Bercinta dengan Ipar II

6.6K 63 3
                                    

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30an, mas erik berhenti di sebuah motel di pinggiran kota.

Sempat aku bertanya dalam hati, koq mas erik tau tempat ini, apa dia sering bawa boti2 lain ke sini ?.
.

"Disini aman, mas ??" Tanya ku.

"Sudah, nurut aja." Ucapnya sambil melepas sabuk pengamannya.

"Mas keluar duluan.. aku mau ganti sempak pake hadiah dari mas"

"Lah tinggal ganti disini aja.. kamu malu telanjang di depan ku ?"

"Biar mas liatnya di kamar aja.. kalo mas liat disini mas gak penasaran lagi ntar..,"

"Bener juga, ya.. hehehe"
.

Setelah aku selesai mengganti sempak ku dengan jockstrap dari mas erik, kami sama2 memasuki motel itu.

Mas erik mendatangi resepsionis untuk booking kamar.
Ada 2 resepsionis laki2 yg terlihat tampan dan rapi.
Terlihat mereka seperti senyum2 menduga2. Aku yakin dalam pikiran mereka sudah menebak tujuan kami.

Mas erik juga sepertinya menyadari pikiranan mereka, bukannya pura2 menjauh malah dia menggandeng tanganku seolah menunjukan ke mereka "Ya, kita mau ngentot!"

Saat kami berlalu menuju kamar, sekilas aku melihat mas erik bermain mata dengan salah satu resepsionis yg melayani kita.

'Dasar pemain, gak bisa liat yg bening dikit' umpat ku dalam hati.

Dalam perjalanan menuju kamar, aku tidak bisa menahan rasa kesal ku melihat kelakuan genitnya.

"Gatel banget sih, gak bisa liat yg cakep dikit"

"Hehehe cemburu ya ?"

"Gak.. biasa aja" aku mencoba jaim

"Pasti mas mau incer dia.." aku malah makin menunjukan kecemburuan ku.

"Sudah pernah. Aku yg perawanin dia" jawabnya dengan nada sombong.

"Seriusan ??" Aku benar2 penasaran tapi juga merasa iri.

"Gak lah.. "

"Tapi kayaknya dia mau tuh sama mas"

"Banyak yg mau sama aku, dek"

"PDnya.."
Wajar sih.. kataku dalam hati

Setelah memasuki kamar, mas erik langsung mengunci pintu sedangkan aku duduk di pinggiran kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memasuki kamar, mas erik langsung mengunci pintu sedangkan aku duduk di pinggiran kasur.

Mas erik berjalan menghampiriku yg masih terduduk di pinggiran kasur.

Kini dia berdiri di depan ku sambil wajahnya menunduk memandangi ku.
Begitu juga dengan ku, aku mengangkat wajah ku sehingga wajah kami saling berhadapan untuk sesaat dan kemudian berlanjut berciuman bibir.

Mas erik perlahan menggiringku untuk berbaring di atas kasur sambil bibir kamu masih beradu.

Kini aku terbaring dengan badan ku ditindih oleh badan besarny sambil bibir kami makin panas beradu.

Lustful Daddies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang