Pakde Istriku

14.5K 102 12
                                    

Namaku Erwin, seorang pria berusia 32 tahun. Aku sudah menikah selama 5 tahun dan Istri ku yg kini berusia 29 tahun. Kami sudah memiliki anak perempuan yg berusia 3tahun.

Aku seorang biseks, sebelum menikah aku pernah menjalin hubungan dengan beberapa pria, baik itu dengan asmara ataupun hanya sebatas fwb atau sekedar fun saja.
Bahkan dulu aku juga terkadang disewa untuk memenuhi nafsu lelaki.

Dalam hubungan sejenis aku selalu mengambil peran sebagai top. Kesukaan ku adalah ngentot dengan pria2 yg sudah tua diatas 40tahunan.

Mungkin karena dendam masa kecil ku yg menyebabkan aku suka sekali menggagahi pria2 diatas 40tahunan.

Dari kecil aku sudah ditinggal ayah kandungku. Dia pergi meninggalkan aku dan ibuku dengan perempuan lain.

Saat kecil, aku sering sekali melihat ibuku digoda2 oleh banyak pria2 tua. Bahkan sampai ada yg berani melecehkannya.

Saat berusia 19 tahun, ibuku pernah hampir diperkosa oleh tetangga kami.
Saat ibuku mencoba meminta keadilan, si pelaku malah memutar balikkan fakta dengan membuat karangan bahwa ibuku yg mencoba menggodanya duluan.

Karena orang itu punya kuasa dan harta, orang2 dikampung kami tidak ada yg berani melawannya.
Sebagai pembalasan aku memperkosa bapak itu dan kabur dari kampung ku.

Semenjak saat itu, aku menjadi ketagihan untuk menggagahi pria2 tua apalagi yg memiliki perawakan gempal, berkulit putih dan berpenampilan rapi.

.
.

Di usiaku yg sudah mulai menginjak 27 tahun, aku mulai berpikir untuk mencoba meninggalkan dunia kelam ku.
Aku menikahi seorang perempuan yg berprofesi sebagai guru SMP di sekolahan swasta yg terbilang cukup mahal.

Sebenarnya dari pihak keluarga istriku banyak sekali yg tidak menyutujui hubungan kami.
Aku yg hanya tamatan SMP dan bekerja sebagai sekuriti di suatu pabrik dianggap tidak sebanding dengan istriku yg seorang sarjana.

Tapi aku dan istriku yg seorang anak piatu berhasil meyakinkan ibu mertuaku.
Aku menceritakan betapa pedihnya masa kecilku ditinggal ayah ku dan aku berjanji tidak akan melakukan hal yg sama.
Aku bernasib sama dengan istriku, kami sama2 ditinggal ayah kandung kami. Bedanya aku ditinggal ayahku pergi entah kemana, sedangkan ayah istriku meninggal saat istri ku berusia 14tahun.

Meskipun ibu mertuaku sudah bisa menerima ku sebagai menantunya, banyak dari pihak keluarga besarnya menganggap aku tidak layak untuk menjadi suaminya salah satunya pakde Istriku yg bernama Pak Gunawan atau biasa dipanggil Pakde Gun oleh keluarga besar istri ku.

Pakde Istriku alias kakak mertuaku seorang yg berada. Punya jabatan bagus di Pemda dan memiliki beberapa usahayg terbilang sukses.

Pakde Istriku banyak sekali membantu keluarga istri ku setelah ayah istri ku meninggal.
Bahkan istriku pernah numpang di rumah pakde ku 2 tahun saat awal2 masuk kuliah.

Pakde Istriku ini adalah saudara mertuaku yg paling dihormati dan disegani. Bukan hanya karena dia sebagai kakak sulung, tapi juga dari segi finansial dia yg paling sukses diantara saudara2 lainnya. Dia juga sering kali membantu saudara2 lainnya saat membutuhkan bantuan.

Meskipun pakde Istriku tidak melarang keputusan istriku untuk menikah dengan ku, tetapi aku tau bahwa dia sebenarnya belum benar2 setuju dengan keputusan istriku.
Dengan pendidikan istriku dan latar belakang keluarga ku yg bukan orang berasa, pakde Istriku mengharapkan bahwa istri ku bisa mendapatkan suami yg jauh lebih baik daripada aku.

Saat masa2 pendekatan ku terhadap keluarga istri ku pakde ku terlihat sangat cuek terhadap ku, bahkan setelah kami menikah dan punya anak sikapnya masih sama terhadap ku.
Karena sikapnya itu, aku selalu merasa segan dan tidak enak hati jika berjumpa dengannya.

Lustful Daddies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang