Laki laki berambut pirang itu tampak bergerak gelisah dalam bentuk gulungan selimut.Kilas balik saat laki laki dengan kaca mata bundar yang penuh kesempurnaan itu menarik kerah nya dengan emosi.
Anak kesayangan Hogwarts yang dipuja puja akan sifat kesatrianya, sosok yang sempurna dan disanjung.
Harry potter memang kehilangan kedua orang tua nya dalam tragedi yang tragis, tapi setidak nya dia mendapatkan kehangatan dan ketulusan.
Teman dan orang orang terdekat nya memberikan atensi yang laki laki pirang itu juga inginkan.
Harry potter kecil tumbuh dengan senyum yang semula kecil menjadi lebar.
Iri selalu malfoy rasakan, ia ingin sekali menjadi sosok yang tumbuh dengan hangat nya kasih sayang orang sekitar.
'Hic.'
Semakin dalam ia menyelam kedalam luka nya, semakin pilu juga isak tangis milik laki laki pirang itu saat ini.
Pikiran laki laki pirang itu mulai berkelana tanpa kendali, tak lupa tangan nya meremat baju pada bagian perut nya.
.
Harry sekarang bergegas, langkah nya sedikit terburu-buru ia sekarang tengah dipanggil oleh Prof. Albus.
Pintu terketuk dengan suara gema yang ditimbulkan, setelah itu harry memundurkan badan nya sedikit. Dengan pelan pintu se- tinggi raksasa itu terbuka.
Disana terlihat Prof. Albus tengah ditemani oleh Minerva.
"Professor, mungkin aku bisa berkunjung lain kali."
Prof. Albus menoleh, "harry! Kemarilah."
Harry potter mendekat "jujur professor aku tidak menyuruh orang lain untuk memasukan nama ku pada cawa-" mulutnya menjelaskan cepat kejadian dua hari yang lalu.
"Aku ingin membahas malfoy harry."
Harry terdiam, matanya mengulik kesana kemari. Resah dengan apa yang harus ia lakukan saat bertemu laki laki pirang itu.
"Kau sangat khawatir padahal bukan ulah mu harry, rasa tanggung jawab yang besar memang hanya dimiliki asrama kalian."
Prof. Albus tertawa lirih diakhir, lalu duduk pada kursi kebesaran nya.
"You-Know-Who sudah membentuk beberapa kelompok pelahap maut dengan beberapa dari mereka yang masih tersisa dan ayah Malfoy memang sudah menjadi salah satu yang dikenal sebagai pelahap maut."
Prof. Albus menghela nafas dengan memandang sangkar burung yang kosong.
"Professor Maaf sekali lagi tentang fawk-"
Prof. Albus berdehem, "aku takut malfoy akan terlibat oleh aksi ayah nya harry dan membahayakan sesuatu yang tengah ia sesali sekarang."
"Aku mengacaukan nya professor, kemarin sore."
"Aku tau tapi aku percaya pada mu harry karena kau seseorang yang pemberani seperti ayah mu dan baik hati seperti ibu mu. Benar begitu bukan?"
Harry potter tersenyum simpul, kata kata Prof. Albus seperti berada diantara benar dan tidak.
.
Ron menyenggol siku harry, "bagaimana? kau jadi menemuinya tidak hari ini?"
Sekarang mereka ber-tiga tengah berada di Great hall, jam makan siang sudah dari satu menit yang lalu tapi ron masih setia mengoceh.
"Ron tenang lah sedikit astaga! Kau tau, kau sudah mengoceh selama satu menit tanpa henti."
Ron bungkam lalu ia membuat gerakan seperti mengunci mulutnya rapat rapat.
Hermione menggeleng ia sudah terbiasa dengan ron tapi ia juga suka dengan tingkah ron yang selalu menghibur dirinya dan harry.
"Harry, aku mungkin sudah tau siapa yang menjadi pelaku pada saat dansa yulle ball berlangsung."
Hermione angkat bicara dengan suara yang kecil namun masih bisa didengarkan oleh dua laki laki didepan nya.
Harry mendekatkan wajah nya begitu juga ron saat hermione mulai mengangkat tangan nya dengan gerakan tangan menutup mulut nya dan telinga mereka.
"Apa! Kenapa kau sangat yakin dengan hal yang kau dengarkan dari gosip!"
"Itu bukan gosip ron karena aku mendengarkan mereka secara langsung!"
"Berarti kau menguping!? Wah kau."
Sebelum harry ingin angkat bicara pandangan nya teralihkan saat ron dengan keras menyenggol siku harry untuk kedua kali.
"Harry itu malfoy!"
Harry menoleh dengan cepat, terlihat malfoy tidak sepucat saat ia temui kemarin. Malfoy tampak lebih hidup dan benar tingkah laku menjengkelkan nya bahkan juga ikut kembali.
"Sepertinya marlin memang memberi karma padanya", celetuk ron secara spontan.
Harry beranjak berdiri, terlihat malfoy sekarang tengah menumpahkan cawan makanan milik seamus pada celana laki laki itu.
"Malfoy hentikan!"
Draco Malfoy menoleh, senyum remeh nya selalu terpajang untuk harry potter sejak taun pertama mereka bertemu.
"Oh harry potter hahaha semoga kau bertahan dalam turnament besok, aku bahkan bertaruh dengan ayah ku bahwa kau hanya akan bertahan lima menit dan ayah ku bertaruh bahwa kau hanya akan bertahan selama dua menit."
Anak-anak selytherin yang lain bersorak menang, mereka merasa senang dengan sudah mengolok-olok Harry Potter seperti ini dari awal taun pertama mereka.
Ron dan hermione mulai mendekati harry mereka takut teman nya itu akan termakan oleh kata kata malfoy dan menyulut emosi kemarahan harry.
Malfoy melihat bagaimana dua sahabat harry selalu sigap di sisi harry saat dirinya selalu mengolok-olok laki laki didepan nya.
Netra dengan warna abu abu dingin itu terpaku pada tangan hermione yang memegang lengan harry juga tangan ron yang sudah siap berada didepan tubuh laki laki itu.
Iri ia rasakan lagi.
Malfoy tersenyum tipis, "Good luck Harry Potter."
Ron tersadar, "apa itu tadi? Senyuman?"
Hermione memutar bola mata nya malas, "kau sedang bermimpi? Kenapa dia tersenyum setelah mengolok-ngolok yang entah untuk keberapa kalinya"
Harry hanya diam ia masih melihat malfoy dengan komplotan nya meninggalkan tempat mereka berdiri.
"Jadi aku harus tetap menemuinya atau tidak?"
.
Sekarang harry tengah bersiap dengan jubah berwarna merah yang dihiasi oleh lambang singa ditengah yang mengartikan seorang Gryffindor tidak akan ragu untuk melakukan apa yang menurutnya benar.
Seperti motto asrama mereka Do what is right.
Harry memasuki sebuah camp besar disana masih terlihat sepi bahkan peserta lain belum muncul.
"Oh harry!"
"Hermione?! Apa yang kau lakukan disini"
"Memberi tau mu tentang suatu hal yang belum ku selesaikan kemarin"
Harry mengangguk paham tapi ini bukan saat nya, "setelah ini beritau aku"
"Baiklah, semoga beruntung", harmonie memeluk harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stings Heart || HARCO ||
De TodoDraco malfoy nama yang paling terkenal di seluruh hogwarst, rival nya harry potter laki laki yang sekarang menjabat sebagai ketua asrama. Karena sebuah kejadian, harry potter harus menanggung sebuah tanggung jawab yang bukan ulah nya. Maaf jika ada...