Bapak Petani Jagung II

6.1K 74 4
                                    

Malam hari pun tiba, ku lanjutkan rencana ku untuk mendapatkan Pak Warno dengan pergi berkunjung ke rumahnya.

Jam 10 malam aku pergi ke rumahnya berharap Bude Siti sudah tidur agar aku bisa bebas menggoda Pak Warno.

Toktoktok...
"Assalamualaikum..."

"Waalikum salaam"

Terdengar jawaban dari suara seorang perempuan yg pasti itu Bude Siti.

Aku agak kecewa ternyata Bude Siti belum tidur, tapi tak apalah aku masih ada kesempatan untuk mendekati suaminya.

"Eh dimas.. tumben malem2 main kesini.." ternyata Bude siti juga yg membukakan pintu untuk ku.

"Eh iya bude, suntuk di rumah.."

Berbeda dengan Pak Warno, Bude siti tidak pernah memanggil ku dengan panggilan 'mas'.

"Pakde ada, bude ??"

"Ada.. lagi di kamar mandi. Masuk masuk..."

Aku menunggu Pak Warno di ruang tamu dan bude langsung ke belakang untuk memberitahu Pak Warno.

Setelah Pak Warno keluar dari kamar mandi, dia langsung menemuiku di ruang tamu.

"Eh mas dimas. Tumben2an malem2 main ke sini. Sendirian lagi"

Raut wajah Pak Warno terlihat agak berbeda, dia tidak sesumringah sebelum tindakan ku memancingnya tadi siang, terlihat rasa groginya saat menyambutku.

Mungkin Pak Warno sudah menebak tujuanku malam2 main ke rumahnya untuk melanjutkan aksi ku tadi siang.

Pak Warno juga mengambil tempat duduk agak menjauh dariku tidak seperti biasanya.

"Loh bapak gak ikut ??" Pak warno berbasa basi, sepertinya masih berharap aku tidak datang untuk macam2.

"Enggak.. nanti ganggu malah.." jawab ku dengan suara pelan.

Ku jawab pertanyaan dengan tatap tajam dan senyum menggoda.

Aku benar2 sudah tidak ingin menutupi keinginanku untuk mendapatkan Pak Warno.

Terlihat Pak Warno agak salting dengan tindakan ku.
Tapi dia masih pura2 menutupinya dengan pura2 tidak peduli.

"Ntar dulu, ya. Tak suruh bude buatkan kopi"

Dia beranjak pergi meninggalkan ku sejenak dan menghampiri Bude Siti yg lagi tiduran di ruang TV sambil menonton sinetron.

Setelah kembali menemui ku aku terus menatapnya dengan tatapan tajam menggoda.
Aku suka sekali melihat sikap groginya.

Setelah beberapa lama bude pun datang dengan 2 gelas kopi, sejenak buda ikut ngobrol dengan kami berdua.

Setelah bude kembali ke ruang TV meninggalkan kami berdua di ruang tamu, aku memindahkan posisi duduk ku ke samping Pak Warno.

"Tegang amat kayaknya ?" Aku bertanya dengan suara pelan.

"Hah ?? Masa ? Perasaan bapak biasa aja.." jawabannya mencoba menutupi, tapi malah justru makin terlihat rasa groginya.

"Gak penasaran kah dengan cerita ku tadi siang aku pernah berhubungan dengan bapak2 ??"

Agak cukup lama dia mencoba untuk tidak menjawab.

Aku bisa membaca bahwa Pak Warno sebenarnya tidak risih dengan ku.
Menurutku sepertinya dia masih ragu untuk melanjutkan perjalanan sisi gay-nya karena dia masih sadar bahwa semua ini salah, tapi rasa penasarannya terlalu besar untuk dia tahan.

"Eee emang gimana awalnya, mas ??"

'got you !". Teriaku dalam hati.
Pak Warno benar2 penasaran seperti apa sisi lain kehidupan gay yg selama ini coba dia pendam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lustful Daddies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang