Sesampainya mereka di rumah Abel, mereka berempat pun langsung memindahkan drum milik Juan dari mobil Peter ke studio Abel. Peter pun membuka pintu bagasi mobilnya.
"Hati hati bawa nya." Seru Peter.
"Iya Pete iya.." Seru Abel.
"Harusnya kan Gua yang bilang hati hati, ini kan drum Gua." Seru Juan.
"Lah.. Maksud Gua hati hati nanti kena mobil Gua." Seru Peter.
"Hahaha Iya Pete.. Gakan rusak juga ko mobil lo gara gara drum doang." Seru Juan.
"Woy, udah ayo malah pada bacot." Seru Logan.
"Heh.. Bahasa Lo." Seru Abel.
"Hahaha sorry.. Lagian bukannya gerak malah pada banyak ngomong." Seru Logan.
"Yaudah bantuin juga dong, nih bawa." Seru Juan sambil memberikan salah satu bagian dari drum nya.
"Yaudah sini." Seru Logan.
Mereka pun bergotong royong membawa drum Juan. Sesampainya di studio, Juan pun langsung menyeting drum nya.
"Oke.. Ayo mau lagu apa ?" Seru Juan sambil menyeting drum.
"Sabar.. Emang udah bisa dipake drum nya ?" Seru Abel.
"Bentar lagi kok. Sorry dong siapapun tolong colokin kabelnya" Seru Juan sambil memberi kabel.
"Oke oke." Seru Logan sambil mengambil kabel.
"Lo kenapa Pete ?" Tanya Abel.
"Gapapa, Yo kita jaming jaming." Jawab Peter.
Abel melihat wajah Peter seperti sedang merenungkan sesuatu. Peter pun menyadari bahwa Abel sedang memperhatikannya. Peter pun melihat ke arah Abel dan menganggukan kepalanya seperti memberikan sebuah tanda. Abel pun mencoba mengerti apa yang Peter sampaikan.
"Oke.. jadi lagunya ini Juan.." Seru Abel sambil memberikan buku tulisnya kepada Juan.
Juan pun mengambil buku tulis Abel dan mulai membacanya.
"Hmm.. Ini lirik nya soal apa ?" Tanya Juan.
"Iya Bang.. Gua juga belum tau itu tentang apa" Seru Logan.
Abel pun menghela nafas dan mulai menjelaskan isi lirik lagunya.
"Jadi Gua udah lama banget nulis lagu ini, dan kemaren kemaren, Peter bantuin gua buat ngubah beberapa lirik biar lebih enak dibawain. Ini lagu tentang seseorang yang udah lama suka sama sahabatnya sendiri, dia mencoba menunjukan bahwa cuma dia orang yang pantas, yang paling tulus, yang bisa menerima apa adanya, dan dia yakin kalau sahabatnya pun punya rasa yang sama walau cuma setitik dan memilih untuk mencari cinta yang lain." Seru Abel.
"Oh wow.." Seru Juan dan Logan.
"Itu cerita Lo pribadi ?" Tanya Juan.
Abel hanya diam dan langsung mengalihkan pembicaraan.
"Oke.. Yok kita mulai jaming aja, lo nanti masuk pas bagian chorus." Seru Abel kepada Juan.
"Gan, Pete.. Yok mulai." Seru Abel kepada Peter dan Logan.
Mereka pun mulai jaming bersama, dan tak terasa waktu pun menunjukan pukul 22.00, lalu terdengar suara dering telfon. Itu dari ponsel Abel.
"Halo Fi.." Seru Abel.
Itu telfon dari Sophia.
"Halo Bel.. Lo dimana ?" Tanya Sophia.
"Di Studio Fi." Jawab Abel.