what

1K 142 31
                                    

Warning : There are so many typos here, please keep reminding me if you find it, thank you.

════ ⋆★⋆ ════

'Who is Anastasia?'

Pemikiran itu tetap terpatri di dalam benaknya selama satu minggu penuh, ketika ia tidak memiliki kesempatan untuk mencari segenap jawaban di kepala. Menghubungi Henry pun percuma, lelaki itu bahkan belum membalas pesan yang Alex kirimkan sejak terakhir kali putra Claremont menanyakan kabar Henry tiga hari yang lalu.

Beberapa kali Alex mencoba menemui Henry, tetapi berkali-kali pula seluruh tugas menghentikan keinginannya, semenjak sang ibu dilantik kembali, entah mengapa kesibukan turut membanjiri seluruh harinya. Alex tidak dapat pergi ke mana-mana, terkurung di balik beberapa pers juga interview tak berujung. Ia hanya mampu memandangi Henry dari balik layar kaca, ketika beberapa reporter meliput keluarga kerajaan dalam sebuah acara. Hanya itu, dan tidak ada lagi setelahnya.

Ia merasa tidak memiliki masalah dengan jarak ini, Alex mampu menahan rindu lebih lama jikalau ia memang dituntut untuk melakukan itu. Hanya saja, Alex menginginkan kejelasan mengenai keadaan Henry. Apakah ia baik, apakah ia makan dengan teratur, dan apakah ia bahagia di setiap harinya. Alex selalu memikirkan semua itu, meskipun nama Anastasia selalu menari di benaknya, tetapi Alex bersumpah, bahwa ia tidak mencurigai apa-apa.

Rasa yang timbul sebatas penasaran, belum pernah Henry menyebutkan atau menceritakan seseorang dengan nama itu sebelumnya, bahkan ketika Alex mengetahui siapa leluhur paling terdahulu Henry, karena sang kekasih selalu mendongenginya sejarah mengenai Inggris, juga segenap keluarga kerajaan pada pohon silsilah. Namun, tidak pernah sekalipun Alex mendengar nama wanita itu disebutkan. Membuatnya sedikit bertanya-tanya, terlebih saat ia tidak dapat bertemu Henry secara langsung seperti ini.

Lagi dan lagi ia harus mendatangi pers, jika sebelum ini bertemu awak media adalah hal yang menantang dan menyenangkan bagi Alex, kali ini semuanya berubah menyebalkan, kilatan lampu kamera menyakiti pandangan, ia tidak dapat melihat dengan baik saat cahaya itu terus menyoroti kedua netra. Alex tentu telah terbiasa menghadapi semua ini sebelumnya, mungkin sebab hati yang tak tenang, membuat seluruh hal terlihat salah di mata Alex.

Beberapa orang menyuarakan namanya, tetapi semua itu terasa hambar, Alex tidak dapat menajamkan pandangan, mengamati siapa saja yang mendukungnya, pemikiran terlalu rumit seperti benang yang diuntai begitu panjang hingga menyebabkan mereka saling mengait berantakan. Alex membenci perasaan ini, ia pernah kehilangan minat dalam beberapa hal, bukan karena cinta. Berbeda dengan saat ini, yang mana adalah kali pertama Alex merasakan itu, hampir kehilangan semangat dalam segala hal yang dilakukan.

Salahkan Alex untuk bertindak demikian, ini adalah pengalaman baru yang ia jalani, membangun hubungan dalam taraf cukup tinggi bersama orang yang dicintai. Pada dasarnya Alex adalah sosok lelaki yang mudah terbawa suasana, hati nya sedikit perasa. Sang ayah mengetahui betul segi sifat ini. Dari kecil Alex selalu menjaga dengan baik apa yang ia punya, menghargai setiap hal di dalam hidupnya, tak membiarkan setitik pun noda mengotori hal yang dikasihinya.

Alex adalah orang yang protektif, sangat. Tetapi ia mencoba untuk menekan segala sifat itu saat usianya menginjak kepala dua. Ia beranggapan bahwa bukanlah usia yang cocok untuk bersikap kekanak-kanakan seperti itu, tetapi pada akhirnya, segala hal yang coba ia sembunyikan perlahan muncul ke permukaan. Alex akan selalu menjadi dirinya, dengan segala sifat yang dipunya.

Lelah rasanya selalu menduga seperti ini, merasa lemah sebab kesabaran nya diuji dan ia hampir kalah hanya dalam beberapa bulan. Mengingat banyak pasangan lain menjalani hubungan jarak jauh mungkin lebih lama dari apa yang terjadi antara dirinya dan sang kekasih hati. Alex tidak mengerti mengapa sifatnya sangat berlebihan saat ini, sebab faktor hormonal, ataukah kemungkinan yang selalu dipirkan bahwa banyak mata menatap pujaan hati. Alex tidak tahu, hanya berharap Henry dikelilingi oleh orang-orang dengan maksud baik tentu saja, karena hanya itu harapannya.

fancy you : alex - henryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang