Mungkin sudah menjadi kebiasaan warga negara kita di usiaku sekarang ini selalu dituntut untuk menikah. Aku yang seorang gay selalu merasa tertekan jika ditodong pertanyaan2 menyangkut kapan aku akan menikah.
Hingga akhirnya aku mencoba mendekati salah satu teman sekolah ku dulu yg bernama Tatia atau biasa dipanggil Tia.
Setelah 6 bln pendekatan Tia langsung mengajak ku serius karena sama seperti ku dia juga selalu diberondong dengan pertanyaan2 perihal pernikahan. Apalagi dia seorang perempuan, omongan dari sana-sini lebih nylekit.
Tia adalah anak nomer 2 dari 3 bersaudara. Dia memiliki kakak perempuan bernama Kirana yg berusia 30 tahun dan adik laki2 yg masih SMP.
Saat aku berkenalan dengan keluarga Tia, perhatian ku langsung ke suami mbak Kirana yaitu Mas Erik.
Mas Erik adalah pria berusia 37tahun memiliki badan gempal sesuai seleraku
Mas Erik dan Mbak Kirana sudah menikah selama 7 tahun dan sudah memiliki 2 anak.
Mas Erik ini orangnya pendiam jarang mengajak ku ngobrol. Mungkin karena kita baru menjadi ipar selama 3 bulan jadi kami belum begitu akrab.
Tetapi semua berubah saat di acara paman istriku yg juga paman istri Mas Erik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas Erik . .
Saat itu paman istri ku memiliki acara keluarga sehingga aku dan mas erik pun juga ikut menghadiri.
Setelah acara selesai aku merasa bosan dan memilih untuk duduk di gazebo samping rumah paman istriku.
Aku terlalu fokus dengan hape ku sehingga aku tidak sadar ternyata ada Mas Erik yg datang dan langsung duduk di samping ku.
Saat ku sadari kehadirannya aku langsung merasa salting, dia tetap terlihat cuek dan langsung menyalakan rokoknya.
"Lagi buka hornet ya ??" Tiba2 Mas Erik memulai pembicaraan.