Jane

186 18 0
                                    

Mansion Sumettikul*

Setelah makan malam selesai, nyonya Anita kemudian menatanya di meja makan di bantu oleh bi May dan beberapa maid. Setelah semua makanan tertata rapi di meja makan nyonya Anita bergegas untuk memanggil suami dan bungsunya di ruang keluarga.
"Bi May, tolong selesaikan sisanya ya. Aku akan memanggil mereka" kata nyonya Anita sebelum pergi meninggalkan meja makan.
(mereka disini maksudnya tuan Piya dan Bible).
"Baik nyonya" jawab bi May
Sesampainya di ruang keluarga, nyonya Anita hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela nafas lelah.
"Mau sampai kapan kalian akan terus diam dan saling tatap seperti itu? Kalau-kalau mata kalian bisa keluar laser mungkin rumah ini sudah habis terbakar" kata nyonya Anita dengan jengkelnya kepada suami dan si anak bungsunya itu.
"Salahkan anakmu itu, susah sekali di nasehati" bela tuan Piya.
"Au, kenapa jadi aku? Ini semua karena ayah. Kalau saja ayah tidak terus ikut campur dengan hubunganku dan tidak terus memintaku untuk memutuskan Jane aku juga tidak akan melawan Ayah" bela Bible karena menurutnya semua masalah antara ia dan sang ayah dimulai dari keegoisan sang ayah.
"Kau lihatkan? Bagaimana aku tidak jengkel dengannya jika dia saja tidak mau membuka matanya dengan semua bukti yang ada." Ucap tuan Piya yang emosinya sudah mulai terpancing.
"Itu.."
"Sudah cukup!!" Potong nyonya Anita saat Bible akan kembali membalas ucapan sang suami.
Karena bila dibiarkan yang ada mereka akan bertengkar sepanjang malam dilihat dari sang suami yang sudah mulai emosi.
"Lanjutkan perdebatan kalian nanti. Sekarang ayo kita ke meja makan. Makan malam sudah siap dari tadi tapi kalian malah bertengkar tidak ada habisnya" sungguh nyonya Anita mulai lelah menghadapi suami dan bungsunya. Andai anak sulungnya ada disini mungkin bebannya akan sedikit lebih ringan. Karena hanya anak sulungnyalah yang selama ini bisa menengahi pertengkaran seperti ini. Tapi sayang Mile sedang ada di London dari 1 tahun yang lalu.

Meja makan*

Setelah pertengkaran antara anak dan ayah tadi, kini akhirnya nyonya Anita bisa sedikit merasakan kedamaian dan menikmati makan malamnya dengan tenang. Tapi nampaknya hal itu tidak akan bertahan lama, karena sang anak kembali berhasil menyulut emosi sang ayah dengan bilang ingin pergi menemui sang kekasih.
"Bible, kau nampak terburu-buru memangnya mau kemana?" Tanya sang ibu saat melihat Bible hendak pergi setelah menyelesaikan makan malamnya.
"Aku akan pergi menemui Jane, bunda. Aku sudah ada janji dengannya dan sepertinya aku tidak akan pulang aku akan menginap di apart ku" kata Bible yang kembali menyulut emosi tuan Piya.
"Kau ini memang benar-benar batu ternyata" kata tuan Piya.
"Sudahlah ayah jika ingin bertengkar denganku lebih baik besok saja. Aku harus pergi sekarang" kata Bible dan bergegas pergi. Tapi ucapan tuan Piya berhasil menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap sang ayah.
"Kau akan ku jodohkan dengan anak sahabatku" kata tuan piya.
"Apa maksud ayah?" Tanya Bible dengan tidak percayanya.
"Aku sudah memutuskan, mau tidak mau kau harus menerima perhodohan ini dan putuskan wanita jalang itu" kata tuan Piya yang semakin membuat Bible tidak percaya, tatapannya beralih ke sang ibu.
"Bun.." tapi yang didapat hanya diamnya sang ibu. Dialihkannya kembali pandangannya kepada sang ayah.
"Aku sudah punya kekasih ayah dan ayah mau menjodohkanku tanpa bertanya kepadaku?" Sungguh Bible tidak mengerti lagi dengan pola fikir ayahnya.
"Ayah tidak peduli, kau harus mau menerima perjodohan ini dan putuskan si Jane itu. Atau kalau tidak Ayah akan menyita semua fasilitasmu itu selama ini. Ayah ingin tahu berapa lama kekasihmu itu akan bertahan denganmu tanpa semua fasilitas itu" ucap tuan Piya dengan nama meremehkan di akhir. Karena dia tau selama ini Jane hanya mengincar harta Bible saja.
"Aku tidak peduli ayah, aku tidak akan menerima perjodohan ini. Persetan dengan semua fasilitas itu karena aku yakin Jane sangat mencintaiku tidak seperti apa yang ayah pikirkan selama ini jika dia hanya ingin hartaku" kata Bible sebelum benar-benar pergi meninggalkan rumah untuk bertemu dengan Jane kekasihnya.
Nyonya Anita yang ingin mengerjarnya pun di tahan oleh suaminya.
"Biarkan saja dia, aku yakin besok pagi saat kita akan sarapan dia sudah ada dirumah. Lebih baik kita kekamar dan istirahan" yakin tuan Piya dan kemudian mengajak istrinya untuk istirahat.
Sungguh hari ini sangat melelahkan untuknya. Sesampainya dikamar dia mengambil hp nya dan mengirim pesan kepada Jane kekasih Bible. Memang selama ini tuan Piya selalu meminta Jane untuk meninggalkan Bible bahkan sudah ditawarkan uang dengan nilai yang tidak sedikit demi mau meninggalkan anaknya itu. Tapi orang licik seperti Jane pasti berfikir bahwa akan mendapatkan lebih banyak lagi dari Bible bila dia bisa bersamanya. Maka tadi sebelum pertengkaran itu terjadi dia sudah memberitahu Jane bahwa semua aset Bible telah di sita olehnya dan Bible sudah tidak punya apa-apa lagi karena lebih memilihnya.

Sedangkan di sisi lain, Bible baru sampai di depan apart yang di tinggali Jane. Tapi saat akan membuka pintu dia seperti mengenali seseorang yang keluar dari mobil di depannya. Saat itu juga Bible akhirnya tau kalau itu adalah Jane kekasihnya. Diapun keluar untuk menghampiri Jane, tapi saat sudah dekat tiba-tiba muncul laki-laki dari dalam mobil yang tadi dinaiki Jane dan langsung merangkul pinggang sang kekasih. Melihat itu Bible menjadi emosi, dia tidak terima melihat kekasihnya di rangkul mesra oleh orang lain. Dia pun menghampirinya dan langsung melayangkan pukulan pada lelaki itu hingga tersungkur. Melihat itu Jane yang baru menyadari keberadaan Bible pun kaget tapi tetap lebih memilih membantu laki-laki itu. Melihat itu Bible semakin emosi ditariknya Jane menjauh dari lelaki asing itu.
"Apa-apaan ini Jane, siapa pria itu?" Tanya Bible dengan emosi.
"Kau yang apa-apaan" jawab Jane sambil menyentak tangannya yang di tarik oleh Bible.
"Untuk apa kau kesini? Dan langsung memukuli orang?" Ucap Jane setelah lepas dari genggaman Bible.
"Apa maksudmu untuk apa aku kesini? Sudah jelas aku kesini ingin menemuimu. Dan kau belum meniawab pertanyaanku, siapa pria itu?" Tanya Bible sambil menunjuk pria yang kini sudah berdiri disamping Jane.
"Dia James, kekasihku" jawab Jane sambil memandang pria disampingnya yang kini telah kembali melingkarkan tangannya di pinggang Jane.
Mendengar itu Bible merasa tidak percaya pada pendengarannya.
"Apa maksudmu Jane. Bagaimana bisa kau sebut dia kekasihmu. Aku yang kekasihmu, kita sudah pacaran 3 tahun kalau kau lupa" sungguh Bible tidak mengerti lagi, apa yang sebenarnya terjadi sekarang. Kenapa Jane yang ada di hadapannya ini terasa berbeda dengan Jane yang biasanya bersikap manja dan polos padanya, kemana perginya Jane yang itu.
"Ya kau memang kekasihku selama 3 tahun ini. Tapi James adalah kekasihku jauh sebelum aku mengenalmu" jawab Jane dengan entengnya.
"Apa maksudmu?" Bible semakin tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Intinya kau itu hanya selingkuhan yang dimanfaatkan oleh Jane, dude" pria bernama James itu ikut masuk kedalam pembicaraan.
"Di manfaatkan? Jane apa maksud semua ini?" Tanya Bible emosi.
"Ya yang di bilang oleh James itu benar. Aku hanya memanfaatkanmu saja supaya aku bisa mendapatkan uangmu. Apa kau fikir selama ini aku benar-benar mencintaimu? Kau itu terlalu bodoh Bible. Hanya dengan melihat wajah polosku saja kau langsung luluh" jawab Jane dengan nada mengejek di akhir kata.
"Kau..." Kata Bible sambil menunjuk Jane yang langsung di tepis oleh Jane.
"Apa?" Tantang Jane
"Sekarang aku tidak mau lagi berhubungan denganmu, karena sekarang kau sudah tidak punya apa-apa lagi kan. Jadi untuk apa aku masih bersamamu sudah tidak ada yang bisa ku manfaatkan lagi darimu" kata Jane merendahkan Bible.
"Aku tidak menyangka ternyata apa yang dibilang oleh ayahku itu memang benar adanya. Selama ini aku selalu percaya padamu tapi ini balasan yang kudapat. Kau sungguh wanita tidak tau diri Jane, selama ini semua yang kau minta selalu aku berikan, kukira kita saling mencintai tapi ternya disini akulah yang bodoh. Aku menyesal selalu melawan ayahku demi dirimu. Lihat saja suatu saat kau pasti menyesal Jane, akan aku pastikan itu" kata Bible dengan emosi dan kekecewaan yang mendalam. Kemudian pergi meninggalkan parkiran apart itu.
Didalam mobil Bible mencengkram stir untuk menyalurkan emosinya. Saat sudah di tempat yang agak sepi tidak jauh dari apart Jane, Bible menghentikan mobilnya dan keluar dari mobil. Di berteriak untuk meluapkan emosi dan rasa kecewanya.
"ARGHHHHH, SIALAN KAU JANE. AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU. AARGHHHH" Bible meluapkan semua kemarahannya pada Jane. Lalu menangis meraung di temani oleh sunyi.





























Maaf klo gk nyambung........
Baru pertama bikin cerita soalnya jadi klo kurang ngefeel dimaklumi ya😁😁
Mau lanjut atau unpublish aja nih???
Comment ya.....

Happy Ending? (BibleJeff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang