1. Masalah Merajuk

185 17 31
                                    

Selamat membaca dan silakan menikmati asupun yang akan membuat hati senang...

Gojo Satoru x Geto Suguru

"Sudah selesai, Satoru! Kau ini mau diapakan saja memang sudah kelihatan tampan."

Sentuhan terakhir blush on pada sisi wajah kiri menyadarkan Gojo dari tidur sejenaknya ketika dirias. Riasan make up yang dilakukan oleh sahabatnya sendiri sudah memakan waktu hampir dua jam lamanya. Jadi, tak heran jika ia terlelap sejenak lalu terbawa mimpi yang indah.

Pria tampan yang dimaksud adalah Gojo Satoru, yang merupakan seorang soloist dengan gandrungan prediksi bahwa ia bisa mencetak rekor penghargaan yang banyak di tahun ini.

"Oh jelas dong, keren kan punya wajah yang sempurna begini?" Senyum lebarnya yang sumringah itu hanya membuat periasnya menghembuskan nafas lelah, mengiyakan saja kenarsisan sosok yang tengah naik daun itu.

Gojo menatap wajahnya dengan lekat di cermin dinding. Ternyata setelah dirias oleh seorang professional, wajahnya yang memang sudah tampan luar biasa kini menjadi lebih sempurna.

Wajah Gojo memang selalu menjadi pancaran cahaya bagi siapapun yang melihatnya. Bagi kebanyakan orang yang pertama kali bertemu dengan Gojo pasti akan kagum ketika melihat pria itu memiliki mata biru langit yang cerah dengan rangkaian bulu mata yang sangat lentik. Hidungnya pun juga mancung dan tak lupa merah merona di bibirnya semakin membuatnya menarik ketika tersenyum lembut.

Kini jemari panjang Gojo menyentuh bibirnya yang telah dipolesi ombrean lipstik, merapikannya sedikit hingga akhirnya ia benar-benar bangkit dari kursinya

"Sempurna. Terima kasih, Shoko."

"Ya, sama-sama. Dah sana siap-siap. Manajermu sudah nungguin daritadi tau."

Perempuan dengan rambut pendek di atas bahu itu kini tengah merapikan peralatan make up ke tempatnya semula. "-Satoru, kau jangan merepotkan manajermu terus. Kasihan Suguru-san habis sakit setelah mencarimu di tengah hujan minggu kemarin."

Pintu itu terbuka dan hanya menampilkan tangan yang berjempol di selanya, seakan-akan mengiyakan peringatan sang gadis. Tentunya hembusan nafas lelah Shoko dikeluarkan kembali. Bisa-bisanya dua makhluk yang berbeda sifatnya itu bisa hidup saling berdampingan. Terlebih lagi yang satunya juga kadang menyusahkan.

Gojo keluar dari ruang ganti dan berjalan menuju tempat tampilnya. Dengan gerakan kakinya yang ia langkahkan ke arah koridor backstage panggung, terlihat sosok bertubuh tegap yang sedari tadi mengecek jam tangannya. Tak lupa juga beberapa lembar kertas di atas telapak tangan pria itu dibalikkan sesekali, memastikan sesuatu yang entah Gojo pun tak tahu isinya apa.

"Horraa Suguru~, jangan melamun begitu dong. Apa ada yang kau pikirkan?"

Sebuah rangkulan tangannya kini ia letakkan di pundak pria dengan sampiran sedikit poni dan rambut hitam yang diikat dengan model thick long man bun, yang dimana rambutnya terurai dengan indah dan juga tetap terlihat menawan.

"Oh Gojo-san, kau membuatku terkejut. Aku cuma mau bilang setelah tampil nanti ada acara fansign. Untuk durasinya sendiri ya sampai selesai." Tangan Gojo yang semulanya menyender kini diturunkan. "-jadi jangan mengacaukannya kalau kau tidak ingin kumarahi habis-habisan!"

"Eehh? fansign? Bertemu dengan fans, kan? Wooahh kalau gitu pasti banyak gadis-gadis cantik yang bisa aku lihat, kan?"

Geto hanya mengangguk mengiyakan. Harap-harap sang idola bisa memahami apa yang ia maksud. Dan semoga juga ia telah mempersiapkan diri untuk bersapa ria dengan fansnya yang jumlahnya sudah tak bisa dihitung.

Kita Bicarakan Soal CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang