Stings Heart

1.2K 111 18
                                    


Malfoy menatap tajam harry, "jangan menolong ku lagi potter!"

Harry menampilkan mimik tidak terima, dia bahkan hampir mempertaruhkan nyawa nya hanya untuk laki laki tidak tau terimakasih didepan nya.

"Hanya itu?", sindir harry berharap malfoy paham maksud dirinya.

"Apa?! Mengharapkan terimakasih dari ku? Dalam mimpimu potter!"

Harry menggeleng pelan dirinya tidak habis pikir dengan laki laki didepan nya.

Harry melepas kaca mata nya lalu memijat tulang hidung nya pelan.

"Aku tidak paham dengan mu malfoy, sejak tahun pertama kau mengejek ku hanya karena diriku seorang darah-campuran dan kau menggap dirimu lebih baik."

Terlihat jeda disana, harry memilih kalimat agar laki laki berbadan dua didepan nya tidak sakit hati.

"Bahkan kau masih saja begitu ketika keadaan mengharuskan mu berterimakasih padaku, aku berusaha bertanggung jawab sebagai ganti dari perbuatan yang merugikan mu tetapi kau, draco malfoy tetap memilih keras kepala"

Harry merasa lega dia berhasil mengungkapkan hampir seluruh isi hati nya yang tidak paham dengan perilaku malfoy.

Malfoy didepan nya terdiam geram,"kau tidak tau apa yang selama ini aku alami harry! Selama ini, ya selama aku hidup aku dikelilingi oleh orang orang yang memiliki maksud terselubung bahkan! Bahkan itu termasuk ayah ku.."

Malfoy mengepalkan tangan nya semakin erat,"selama aku hidup aku merasa hanya untuk dimanfaatkan orang lain! Kau tidak akan tau rasanya potter, kau dikelilingi orang orang yang tulus padamu yang tidak memanfaatkan mu dari kata terimakasih mu!"

Harry melihat mata lawan nya yang mulai mengeluarkan air mata bahkan tangan nya yang terkepal mulai bergetar.

"Malfoy pegang kata kata ku, aku tidak akan memanfaatkan kata kata terimakasih mu. Aku berbeda aku tidak akan seperti orang orang disekitar mu, aku akan jadi orang pertama yang bertanggung jawab dan tulus padamu"

Harry mendekat, memegang tangan malfoy yang mengepal.

Sebelum harry akan mengucapkan sepatah kata lagi, malfoy merasa perut nya seperti di aduk rasa ingin mual mulai dia rasakan.

"Harry sebent-"

Malfoy menoleh mencari sesuatu yang sangat dia butuhkan sekarang tetapi saat ini mereka berada di sebuah lorong sepi.

Rasa mual yang semakin naik membuat malfoy sulit menahan nya, tanpa aba aba malfoy memutahkan tepat diseragam laki laki berkaca mata didepan nya.

Harry tersentak, dia tidak tau harus apa saat ini dan hanya bisa menahan bahu malfoy agar tidak teralu condong pada dirinya.

Setelah rasa terkejut melanda harry dalam beberapa detik dia mulai tersadar lalu mengusap punggu malfoy pelan, "keluarkan semua nya malfoy aku tidak apa apa."

Itu hanya cairan bening karena memang laki laki pirang itu sama sekali tidak memiliki mafsu makan akhir akhir ini.

Malfoy hanya terdiam, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini.

Tangan nya menggenggam seragam harry, mata nya menatap tepat pada sebuah binar yang kali ini tidak ada sebuah penghalang yang menutupi nya.

Netra malfoy berusaha mencari kebohongan atas semua kata kata harry dari awal hingga akhir tapi malfoy tidak menemukan apapun.

.

Ron mengejar harry yang baru saja keluar dari ruang kesehatan.

"Kau sakit?!" Ron memegang bahu harry membuat gerakan memutar untuk memastikan kondisi teman nya baik baik saja.

"Apa lagi yang di lakukan si pirang itu sampai kau masuk ruang kesehatan huh?!" Cerca ron.

Harry melepaskan genggaman ron pada bahu nya, "tidak, bukan aku yang sakit tapi dia."

Ron mulai membuat raut pensaran nya "apakah ini berkaitan dengan itu."

Harry mengangguk, "malfoy mual sangat parah jadi aku langsung membawa nya ke ruang kesehatan untuk mendapatkan saran dan obat."

Ron masih menatap harry meminta ron melanjutkan kata kata yang menurut dirinya itu belum selesai.

"Ternyata perut nya hanya butuh usapan agar mengurangi kram"

Pipi ron berubah memerah lalu tertawa sedikit keras, "jujur saja hubungan kalian sungguh terbalik menjadi 180°, oh merlin! Apakah ini yang dinamakan Enemy to lover"

Setelah itu ron tertawa puas bahkan tangan nya tidak tinggal diam memukul bahu harry.

"Diam ron! Kita tetap saja musuh dia sangat keras kepala dan sulit nasehati."

Ron mendekat lalu merangkul kan lengan nya pada harry, "dan sifat keras kepala nya lah yang selalu membuat mu khawatir."

.

Sekarang mereka telah berada di perpustakaan yang terletak di luar koridor di lantai pertama, terdapat puluhan ribu buku di ribuan rak.

"Jadi apa misi mu selanjut nya harry?", hermione bertanya dengan duduk pada sebuah meja.

Harry meletakan buku yang dia baca, sebenarnya itu hanya formalitas belaka.

"Kemarin saat aku berjalan dengan ron tiba tiba saja Cedric Diggory menyeret ku dan memberitahu tentang misi selanjut nya"

Ron mendekat, "katakan itu aku penasaran."

"Tugas kedua kali ini menyelamatkan sesuatu yang berharga dari manusia duyung di dasar danau yang berada di halaman kastil"

Ron mengangguk, "asal duyung duyung itu tidak ganas kau aman."

"Bodoh! dasar danau yang berada di halaman kastil itu mengerikan ron! Disana terdapat tumbuhan yang dapat mengikat mu agar kau tidak bisa kembali lagi kepermukaan dan juga duyung duyung itu tidak seperti apa yang kau pikiran!"

Ron membuat gerakan tangan agar hermione sedikit tidak emosian pada dirinya, "kenapa selalu aku yang kena semprot?"

Hermione menghela nafas nya, "karena hanya kau yang memancing emosi ku."

Harry menggelengkan kepala, "yup! Enemy to lover."

Secara bersamaan ron dan hermione menoleh menatap tajam harry yang langsung diam, " like you!"

.

Stings Heart || HARCO ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang