Hari kepulangan sulung Sumettikul pun tiba, terlihat Mile dan Apo telah mendarat di Suvarnabhumi Airport. Terlihat juga Bible serta kedua orang tuanya telah menunggu kedatangan mereka berdua. Sebenarnya keadaan Bible masih sedikit lemas dan sempat di larang ikut ke bandara oleh sang ayah, tapi akhirnya sang ayah mengijinkannya ikut setelah Bible merengek kepadanya. Dan disinilah Bible berada, melupakan keadaan tubuhnya dan berlari untuk memeluk sang kakak yang 1 tahun lebih tidak dijumpainya. Sang kakak yang mendapat pelukan darinya pun membalas pelukan adik satu-satunya itu sambil matanya melihat kedatangan orangtuanya dibelakang sang adik. Sedangkan sang kekasih hanya diam menyaksikan acara melepas rindu itu.
"Heiii little bro, bagaimana keadaanmu?" Tanya Mile pada Bible setelah melepas pelukan diantara mereka.
"Aku sudah sehat" jawab Bible yang di potong oleh sang ayah
"Jangan percaya pada landak itu Mile, bahkan sebelum berangkat dia masih sempat muntah-muntah. Bagaimana kabarmu dan siapa yang disampingmu itu?" Ayah dan ibunya mendekat untuk memeluk Mile bergantian sementara Bible hanya bisa menunjuknya ekspresi cemberutnya.
"Aku baik ayah, bagaimana ayah dan bunda? Apakah ayah masih suka lembur hingga larut bun?" Tanya Mile pada sang ibu yang kini telah berdiri disampingnya.
"Kami baik Mile. Dan untuk ayahmu kau tahu sendirikan bagaimana keras kepalanya dia" jawab sang ibu dengan senyum yabg tidak pernah luntur dari wajah ayunya.
"Mau bagaimana lagi anak ayah yang satunya kan sangat susah disuruh menggantikan ayah di kantor" ujar sang ayah dan membuat Bible yang merasa tersindir pun menyahut.
"Iya iya semua salahku. Tapi aku kan sudah setuju untuk mulai menggantikan ayah setelah aku sehat" ujar Bible masih dengan muka cemberutnya.
"Itu bagus nong, biarkan ayah istirahat dirumah dengan bunda" kata Mile sambil mengelus kepala Bible sayang.
"Oh Mile kau belum menjawab pertanyaan ayah. Siapa pemuda manis disampingmu itu?" Tanya sang ayah menanyakan siapakah gerangan yang dibawa oleh si sulung.
"Oh astaga karena asik bercerita aku sampai lupa padamu. Maafkan phi ya, Po" Mile yang baru ingat dengan keberadaan sang kekasih pun meminta maaf pada Apo.
"Tidak apa p'mile. Po maklum kok, phi sudah lama tidak berkumpul seperti ini pasti makanya Po memberi ruang untuk phi melepas rindu" jawab Apo dengan suara yabg teduh penuh pengertian.
Mendengar itu Mile pun tersenyum lalu menoleh pada keluarganya.
"Yah, bun, nong kenalkan ini Apo Nattawin sekretaris Mile di London sekaligus kekasih Mile" kata Mile memperkenalkan Apo pada keluarganya.
"Sawadhikhab phom Apo Nattawin Wattanagitiphat khab" Apo memberi salam kepada Ayah dan ibu Mile.
"Wadhi luk" jawab mereka.
"Wahh p'mile kau pasti pakai pelet kan. Mana mungkin orang semanis p'apo mau denganmu yang seperti kulkas itu" ujar Bible mengejek Mile yang di hadiahi geplakan sayang dari sang kakak di kepalanya.
"Pelet palamu" ujar Mile
"555. Tidak kok nong sebenarnya p'mile itu orang yang hangat dan romantis kok" bela Apo
"Hah, p'mile romantis? Aku tidak percaya" ujar Bible lagi. Senang sekali dia itu membuat phi nya kesal.
"Sudah tidak usah bertengkar disini, lebih baik kita pulang agar Mile dan Apo bisa langsung istirahat. Mereka pasti lelah setelah perjalan panjang dari London. Bible juga masih harus istirahat supaya cepat sehat" ujar Nyonya Anita untuk melerai kedua anaknya yang di setujui oleh yang lain. Akhirnya mereka pun pulang ke Mansion Sumettikul karena Apo akan menginap hingga malam perdojohan Bible dan Jeff.Nungguin ya??
Skip
Hari sudah gelap dan waktu menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Keluarga Sumettikul ditambah Apo baru selesai makan malam dan sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga. Tadi siang setelah sampai rumah MileApo langsung istirahat di kamar Mile begitupun Bible langsung tidur setelah minum obatnya sehingga kini Bible sudah kembali sehat.
"Jadi sudah berapa lama hubungan kalian berdua Mile?" Tanya tuan Piya membuka obrolan hangat malam itu.
"Sudah hampir 1 tahun ayah" jawab Mile tenang yang di amini oleh Apo di sebelahnya. Sedangkan Bible dan sang ibu hanya diam menyimak.
"Hmm, Lalu apa sudah ada rencana untuk kedepannya?" Tanya tuan Piya pada Mile.
"Sudah ayah, karena itulah kamu pulang. Kami ingin melangkah ke jenjang lebih serius. Karena kami rasa waktu 1 tahun ini sudah cukup bagi kami saling mengenal dan memahami" jawab Mile dengan nada tegas dan mantap.
"Itu bagus, jangan lama-lama kalian pacaran. Lalu apakah orangtuamu sudah tahu perihal ini Po?" Tanya nyonya Anita ikut masuk kedalam pembicaraan.
"Mama dan Papa sudah tahu bu, karena 3 bulan lalu mereka sempat mengunjungi Apo ke London" jawab apo dengan suara lembut mendayunya.
"Baguslah kalau begitu tinggal mengatur waktu bertemu dengan orang tuamu saja" ujar nyonya Anita senang. Karena jujur dari awal bertemu dengan calon menantunya itu dia langsung suka dan timbul rasa sayang.
" Iya bun" balas Apo.
"Ayah, apa rencana perjodohan Bible jadi?" Tanya Mile pada sang ayah. Tapi saat sang ayah akan menjawab malah didahului oleh protesan Bible.
"Lho, kok malah ke arah perjohodohan ku lagi sih phi. Apa hubungannya coba" ujar Bible sebal tapi tidak di hiraukan oleh Mile.
"Bagaimana Ayah?" Ulang Mile
"Jadi kok, besok malam kita akan bertemu mereka. Tadi ayah dan Songsit sudah membicarakan ulang. Tapi benar kata Bible, kenapa tiba-tiba kau bertanya hal ini memang apa hubungannya?" Tanya sang ayah ikut penasaran dengan alasan Mile.
"Tentu saja ada hubungannya ayah. Apo itu keponakan Tuan Songsit. Mamanya Apo itu adiknya tuan Songsit" jawab Mile menjelaskan alasannya bertanya masalah pejodohan sang adik.
"Oh begitu. Lalu?"
"Bagaimana kalau kita gabung saja pertemuan keluarga ini? Biar nanti Apo bilang ke mama, iya kan Po?" Ujar Mile meminta persetujuan sang kekasih.
"Boleh aja phi. Po juga kangen sama sepupu Po itu" jawab Apo setuju dengan usul sang kekasih.
"Nah, bagaimana menurut ayah dan ibu?" Setelah mendapat persetujuan sang kekasih kini Mile beralih ke orang tuanya.
"Ayah rasa itu ide yang bagus, iyakan bun?"
"Bunda rasa juga begitu. Dengan begitu kita juga bisa mempersingkat waktukan" dan akhirnya kesepakatan didapatkan. Sedangkan Bible yang sedari tadi menjadi pendengarpun hanya bisa setuju saja toh dia sudah tidak bisa lepas dari perjodohan itu. Bible merasa saat ini hanya ingin menuruti semua kemauan orangtuanya karena dia sadar semua keputusan yang diambil oleh ayah dan ibunya itu pasti baik dia tidak mau mengulang kesalahan seperti sebelumnya.
"Yaudah, jadi Apo nanti bisa bilang ke orangtua untuk kumpul di Restauran BOC jam 7 malam besok ya. Dan kau Bible jangan sampai kabur lagi" ujar sang kepala keluarga.
"Baik ayah, nanti Po akan langsung kabari mama papa" jawab Apo sopan.
"Baik ayah, aku kan sudah bilang akan menurut pada ayah dan bunda" jawab Bible
"Ya siapa tahu kan tiba-tiba kau berubah pikiran" jawab sang ayah sambil mengendikan bahu. Bible pun memilih diam.
"Yaudah yah bun Mile dan Apo mau ke kamar dulu ya. Selamat malam semuanya" pamit Mile sambil berdiri mengandeng tangan Apo.
"Malam semuanya" Apo
"Ya istirahatlah" jawab sang ibu sedang sang ayah hanya menganggukkan kepala. Setelah itu Bible pun pamit istirahat kekamarnya dan akhirnya ruang keluarnya pun kosong karena tuan Piya dan nyonya Anita juga pergi ke kamar untuk istirahat.
Sampai kamar merekapun tidur setelah membersihkan diri dan ganti baju. Apo pun sudah menghubungi orang tuanya terkait rencana besok malam. Dan akhirnya mansion Sumettikul pun sunyi karena penghuninya telah berselancar ke alam mimpi masing-masing.Siapa nih yang nungguin momen pertemuan BibleJeff?????
Next ya........Kalau mau lanjut jangan lupa vote dan follow ya....
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending? (BibleJeff)
Fanfiction"Jangan tinggalkan aku Jeff, aku tidak tahu seperti apa gelapnya hidupku jika kau pergi"_ Bible "Aku tidak akan pergi, jika bukan kau yang memintaku untuk pergi" _ Jeff Kisah Bible dan Jeff yang dipersatukan oleh perjodohan orang tua mereka. Akankan...