Aku menangkupkan tanganku ke bagian bawah perutku saat aku berkaca di depan cermin. Sering terjadi kram di kehamilan trimester akhir ini. "Mungkin seharusnya aku sedang bersantai dirumah menunggu hari kelahiran".
Kram lagi saat ini tepat dibagian bawah pusarku, kini pusarku sudah seperti kancing besar di setelan blazer. Perutku yang besar ini di dalamnya terdapat 2 bayi, ya aku tau sedang mengandung bayi kembar. Sebenarnya tidak ada rasa takut, tapi mengandung bayi kembar sama saja aku harus melahirkan 2 bayi sekaligus. Ini terdengar gila bagiku.
Setiap kali aku merasakan kram, aku hanya bisa mengusap perutku berharap si kembar tenang dan tidak terus menendang disana.
Saat ini aku bekerja disebuah kantor ternama dikota, beruntunglah aku tetap diterima dan tidak dipecat atas ulahku 9 bulan lalu. Ya aku dihamili pacarku yang kini enggan bertanggungjawab dan pergi meninggalkanku.
Sudah menjadi rutinitas seorang wanita hamil apalagi di kehamilannya yang sudah tua sepertiku yang hobbynya bolak-balik ke wc. Kurasa si kembar setiap waktu menendang kandung kemihku. Aku mencondongkan tubuh ke depan ke cermin sebanyak yang aku bisa, dengan perut yang besar ini menaruh jarak sekitar dua kaki di antara aku dan wastafel.
Walaupun demikian, aku diberkahi wajah cantik dan dada yang besar sampai-sampai boss ku jatuh hati pada wanita hamil besar ini. Hingga nyonya boss sering menatapku dengan sinis.
Aku mencoba mengencangkan kemeja dan blazerku tetapi perutku terlalu besar tidak ada gunanya. Perutku sudah terlalu besar untuk mengenakan ini sejak sebulan yang lalu. Aku pasti sudah terlalu besar sekarang. Aku sangat besar, bahkan sampai merasa seperti aku memancarkan tarikan gravitasi yang kuat di sekitar perutku.
Dikantor, aku hanyalah karyawan biasa yang setiap harinya bertemu dengan setumpuk berkas dan layar komputer. Akan tetapi, kali ini berbeda aku mendapat promosi atas kinerjaku. Dan kini aku memegang sebuah proyek yang cukup besar untuk perusahaan.
Beberapa hari terakhir ini, aku terlalu memaksakan keadaan dengan sering lembur guna memaksimalkan proyek besar yang sedang kutangani ini. Oleh sebab ulahku itulah si kembar ini semakin aktif menendang di dalam.
Hari ini baru saja amanda menghadiri makan makan kolega perusahaan dirumahnya. Ya tentu saja bersama boss nya yang genit itu, disana kami membicarakan tentang proyek yang sedang kami jalani.
"Akhhhh owhhh" desis amanda. Si kembar nampaknya tau mama nya ini sedang dalam sebuah acara pesta, dan mereka ikut menari di dalam.
Setelah acara berakhir, amanda diantarkan pulang oleh boss nya. Dijalan boss ku selalu menggoda ku.
"Amanda, bukan kah sudah waktunya kamu melahirkan ya?" Tanya si boss.
"Oh iyaa boss perkiraan 2 minggu lagi" Jawabku Sembari mengusap perut buncitku.
"Apa kamu ga mengajukan cuti?"
"Sudah pak, nanti minggu depan saya mulai cuti, setelah membereskan proyek ini"