Lorong hogwarst sekarang penuh ricuh, terlihat remaja berambut pirang dengan dasi hijau slytherin menahan emosi."Aku tidak salah! Ayah mu memang berada di kubu dead ether!"
Semuanya terdiam itu kebeneran yang tengah mereka dengar selama sebulan ini.
BUGH!
Draco Malfoy melayangkan tinju terakhir nya dengan keras, remaja dengan jubah merah griyfindor tergeletak lemas.
"DRACO MALFOY! KURANG 5 POIN DARI ASRAMA SLYTHERIN!!"
Harry potter, berjalan menuju draco dengan wajah datar juga rahang tegas nya yang tengah mengeras.
Draco semakin meninggikan kepala nya saat harry potter remaja di depan nya terlihat semakin menantang.
"Oh pahlawan hogwarst, anak emas hogwarst, keturunan merlin"
Ejek draco dengan tawa kecil.
Harry naik pitam, terlihat dari sorot mata nya.
"Hentikan aksi mu draco, pesta dansa beberapa belas jam lagi akan di mulai"
"Dia yang memulai potter!"
Harry hanya diam melihat remaja di depan nya memerah padam hingga berkaca kaca.
.
Dansa yule di adakan, beberapa dari mereka sudah berpasangan.
Hermione grangger berpasangan dengan krum dan ron hanya memutar iris mata nya cemburu jengah.
Harry potter mendekat, tertawa mengejek.
"Jika kau turun kan gengsi mu itu, mungkin sekarang hermione grangger sudah berada didepan mu dengan senyum atau jangan jangan muka jengah nya ahahaha"
"Diam harry potter! Mood ku sudah turun dan kau membuat mood ku jauh lebih turun dari pada awal tadi"
"Oke oke, jadi selain kita siapa yang tidak mendapatkan pasangan dansa hari ini?"
"Oh kau mengingat kan ku pada sesuatu harry! Tadi saat aku berselisih dengan hermione di depan pintu yule, aku melihat draco tengah berselisih, lagi. yap lagi"
"Aku sudah lelah dengan mereka terutama anak berambut pirang itu emosi nya benar benar tidak bisa di kontrol"
"Tp siapa yang tidak sakit hati harry bodoh, bayangkan saja jika ayah mu di olok olok seperti itu"
Ucap ron menujuk nunjuk telunjuk jari nya tepat di dada harry.
"Oke ron terimakasih perumpaan mu itu, jadi aku harus kesana sekarang melerai mereka lagi"
.
Harry berjalan dengan kepala menoleh kesana kemari, hingga melewati toilet anak perempuan di lantai dua Mytle Merana.
Terdengar suara ringisan?, harry menebak tapi dia ragu fikiran nya kemana mana.
Mencoba melangkah masuk harry menukik kan alis nya tajam mata nya membulat sempurna, Mytle Merana juga berada disana dengan tangisan nya.
Harry dengan sigap melepas jubah nya, remaja dengan rambut pirang tergeletak di pojok toilet dengan bagian bawah tidak tertutupi dengan celana.
"MALFOY!!! TETAP SADAR!"
Tatapan malfoy kosong, tangan terkepal dengan erat, banyak bekas kebiruan juga beberapa rambut pirang itu rontok.
.
Harry berjalan menuju toilet anak perempuan di lantai dua.
"Merana beri tau aku siapa"
"Tiga orang mengerikan dari gryfindor, mengerikan. Remaja bermarga malfoy itu menjerit kesakitan, ak-aku melihat nya!"
.
Harry potter datang menjenguk malfoy, melihat muka malfoy dengan bekas biru membuat nya naik pitam dia merasa tidak becus menjadi ketua asrama.
"Harry 1 minggu kau kesini hingga larut malam, apa tidak ada rasa lelah di pundak mu?"
Harry menoleh "Prof. Albus?"
"Malfoy pasti tidak apa apa harry, kau tau dan aku tau jika draco malfoy anak yang kuat"
"Mungkin"
"Ayah nya Lucius Malfoy bersikeras ingin membawa putra nya yang bahkan belum sadarkan diri, bagaimana menurut mu harry?"
"Hogwarst tidak akan sekejam itu prof"
Albus dombeldor tersenyum tipis "liat dia bangun"
Harry menoleh dengan cepat.
"Malfoy? Kau liat aku?"
.
Setelah kejadian 1 bulan lalu, malfoy semakin benci pada gryfindor, menindas mereka lebih kejam bahkan harry merasa menyesal menolong nya saat itu.
"Ron weasly, dari keluarga miskin dengan 5 bersaudara"
Draco malfoy tertawa mengejek.
"Bagaimana jika harmonie pacar mu yang cantik itu ingin ku coba?"
Draco tersenyum melihat rau kemarahan dari ron weasly saat anak buah nya menyeret hermione granger.
"DRACO MALFOY HENTIKAN!"
Suara bass dari ketua asrama geryfindor itu membuat mereka semua terpatung.
Dengan cepat tangan harry menarik surai draco kencang, lalu menghempaskan sampai beberapa surai pirang itu ada digenggaman nya.
"Kau tau apa yang ku sesali? Mengasihi mu, watak brengsek juga sifat bajingan dari mu layak sekali di perlakukan seperti 1 bulan yang lalu. Kau pantas dan seharus nya aku tidak berbelas kasih"
Ron dan hermione langsung mengikuti harry dari belakang dengan ron yang merangkul hermione.
.
"Aku tidak habis fikir dengan malfoy, dia terlihat kasian 1 bulan yang lalu tapi sekarang sudah berulah kembali seperti bajingan"
"Memang seharus nya draco malfoy tidak pantas mendapatkan belas kasih dari harry potter kita"
Seluruh hogwarst tengah membicarakan ke biadaban draco malfoy.
Harry tidak tau kenapa draco beriskap seperti itu kekanak kanakan dan berlebihan.
Harry menuju ke asrma slyterin dengan maksud ingin berbicara 4 mata dengan malfoy.
"Draco malfoy? Ini Harry potter, bisakah ijin kan aku masuk?"
Tidak ada sahutan, mau tidak mau harry masuk tanpa ijin dari malfoy.
"Malfoy? Dimana kau? Aku ingin berbicara empat mata dengan mu, tentang sifat mu juga kata kata ku tadi"
Harry menyusuri kamar malfoy, terlihat hening seperti tidak berpenghuni.
Hingga suara westafel menyita pendengaran ketua asrama gryfindor itu.
Hoek---!
"Malfoy?"
Harry mendekat, mengetuk pintu kamar mandi.
"Malfoy buka pintu nya sebentar, aku akan membantu mu di dalam"
Hening beberapa saat, sebelum
Bugh---
.
Untuk kedua kali nya setelah satu bulan yang lalu, harry lagi dan lagi menemani draco yang tengah berbaring dengan beberapa sayatan di tangan nya.
"Untuk yang kedua kali nya, benar atau tidak harry?"
"Prof. Albus lebih baik langsung ke inti nya, ada apa dengan malfoy?"
"Satu bulan yang lalu, luka di tubuh nya kau tau kan harry"
"Ada apa prof?"
"Terdengar tidak mungkin tapi kenyataan nya draco malfoy tengah mengandung"
Harry menggeleng pelan, lelucon di siang bolong ia tidak akan tertipu.
Tersenyum tipis "Prof. Albus lelucon seperti apa yang ingin prof sampaikan?"
"Potter!"--Prof. Albus mendekat.
"Aku serius"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stings Heart || HARCO ||
RandomDraco malfoy nama yang paling terkenal di seluruh hogwarst, rival nya harry potter laki laki yang sekarang menjabat sebagai ketua asrama. Karena sebuah kejadian, harry potter harus menanggung sebuah tanggung jawab yang bukan ulah nya. Maaf jika ada...