"Wuushhhh Supelmaaan~"
"Wiu wiu wiu aku jadi Supelman~"
"Yujiiiiiii jangan bermain terus waktunya tidur siang!'' gelegar Papanya dari dalam rumah.
Yuji bocah yang akan berusia 5 tahun itu tetap ngeyel menjadi Superman abal-abal. Melintasi ruang tengah rumahnya dengan tapak meja yang dijadikan jubah lalu bergaya seakan bisa terbang. Di tangannya ada mobil-mobilan kecil hadiah dari Tante Shoko.
"Yuji... Papa bilang tidur siang.." keluh sang Papa. Heran juga tubuh kecil itu begitu gesit lari dari tangkapannya.
"Nggak mau! Supelmen kan nggak tidur siang!"
"Supelman mau menangkap penjahat wiu wiu wiu!" lalu lari-lari lagi, adegan ini sudah berlangsung selama setengah jam, Yuji paling anti tidur siang.
Dia juga masih cadel, lalu main terbang-terbangan lagi dengan jubahnya melintasi teras. "Kalau tidak tidur siang nanti tidak bisa masuk TK loh,"
Nah jackpot! Bocah itu langsung berhenti dan diam. "Tidak bisa masuk TK?" tanyanya polos.
"Iyaa.."
"Kamu tau kan? TK hanya menerima anak-anak baik, penurut, dan suka tidur siang?"
Mata Yuji membola, dia sangat mau masuk TK. Katanya di sana punya banyak teman dan mainan. Kata Papa juga disana ada Superman- yang mana itu akal-akalan Geto saja agar dia mau tidur siang.
"Ayo Papa, Uji mau tidul siang," dengan manis Yuji menggandeng tangan Papanya menuju kamar.
Ah kalau begini kenapa tidak dari tadi saja gunakan alasan TK.
"Uji mau cepat besal agal bisa jadi Supelmen untuk Papa."
Terenyuhlah hatinya, Suguru tidak tahan memeluk anaknya dan mencium gemas pipinya. Iya benar anak Suguru, hasil buah cintanya malam itu dengan Gojo Satoru.
🦴
Empat tahun lalu, Geto tidak tau apa yang terjadi dengan tubuhnya. Kata dokter, dia hamil yang mana dia tertawakan saat itu juga. Namun, perutnya yang membesar dan gejala morning sick yang mirip kehamilan membuatnya parno sendiri. Dia laki-laki dan dia hamil, apa kata dunia? Lalu dimana Gojo Satoru si brengsek yang sudah menghamilinya itu?
Hingga akhirnya Yuji lahir ke dunia dan Geto mulai menerima bahwa dia memiliki anak- anak yang telah dikandungnya sendiri selama 9 bulan. Sekarang Yuji akan genap 5 tahun, waktu cepat berlalu dan dia belum pernah bertemu Gojo lagi sejak hari itu.
Sampai suatu hari mata biru itu dilihatnya lagi.
"Suguru.." panggil Gojo.
Geto hanya tergagap dengan remang yang menyelimuti tubuh. Matanya yang sipit berusaha membelalak.
"Satoru...''
"Papa cium," panggilan Yuji menyentak kesadarannya, segera menggeser anak itu ke belakang tubuhnya walaupun sia-sia. Gojo sudah melihat Yuji dan tertarik.
''Papa... Uji mau ciumm,'' anak itu mempoutkan bibir sembari memeluk betis Suguru. ''Yuji ayo kita pergi,''bisik Papanya merasa terancam lalu menggandeng pergi.
Tapi terlambat, Satoru sudah tiba, menahan pergelangan tangannya. ''Sepertinya kita perlu banyak bicara,''
''Suguru.''
Sentuhan ini familiar di kulit, Satoru yang sudah dikenalinya pada malam itu dimana mereka memadu kasih kini menyentuhnya lagi. Suguru merasa tidak nyaman apalagi ketika Gojo sudah berjongkok di depan Yuji yang juga menatapnya ingin tahu.
Pria berambut putih itu terpukau pada si bocah kecil. Rambut merah, mata besar yang mirip, bibir tipis, juga lirikan malu-malu yang mirip Suguru dulu. Jantungnya berdebar seru ketika telunjuknya menyentuh pipi bulat berlemak bayi milik Yuji, ''Dia anakku kan?''
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Bicarakan Soal Cinta
FanfictionLambaian tangan yang dibersamai dengan senyum ceria membuat sang idola, Gojo Satoru tampak bersinar layaknya sebuah bintang. Sapaan ramahnya dan jabat tangan membuat para penggemarnya merasa dibawa ke dalam mimpi yang paling indah. Bisa melihat Gojo...