Hari ini tepat hari terakhir setelah semua rangkaian ujian selesai, sang wali kelas menahan para siswanya yang hendak bergegas meninggalkan ruangan.
"Jangan dulu ada yang pulang, saya akan membuat pengumuman untuk kalian semua," ucap Miss Naima ketika memasuki kelas 12 IPA 1.
Beliau juga tahu kalau muridnya begitu lelah bahkan helaan napas pasrah dari salah satu mereka sampai terdengar ke pendengarannya, namun tidak begitu menyurutkan niat guru itu, Miss Naima menatap tegas penghuni kelas ini sebelum menyampaikan maksud dan tujuannya menahan mereka.
"Kalian ingat ada satu ujian yang belum kalian lewati?"
Serentak mengangguk mengiyakan pertanyaan Miss Naima.
"Ujian susulan kali ini akan di hadapi bersama atau lebih tepatnya jadi tugas kelompok, lebih memudahkan kalian semua." lanjutnya.
"Tugasnya besok saya berikan kepada kalian, untuk hari ini silahkan pulang dan packing untuk satu minggu kedepan."
Mereka yang semula terlihat tak bersemangat dan sunyi mendadak ramai oleh pertanyaan masing-masing yang dilontarkan pada Miss Naima.
"Maksudnya apa Miss satu minggu?" tanya Hugo dengan keheranannya.
"What the.. packing? Kita mau kemana?" tanya Wilona agak panik.
"Kan cuma dua mata pelajaran yang reschedule ngapa jadi seminggu?" gumam Gavin sembari menggarukkan tengkuknya.
Juga dengan sahutan lainnya, padahal Miss Naima belum menjelaskan detailnya, mungkin akan lebih ramai setelah ini.
"Kalian akan kemping dalam jangka waktu satu minggu sebagai pengganti dari ujian susulan, untuk tugas dan lainnya akan saya berikan besok." Miss Naima memperjelas membuat semuanya terkejut dan protes.
"Yang bener aja anjir, gue bisa gila kali bareng mereka satu minggu." gumam Bella.
"Terserah deh mau gimana, gue sih gampang tinggal minta jemput terus tidur di hotel." kata Ricky dan tentunya juga dengan ucapan pelan.
"Miss? Are you serious?" tanya Milly meyakinkan, ia juga shock mendengarnya.
"Of course, besok berangkat jam 09.00 titik kumpul di sekolah, yang harus kalian siapkan cuma peralatan pribadi saja karena selebihnya di fasilitasi sekolah."
"Apalagi ini?" gumam Selia.
Juan hanya mengangguk pelan meskipun berat, bagaimanapun juga ia sudah tahu kegiatan yang di rencanakan Miss Naima untuk kelasnya, karena pihak sekolah juga meminta persetujuan Juan waktu itu.
Jadi, Juan sudah tahu lebih dulu.
¤ ¤ ¤
"JUAN!"
Pemilik nama itu menoleh ke belakang dimana Hanin memanggilnya dengan keras, Juan menghentikan langkahnya tepat di koridor lantai 1.
"Kenapa?" tanyanya setelah Hanin sampai di depannya dengan berlari.
"Gue gak mau ikut, lo kebayang gak sih satu minggu kemping? Apa yang kita dapetin nanti? Pusing banget pasti denger keributan mmmmm-" ucapan Gadis itu terhenti ketika Juan membekap mulutnya.
"Mending sekarang kita balik dan packing buat besok."
Hanin berontak agar terlepas dari tangan Juan yang membekap mulutnya.
"Juan ih, dengerin gue dulu."
"Iya iya gue dengerin."
"Gimana kalau isinya keributan terus dalam satu minggu itu? Terus kalau terjadi apa-apa gimana?"
Juan memegang kedua pundak Hanin berusaha meyakinkan gadis itu, "Hanin, gak usah khawatir apapun, pasti aman kok, sekarang fokus sama diri lo sendiri dulu, kita gak ada yang tahu bakal terjadi apa, makannya sebisa mungkin jaga diri baik-baik dan yang paling penting kita harus saling melindungi." ujarnya panjang lebar.
Tapi Hanin malah tidak menangkap apa yang Juan katakan, mendadak ia terkesima dengan sang ketua kelasnya dari jarak sedekat ini, raut wajahnya selalu damai tak lupa senyum manis yang tak pernah absen setiap harinya walaupun Juan sedang stress sekalipun.
Kemudian Hanin mengerjap pelan, selama dua tahun lebih berteman dengannya baru kali ini Hanin tertarik menikmati pahatan wajah yang nyaris sempurna itu.
"Oke." final Hanin sambil mundur selangkah dan tangan Juan terpelas dari bahunya, demi menghindari salah tingkah yang berakhir canggung.
Baru kayak gini aja baper.
Batin Hanin dengan kesal, apa kabar dengan Milly dan Gavin? Milly yang keseringan di rangkul Gavin, seperti sekarang padahal sedang jalan menuju parkiran dan berujung tidak sengaja bertemu Hanin dan Juan yang diam di koridor lantai satu.
"Belum balik lo pada?" tanya Gavin seraya melepaskan tangannya yang bertengger di bahu Milly.
"Baru mau balik, yuk Nin." kata Juan.
"Duluan aja, gue di jemput. Btw Gavin awas aja lo ninggalin Milly lagi tiba-tiba." ujar Hanin kembali ke mode galak.
"Iye!"
¤ ¤ ¤
Guys kasih tau aku, kalo ada romance nya kalian lebih suka siapa x siapa, next part mau di tambahin tapi gatau siapa hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
IDGAF | 04 LINE
FanfictionStory for kpop fan Satu lingkup circle pertemanan yang terpecah belah. Wajar saja hal itu terjadi karena mereka masing-masing memiliki sifat dan karakter yang berbeda, namun di sini jelas ini sudah melewati batas. Superior Class adalah medan pertem...