5. Hati yang Tak Tertaut

100 13 7
                                    

Selamat membaca dan silakan menikmati asupan yang akan membuat hati senang...

Gojo Satoru x Geto Suguru

Sinar mentari pagi masuk dari sela-sela kain gorden sehingga membuat sosok yang tengah berbaring langsung mengedip-ngedipkan matanya karena terpaan cahaya yang sungguh menyilaukan.

Setelah bangkit dari posisi berbaring, tubuhnya ia renggangkan dan seketika rasa pegal langsung menjalar. Ah iya benar, Gojo baru teringat kalau tadi malam ia ambruk gegara kebanyakan menenggak alkohol dan ia kini juga baru tersadar kenapa tiba-tiba sudah di dalam rumah.

Gojo Gojo Gojo. Bisa-bisanya kau melupakan fakta kalau kau sudah merepotkan banyak orang?

"Lah, siapa yang nganterin aku sampai ke rumah?" Kakinya diturunkan dari ranjang, menapak lantai kamar yang sungguh dingin. "Oh mungkin Nanami yang tadi malam menjemputku. Pasti aku bakal diceramahi sambil dipentungi spatula masaknya."

Walaupun sebenarnya Gojo masih ketar-ketir karena nantinya harus diomeli oleh ARTnya tapi langkah kakinya terhenti ketika hampir masuk ke dapur.

Niat awalnya Gojo hanya ingin minum segelas air putih. Namun, ternyata sebelum ia tiba, ada kedua pria yang tengah bercengkerama sambil menatap sebuah layar handphone.

Gojo juga tentunya kaget bukan main ketika melihat menajernya sendiri tiba-tiba sudah berada di dalam kediamannya dan tengah berinteraksi ria dengan Nanami setelah menghidangkan sarapan hari ini.

"Apa yang sedang mereka bicarakan?"

Gojo bertanya dalam hati sambil melangkahkan kakinya dengan pelan-pelan. Tak ingin mengejutkan Nanami dan Geto yang masih sibuk dengan percakapan akan penuh pujian. Entahlah apa yang sedang mereka lihat.

"Rambutnya cantik sekali. Dia seorang model, kan?"

Nanami masih menatap layar handphone milik Geto yang tengah menampilkan sesosok model berambut biru panjang yang mempromosikan sebuah merek produk perawatan rambut.

Sepasang mata Nanami tidak henti-hentinya melihat berbagai iklan yang dimodeli oleh Mahito. Geto yang melihat ketertarikan tak tersirat itu langsung menawarkan sesuatu yang mungkin saja menarik bagi Nanami.

"Iya benar, ini teman lamaku. Lain hari nanti akan kuperkenalkan dia. Orangnya ramah sekali, jadi jangan sungkan kalau mau bertanya soal produk apa yang ingin kau pakai."

Nanami mengangguk pelan, mengiyakan tawaran dari Geto.

"Oh Gojo kau sudah bangun rupanya. Cepat minta maaf ke Geto-san!! Tadi malam kau benar-benar merepotkannya."

Gojo hanya cengengesan dari seberang kursi dan langsung meminta maaf pada Geto yang telah menjemputnya tadi malam. Dan ya pagi ini tanpa Gojo ketahui apa yang sedang dibicarakan oleh kedua pria tadi, justru harus diceramahi dan diomeli habis-habisan oleh Nanami.

Sungguh pagi hari yang sangat damai bukan?

-----○-----

"Kalau urusanmu sudah selesai hubungi saja aku. Jangan berbuat masalah. Ingat itu!" Geto memperingati dari dalam mobil setelah sang idola turun dari kendaraan beroda empat itu.

"Okay siap, tapi habis itu langsung pergi makan yaaa~," ujar Gojo dengan raut wajah yang kelewat sumringah, membuat Geto hanya mengangguk-ngangguk mengiyakan.

Dengan senyum yang masih terpasang di wajahnya yang tampan itu tentu membuat aura di sekitarnya berkilauan hingga semuanya langsung menghilang ketika tak sengaja bahu sisi kirinya menubruk bahu yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya.

Kita Bicarakan Soal CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang