Perdamaian Bible dan Ayahnya

193 16 0
                                    

Preview

"ARGHHHHH, SIALAN KAU JANE. AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU. AARGHHHH" Bible meluapkan semua kemarahannya pada Jane. Lalu menangis meraung di temani oleh sunyi.

______________________________________

Bible Pov*

Setelah meluapkan kemarahan dan kekecewaan pada penghianatan Jane. Aku memutuskan pergi ke bar untuk menenangkan pikiranku. Aku menghubungi kedua sahabatku untuk mengajak mereka.

Me
Ayo ke bar biasa

Job
Tumben kau yang ngajak, biasanya di ajak juga gk mau

Pong
Iya tuh
Biasanya tiap di ajak pasti alasannya sibuk
Padahal mah sibuk ngebucin

Me
Gk usah bacot kalian
Klo gk mau gw sendiri aja

Job
Sensi amat bos
Ada masalah lu?

Pong
Lagi berantem sama Jane ya lu?

Me
Gk usah bahas tuh cewek
Muak gw

Job
Beneran berantem kek nya ni anak
Buru siap² lu pong gw jemput

Pong
Ok
Bib jangan macem² lu ya
Tungguin kita kesana

Me
Bacot
Buruan kesini

Job
Otw

Setelah itu aku segera melajukan mobilku menuju bar langgananku dengan sahabatku.

Skip

Normal pov*

Kini Bible dan kedua sahabatnya sudah berkumpul di bar langganan mereka. Bible sudah nampak kacau karena sudah menghabiskan 2 botol alkohol. Job dan Pong berusaha menghentikannya karena Bible sudah nampak sangat mabuk. Omongannya sudah mulai ngelantur dan kebanyakan kata yang ia ucapkan adalah makian untuk Jane.
"Dasar wanita jalang, hiks. Tidak tau diri kau Jane.
Aku hiks sudah sangat mempercayaimu tapi apa yang kau lakukan padaku, hiks. Aku bahkan tidak percaya pada ayahku sendiri, hiks dan terus membelamu" oceh Bible yang sudah sangat mabuk sambil menangis.
"Sudahlah Bib, tidak ada gunanya kau menangisinya seperti ini. Toh dia juga sudah meninggalkanmu" ucap job sambil berusaha menghentikan Bible yang akan minum botol ketiganya.
"Kau ini bukannya membantu malah makin kau sulut apinya" kata Pong sambil memukul kepala Job.
"Au, aku benarkan? Nyata Jane memang sudah meninggalkan Bible dan memilih lelaki lain. Dimana salahku?" Bela Job sambil mengusap kepalanya
"Ah sudahlah. Aku tidak heran lagi jika itu dirimu" lelah Pong menghadapi ke dua sahabatnya ini. Yang satu bucin menjurus ke goblok, yang satu lola dan sering tanpa sadar memperkeruh keadaan karena otak lemot dan polosnya.
"Sudahlah Bib, ini semua bukan salahmu. Kau hanya terlalu mencintai dan mempercayainya hingga tanpa sadar kau jadi buta. Sekarang yang harus kau lakukan adalah melupakannya dan memperbaiki hubunganmu dengan ayahmu. Daripada kau seperti ini, dengan kau menyiksa dirimu sendiri seperti ini tidak akan memperbaiki keadaan yang ada kau malah menderita sendiri" ujar Pong menasehati Bible dengan bijak tanpa menyalahkan dan menyudutkan Bible. Memang dari mereka bertiga Pong lah yang paling dewasa. Bible yang memang merindukan sosok kakaknya yang sudah setahun sibuk dengan pekerjaan di london dan Job yang memang anak tunggal membuat mereka seakan menemukan sosok kakak pada diri Pong.
"Apa ayahku akan memaafkanku, Pong? Selama ini aku selalu membangkang padanya hiks hiks" tangis Bible semakin jadi saat dimengingat perbuatannya pada sang ayah akhir-akhir ini. Sungguh dia merasa menyesal ditambah dengan efek alkohol yang dia minum membuatnya semakin sensitif.
"Jika kau mengakui kesalahanmu dan meminta maaf dengan tulus aku yakin ayahmu pasti memaafkanmu. Kau tau sendiri bagaimana sayangnya dia padamu. Apa pernah dia tidak menuruti kemauanmu selain soal Jane?" Tanya Pong yang di jawab gelengan oleh Bible. Melihat itu Pong hanya tersenyum, walaupun bible sudah mabuk tapi dia masih merespon dengan baik.
"Itu kau tau, jadi sekarang sebaiknya kau pulang. Ini sudah hampir pagi" kata Pong sambil melirik jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 02.30 pagi.
"Emm" jawab Bible yang kelihatannya kesadarannya mulai menghilang karena terlalu mabuk. Terlihat bekas air mata di wajahnya, mata sembab dan hidung memerah. Yang tanya dimana Job, anak itu sudah masuk dan tak sadarkan diri.
Pong pun akhirnya memapah Bible dan Job keluar bar menuju mobil. Dia akan mengantarkan Bible dan lalu membawa Job pulang ke apartnya, kenapa tidak ke rumah Job? Karena rumah Job dan rumah Bible itu berlawan arah.

Happy Ending? (BibleJeff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang