5.0

507 42 2
                                    

Jungwon membuka matanya perlahan saat mendengar suara isak tangis dari sebrang tempat tidurnya. Laki-laki itu mengubah posisinya menjadi duduk dengan wajah khas bangun tidur, rambut yang berantakan dan sesekali menguap kecil.

Ternyata Sora masih di sini, gadis itu tengah berbaring di kasurnya sembari menonton drama kesukaan nya. Dia tidur tanpa bantal dan selimut, Sora terlalu takut untuk kembali ke rumah saudara nya untuk saat ini karena om Darto sudah tahu kabarnya jika dia akan segera pindah dari sana.

Sora takut si tua Bangka itu akan menjadi-jadi kepadanya jika sekarang dia pulang.

Jungwon berdecak sebal karena dia pikir Sora yang tengah menangis ternyata suara dari ponsel gadis itu. "kecilin suaranya, ganggu orang tidur."

Sora menjauhkan layar ponselnya dari wajahnya lalu mengubah posisinya juga menjadi duduk untuk melihat Jungwon. Lagi pula Sora juga belum sempat cuci muka dan sikat gigi, jadi sekalian saja dia bangun untuk bersih-bersih.

Sora tidak menjawab dan memilih menatap wajah Jungwon dengan mata sembabnya dan dari situ Jungwon tahu jika ternyata bukan hanya dari layar ponsel saja suara Isak tangis itu, tapi dari Sora sendiri juga yang sempat menangis karena menonton drama tersebut.

Mereka kini saling menatap dari jarak yang cukup jauh. Mereka hanya diam untuk saling bertukar pandang sampai akhirnya Sora yang bersuara lebih dulu.

"Gue mau ngerokok." Ucap gadis itu pelan namun masih dapat di dengar jelas oleh Jungwon di sebrang sana.

Laki-laki itu memutar bola matanya malas dan membuang nafas kasar. "Yaudah."

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Tuk!

Jungwon baru saja menutup pintu kulkas dan langsung meneguk sebotol air mineral dingin tersebut. Sora duduk di ruang tamu sambil mengisap rokoknya perlahan lalu menghembuskan asap itu dengan perasaan lega.

Jungwon menyalahkan lampu dapur lalu melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dia juga tidak merasa ngantuk sekarang karena memang tadi dirinya tidur di sore hari.

"Gue pikir lo tadi pulang." Jungwon bersuara di sela keheningan mereka. Dia menyandarkan punggungnya pada meja dapur sambil menatap Sora yang tengah duduk sambil merokok di sofa.

Sora mengangkat pandangannya. "Pengennya begitu, tapi lagi nggak bisa."

Jungwon mengangguk sekilas lalu melirik kearah jendela dengan tirai terbuka menunjukkan indahnya langit malam yang kini di hanya ada sekitar 5 bintang saja di langit yang terlihat. Rasanya ingin sekali meloncat ke sana, asalkan dia tetap selamat dan hidup tenang sentosa tanpa luka apapun.

Sora menaruh bungkus rokok ke atas meja. "Mau ngerokok? Gue punya sisa sekitar 2 sampai 3 batang lagi." Tawarnya membuat Jungwon kembali menatapnya dengan wajah datar seperti biasa.

Jungwon menggeleng pelan tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Namun dari gerakan kepala laki-laki itu saja sudah terlihat jelas bahwa dia menolak untuk menghisap rokok itu. Sora paham dan langsung memasukkan kembali bungkus rokok itu ke kantung celananya.

"Bisa lebih cepet nggak? Gue mau lanjut tidur." Jungwon bersuara dingin membuat Sora memutar bola matanya malas.

"Sabar lah, mana bisa orang ngerokok di buru-buru. Bengek yang ada!"

Kali ini Jungwon yang memutar bola matanya. "Repot."

Sora berdecak sebal lalu menyandarkan kepalanya pada sofa dan memejamkan matanya sembari menghembuskan asap itu ke atas. Jungwon melihat gerak-gerik Sora yang terlihat lebih santai dari sebelumnya.

"Nggak bagus,"

Sora membuka matanya lalu menatap Jungwon sembari mengangkat alisnya heran. "Apanya yang nggak bagus?"

"Elo, tiap malem ngerokok begini. Memperpendek hidup." Jawab Jungwon membuat Sora terkekeh.

"Khawatir, ya?" Ejek Sora mencoba bercanda dengan si wajah datar dan si mulut tukang sarkas itu. Kali saja Sora jadi tahu humor Jungwon sebenarnya bagaimana.

"Yaudah sana mati aja." Jungwon menutup saklar lampu membuat ruangan menjadi sedikit remang lalu dia membanting tubuhnya keatas kasur dan menutupi diri dari ujung kepala hingga kaki dengan selimut.

Sora tertawa kecil. "Cie khawatirin gue, ya? Bapak Jungwon?"

Jungwon tidak menjawab membuat Sora kembali tertawa.

"Udah, kalau khawatir tuh tinggal bilang aja."

"Diem,"

Sora kembali tertawa terbahak-bahak. Ternyata tidak seburuk itu tinggal bersama orang semenyebalkan Jungwon.




























To Be Continued>>>>>

UNDERSTAND | YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang