4. Militer (2).

7 1 0
                                    


'Masih pagi,kau mau kemana wahai Jeward'.Ucap Alberd.

'Oh, aku akan berangkat ke axgy, lume.'

'Sedang apa kau akan kesana,apakah tentang wanita yang di bicarakan Carl kemarin?' ucap Alberd.

'Ya'. Ucap Jeward dengan dingin.

*Secantik apa paras gadis itu, sampai bisa meluluhkan Jeward* batin Alberd.

Jeward bergegas untuk mengambil kudanya lalu menunggangi menjauhi pangkalan.Ia bertarung dengan dikiranya sendiri, karena ia sangat heran mengapa Shezan bisa mengikuti militer yang berat. Di dalam lubuk hatinya ia hanya berkata

'Waktu akan terus berlalu,kejadian dan peristiwa terus berganti dalam alur dan waktu,tetapi tentangmu tidak akan berubah,janjiku di masa itu akan ku tepati wahai gadis kecilku.'

( btw,pangkalan l itu berada di asrama laki-laki. Dan pangkalan ll berada di asrama perempuan.)

Setelah ia berkuda kurang lebih 40 menit ia sampai di pangkalan ll, setelah itu ia berkunjung ke ruang pemimpin dan meminta izin untuk mencari seseorang. Karena ia adalah seorang calon raja sangat mudah sekali untuk meminta izin, karena tidak adanya tentangan dari siapapun ia langsung bergegas mencari keberadaan dari gadis cantik itu.

'Sial,mengapa aku tidak menemukan Shezan disini,bukankah dia calon ratu,mana mungkin dia pergi ke sumur'. Gumam Jeward dengan kesal.

karena ia tak kunjung mendapatkan Shezan,ia akhirnya mencari ke sumur tua yang berada sedikit jauh dari asrama tersebut.

Huh, akhirnya.. 'Hei Shezan,mengapa kau disini' ujar Jeward sambil berjalan kearah Shezan.

'Pr.Jeward ! hei, ia sangat gembira lalu tiba-tiba memeluk Jeward'.

'apa kabar gadis kecil?,mengapa kau di sini?' ucap Jeward.

'kabarku baik wahai Kaka,aku di sini karena mengikuti militer'. ujar Shezan.

'wah begitu, ngomong-ngomong bagaimana harimu disini? menyenangkan bukan'

'em...sedikit menyenangkan, namun aku sangat merindukan orang dekat ku di istana,bagaimana kabar mereka ya?' ucap Shezan dengan perasaan yang sedih.

'lain kali mari kita berkunjung ke-istana mu' ucap Jeward dengan seru.

'Siap,akan ku ingat dengan baik janjimu,lain kali main kesini ya,aku tidak terlalu memiliki banyak teman karena aku calon ratu' ujar Shezan.

*Deg.. benar dugaanku, Shezan memanglah calon ratu, semoga janjiku di waktu itu dapat ku tepati* batin Jeward dengan melamun.

'hei,hei mengapa kau melamun? apakah ada yang salah denganku?' ujar Shezan dengan sedikit panik.

'eh,tidak tidak, hanya ada sedikit sesuatu di pikiranku'

'memang ada apa kak,jika memang tidak ada teman cerita, kau bisa cerita denganku' ucap Shezan.

'Ia menatap dalam-dalam mata Shezan lalu berkata kau masih mengingat janji kita waktu kecil kan Zan?' ujar Jeward dgn tatapan seribu harapan.

'eh,emm.. i-iya kak,Kaka serius dengan janji itu?' ucap Shezan dengan sedikit panik.

'of course,aku akan selalu mengingatnya,apakah kau keberatan?'

'tidak! jika kau memang bersungguh-sungguh tepatilah di masa depan,aku akan selalu menunggumu, pangeran.' ucap Shezan dengan hati yang lega.

'baiklah,kau di sumur ini ingin mengambil air?' ucap Jeward

'iya, sebenarnya aku hanya membantu sedikit temanku yang sedang sakit, biasanya aku hanya bertugas untuk memasak'

'baiklah aku akan membantumu mengambil air dengan imbalan kau memasakkan sesuatu yang lezat untukku,apakah kau bersedia?'

'iya! aku akan melakukannya!' ujar Shezan.

bersambung...



𝐬𝐡𝐞𝐰𝐚𝐫𝐝.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang