perang

557 37 1
                                    

Agam dan Joy saling mengngguk, lalu
mengarahkan pasukan elitnya untuk diam-diam memasuki gerbang mansion setelah penjaga depan gerbang di tembak oleh pistol Agam yang ada peredamnya agar tidak menimbulkan kebisingan.

Splash....

1, 2, 3, sampai dengan 7 orang tumbang

dalam hitungan detik saja karena tembakan Joy dan Agam. Joy dan Agam sudah di ajari oleh kakek Alexander yang merupakan ayah dari mama Viona atau mertuanya, yang merupakan seorang ghost sniper legendaris di dunia mafia sebelum taubat.

Hanya dengan isyarat mata saja, para
mafioso (anggota mafia) langsung mengerti dan membuka gerbang mansion besar sekaligus markas mafia milik Aron yang menggunakan remot yang diambil dari saku celana salah seorang yang tumbang.

Agam dan Joy langsung menyelinap masuk, diikuti oleh mafiosonya. Dan para mafioso BLACK SHADOW yang di sebar oleh Gilang sebelumnya telah berhasil melumpuhkan beberapa penjaga yang berpotensi akan membuat keributan.

Sementara itu, daren dan Arsenio kebagian di area belakang mansion. Penjagaan di sana tidak seketat di gerbang utama.

Splash.

Terdengar suara tembakan yang di
beri peredam dari pistol Daren.

Karena semua senjata yang di pakai Black Shadow malam ini hampir semuanya memiliki alat peredam.

Dengan lihai Daren membidik lawannya satu persatu dari kejauhan, Axelio langsung mual saat melihat banyak m***t yang bergelimpangan penuh d***h di depan matanya sendiri. Para mafia ini benar-benar brutal.

"Lo terlalu baik untuk menjadi bagian kami Arsen, mantapkan hati lo kalau lo memang ingin bergabung dengan kita." Tegas Daren pelan.

Daren meningalkan Arsenio dan beralih ke tempat yang lebih strategis untuk membidik musuhnya.

Arsenio memantapkan hatinya, menarik nafas secara dalam lalu mengeluarkan dengan perlahan. Arsenio mengangkat senjatanya.

Tatapan yang tadinya sedikit ragu kini berubah tajam, Arsenio mulai mengeluarkan pistolnya dan mulai mulai membidik lawan sama seperti Daren.

Splash

suara tembakan dari pistol Arsenio yang di lengkapi alat peredam.

Satu orang tumbang karena bidikan Arsenio tepat mengenai dadanya. Arsenio tersenyum tipis ketika bisa menumbangkan lawannya tanpa ada perlawanan, karena bidikan Arsenio tepat mengenai jantungnya sehingga lawannya langsung saja pindah alam.

Arsenio berjalan dengan perlahan diikuti oleh mafioso di belakangnya.

Arsenio kembali membidik lawan yang lainnya. 1, 2, 3 sampai ke 5 Arsenio berhasil menumbangkan musuhnya sama seperti musuh pertamanya.

Saat yang ke enam, tembakan Arsenio
meleset mengenai lengan lawan, sehingga lawan langsung berteriak karena kesakitan. Dan hal itu berhasil membuat keributan.

"Sial," umpat Arsenio.

Arsenio langsung sembunyi, "sorry." Bisik Arsenio pelan melalui earpiecenya.

"It's oke, sans saja kak. Lo tenang oke,
jangan gegabah." Balas Daren melalui earpiece.

Keributan di area belakang pun terjadi. Para mafioso langsung melindungi Arsenio dan juga Daren.

Para mafioso yang yang memang di siapkan khusus untuk menjaga Daren dan Arsenio langsung mengamankan para tuan muda mereka.

Arsenio masih ikut menembaki musuhnya satu persatu. 30 menit kemudian suasana sudah tidak kondusif lagi. Arsenio mulia khawatir karena persediaan pelurunya semakin menipis.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang