duel

1K 59 0
                                    

Ditengah keseruan mereka meja yang
diduduki Arsenio dan teman-temannya tiba-tiba meja kantin itu di gebrak oleh geng Eternal.

Semua penghuni kantin menatap kearah geng Eternal yang berdiri dengan angkuh, tapi hanya 3 orang. Karena Ansel tidak sedang bersama mereka.

"Widih ada tamu terhormat mampir di meja kita." Kata Arsenio dengan senyum tengil andalannya.

"Gue tantang lu main basket. Kalau gue menang lu harus kembali jadi babu gue." Kata David dengan tatapan tajam.

"Kalau gue menang?" Tanya Arsenio dengan senyum remeh.

"Gue gak akan gangguin lu lagi." Kata
David serius.

"Cih enak di elu dan gak enak di gue dong. Gue maunya sama lu juga harus jadi babu gue kalau lu kalah. Tidak lama kok hanya 3 bulan saja bagaimana?" Tantang Arsenio lagi.

Mata geng Eternal membulat mendengar ucapan Arsenio.

"Bos, mending mundur deh kayaknya tuh anak yakin bisa ngalahin kita deh." Bisik Arka yang diangguki oleh Satya. David melirik teman-temannya tajam, mana bisa dia menjilat ludahnya sendiri.

"Oke." Jawab David mantap.

Arsenio mengangguk puas, "gue tunggu kalian pulang sekolah. Tapi hanya gue dan David tidak ada yang lain."

"Maksud lu man to man defence? Oke siapa takut." Kata David dengan mantap.

Setelah mengatakan itu geng Eternal pergi dari kantin meninggalkan meja Arsenio dkk.

"Beneran lu bisa ar?" Tanya cakra ragu.

"Bisalah, kalau gak bisa ngapain gue terima tantangan mereka." Ucap Arsenio yakin.

Tidak lama setelah kepergian geng Eternal Asheyra datang bersama Nana.

"Mereka ngapain dek?" Tanya Asheyra seraya duduk di meja yang sama dengan Arsenio dkk.

Otomatis teman-teman Arsenio bergeser untuk memberikan tempat buat Asheyra dan Nana.

"Ngajak sih Arsen bertanding basket kak." Ceplos Cakra.

"Nagajakim taruhan Arsen kak." Gantian Adam yang berbicara.

Sontak dua pemuda itu mendapatkan
tatapan tajam dari Arsenio.

"Yang benar dek?" Tanya Asheyra menuntut jawaban.

"Dia yang nantangin Arsen kak, ya sudah Arsen jabanin tantangannya." Kata Arsen acuh.

"Emang sejak kapan kamu bisa basket dek?" Tanya Asheyra lagi.

"Sejak kapan-kapan kak." Kata Arsenio tertawa pelan. Sontak Asheyra memukul paha sang adik.

" Aaauuu sakit tau kak." Kesal Arsenio

"Kalau ditanya orang yang lebih tua itu di jawab yang bener dek." Gemas Asheyra.

"Iya-iya Arsen selama ini berlatih diam-diam jadi kakak gak usah khawatir gitulah." Lanjut Arsenio dengan bersungguh-sungguh.

.

.

.

Seperti perjanjian tadi saat ini lapangan basket tengah ramai oleh para penonton yang ingin melihat pertandingan man to man defence antara Arsen dan David.

Arsenio yang sudah datang dengan seragam basket yang di pinjamannya dari Adam bersama teman-teman satu kelasnya. Termasuk Amara yang ikut diseret oleh Arsenio, padahal Amara saat itu sudah bersiap untuk pulang.

"Gila seksi banget lu ar." Kata Bella salah satu teman sekelas Arsenio yang melihat paha milik Arsenio yang mulus, karena celana yang di pakainya jauh diatas lutut.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang