Intan merupakan seorang anggota tentara di negara ini.
Selama berdinas intan merupakan salah satu prajurit andalan di kesatuannya. Oleh karena itu tak heran di usia mudanya intan telah mendapatkan pangkat kapten dengan cepat di usianya yang saat ini terbilang muda yaitu 25 tahun, intan juga telah menikah dengan seniornya 2 tahun lalu. Namun kini suami intan telah hilang saat penugasan dan dinyatakan meninggal 6 bulan lalu, pada saat itu intan tengah mengandung buah hati mereka.
Dan kini kandungan intan memasuki hari lahir bayinya. Diusia kandungannya yang memasuki hari lahir itu, negara membutuhkan bantuannya sehingga cuti intan ditarik oleh negara, dikarenakan negara sedang dalam krisis militer.
Saat ini intan sedang bersiap menggunakan seragam khusus miliknya, terlihat perut buncit itu sudah tidak bisa disembunyikan lagi oleh seragamnya.
Namun kondisi tersebut bukanlah penghalang bagi intan, di usia kehamilannya yang kapan saja intan bisa melahirkan itu, intan tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Intan mendapatkan tugas dari komandannya, untuk memimpin pleton yang dibawanya untuk menjaga area perbatasan, Prajurit-prajuritnya sangatlah hormat dan perhatian kepada intan sebagai pemimpinnya apalagi saat ini intan sedang hamil besar.
Saat ini pasukan intan sedang bergerak menuju tempat camp yang berada di perbatasan, selama perjalanan intan merasakan bayinya semakin aktif.
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya pasukan intan tiba di tempat yang akan mereka jadikan camp tempat tinggal mereka.
Disaat prajuritnya sedang membangun tenda, intan merasakan kontraksi hebat di perutnya, untungnya jarak intan cukup jauh dari prajuritnya hingga tidak ada yang menyadarinya.
Intan melakukan yang terbaik agar tidak ada seorangpun tau bahwasanya intan mulai merasakan kontraksi dan akan melahirkan. Intan tidak mau prajuritnya khawatir dan tidak fokus terhadap tugasnya.
"Izin komandan, apakah komandan baik-baik saja? " Tanya seorang prajurit.
"Ya.. Saya baik-baik saja, ada apa? " Saut intan.
"Saya khawatir dengan kondisi komandan" Ucap prajurit.
"Tidak usah khawatirkan saya.. Saya baik-baik saja" Balas intan.
"Siap baiklah kalau gitu, apabila ada sesuatu kabari kami tim medis komandan" Dibalas anggukan oleh intan.
Intan sengaja berbohong jelas jelas saat ini intan merasakan kontraksi.
Tanpa intan sadari perutnya itu sudah mulai turun, hingga membuat pergerakan intan sedikit sulit. Intan tidak memikirkan itu, dia tetap fokus terhadap misi yang diembankan kepadanya.Tibalah malam hari dimana camp telah selesai di dirikan, intan memerintah anggotanya istirahat bergantian. Di camp intan mendapatkan informasi dari markas pusat bahwasanya musuh mulai bergerak menuju area perbatasan.