimpanya lagi sekarang.
Wilona mulai menyusul teman-temannya yang fokus pada kanvas masing-masing, keadaan kelas cukup tenang walaupun di tinggal guru, lalu Hanin juga keluar pergi ke toilet terdengar dari pembicaraannya dengan Milly yang ada di belakang Wilona.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDGAF | 04 LINE
FanfictionStory for kpop fan Satu lingkup circle pertemanan yang terpecah belah. Wajar saja hal itu terjadi karena mereka masing-masing memiliki sifat dan karakter yang berbeda, namun di sini jelas ini sudah melewati batas. Superior Class adalah medan pertem...