2.0

906 58 0
                                        

Srek!

Sora yang baru saja mau duduk di bangku miliknya langsung terdiam saat menyadari bahwa celananya olahraga yang dikenakan nya sekarang sobek. Sudah dia duga sebelumnya akan seperti ini, karena ukuran celananya sudah sangat ketat dan kekecilan.

Sora belum sempat membelinya karena sibuk bekerja di cafe dekat sekolahnya.

"Waduh!" Paniknya memilih tetap duduk di bangkunya dengan kikuk.

Tiara yang baru saja berganti pakaian langsung berjalan ke arah Sora.

"Ayok, pak Iwan udah nunggu di bawah." Ajak Tiara sembari memasukkan pakaian putih abunya ke dalam tas.

"Ti, kayaknya gue nggak bisa olahraga."

"Loh? Kenapa emangnya? Lo mendadak mens?"

"Celana gue sobek,"

Sora dan Tiara saling memandang sebelum akhirnya Tiara tertawa dengan sangat keras. Gadis berambut panjang itu kini memberikan jaketnya kepada sang teman masih dengan tawa yang tidak dapat tertahan.

"Tolol banget lagian, bisa-bisanya sobek."

"Apa sih! Gue juga nggak akan tau kali kalau bakal sobek di saat-saat begini."

Tok!
Tok!
Tok!

"Ngumpul di aula, mau ada informasi dulu." Ujar salah satu anggota OSIS aktif tidak lain tidak bukan adalah Jungwon.

Laki-laki itu menyerit bingung saat menyadari bahwa di dalam kelas ini hanya berisi dua orang saja.

"Yang lain kemana?" Tanyanya.

Tiara menunjuk kearah luar. "Udah pada turun mau olahraga. Paling entar gue yang kasih info."

"Hm, jangan lupa. Kelas lain udah pada ngumpul soalnya."

"Iya-iya."

Sora melirik sekilas kearah Jungwon, dan mendapati laki-laki itu tengah menggunakan jaket kulit berwarna hitam dengan wajah pucat.

Jelas sekali jika laki-laki itu sekarang tengah sakit.

"Itu yang di sana, duduk aja? Bangun cepet!" Sentak Jungwon membuat Sora langsung terdiam dan memutar bola matanya malas.

"Iya-iya!" Sora pun bangkit dari duduknya dan mengambil jaket milik Sunoo yang ada di depannya.

"Nggak usah bawa jaket kalau nggak sakit, taruh!" Jungwon lagi-lagi bersuara membuat Sora merasa benar-benar kesal.

"Celana gue sobek, makannya gue ambil jaket." Jawabnya malas.

Jungwon tersenyum remeh. "Lagian kayak nggak mampu beli celana baru, celana ketat begitu aja masih di pake, kayak cabe-cabean." Setelah berucap begitu Jungwon langsung menutup pintu kelas Sona dan Tiara dan pergi begitu saja.

Di sisi lain Sora membuka mulutnya lebar, menganga tak percaya dengan ucapan Jungwon yang menurutnya tidak enak di dengar.

Tiara menoleh kearah Sora yang masih terdiam dan anak itu pun tertawa. "Anak OSIS, ya? Mulutnya pedes amat kayak cabe di warung depan komplek gue." 

"Ck, kurang ajar emang. Sialan!" Sora pun mengingatkan jaket itu pada pinggang nya agar menutupi celananya yang sobek.

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Brak!

"Saya liat kalian bertiga ada di club malam! Kalian ini apa-apaan, sih?! Mau menjelekkan nama sekolah kita? Hah!" Marah pak guru setelah menggebrak meja miliknya di ruang kepala sekolah.

Sora dan Tiara menunduk karena merasa sedikit bosan mendengar ucapan kepala sekolah yang begitu-begitu saja.

Paling hanya di marahi dan di hukum. Pikir mereka berdua.

"Kamu juga Jungwon, bisa-bisanya anggota OSIS kesayangan guru-guru seperti kamu pergi ke tempat seperti itu? Saya sangat kecewa mendengar kabar ini."

Jungwon menghela nafas berat. "Saya lagi liat ayah saya pak di sana."

"Ayah kamu? Apa yang ada di otak kamu? Ayah kamu di sana mau apa? Kamu tidak perlu melantur yang tidak-tidak." Marah pak kepala sekolah lalu memberikan sebuah kertas ke kepada mereka bertiga.

Sora dan Tiara pun membacanya sekilas hingga mereka seketika saling menatap terkejut satu sama lain. Mereka di skors selama 2 Minggu dari sekolah. Ini baru pertama kalinya untuk mereka sampai di skors sampai seperti ini.

Jungwon yang mendapatkan kertas juga pun membacanya sekilas. Itu hanya surat peringatan, dan di tambah dia mendapatkan hukuman untuk membersihkan toilet sehabis pulang sekolah hari ini.

"Sora dan Tiara, jika kalian kedepannya masih seperti ini saya pastikan kalian akan saya keluarkan dari sekolah. Lalu, untuk Jungwon, sampai saya dengar kamu pergi ketempat seperti itu lagi, saya akan keluarkan kamu dari OSIS. Dengar!"

"Iya, pak." Ketiganya menyahut bersamaan dengan nada bicara yang bervariasi. Ada yang sedih seperti Sora, ada yang terdengar kesal seperti Tiara dan ada juga yang terdengar biasa saja seperti Jungwon.

Gadis bernama Sora itu pun mengangkat kepalanya menatap kearah Jungwon. Laki-laki itu terdiam menatap datar seolah tidak perduli sama sekali.

"Keluar kalian, jangan berulah lagi seperti ini." Usir pak kepala sekolah dan tentunya ketiga manusia itu pun langsung pergi dari sana.

Di perjalanan menuju kelas masing-masing. Sora berteriak memanggil nama Jungwon dengan kesal hingga laki-laki itu menoleh pelan.

"Gue mau lo tarik kata-kata lo tadi pagi!" Marah Sora sembari mendekat kearah Jungwon upaya mengintimidasi.

"Apa?" Sahur Jungwon pelan.

"Ck, kurang ajar, ya lo!"

Tiara yang melihat temannya itu semakin tersulut emosi akhirnya menarik Sora menjauh dari Jungwon. Sona masih saja menggerutu kesal di sepanjang koridor sekolah sembari sesekali mengumpat kesal kepada Jungwon.

"DASAR SINTING LO!"


















TBC >>>>> mau next gak?


UNDERSTAND | YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang