6. Begini-begini

41 11 1
                                    

Weekend adalah hari yang paling dinantikan penghuni Humorich. Hari di mana mereka bisa lepas dari pekerjaan dan memanfaatkannya untuk memakai fasilitas perumahan.

Humorich Sport Center adalah salah satu tempat yang selalu ramai di setiap Sabtu dan Minggu.

"Hah hah hah"

"Huh hah"

"Hah!"

Suara tarikan dan buangan napas memenuhi seisi gym. Terdapat Chanyeol, Dyo, dan Sehun yang masing-masing sedang menggunakan alat gym berbeda.

Chanyeol tengah duduk sembari menarik barbell dengan lat pull down machine, Sehun sedang mengangkat beban tubuhnya sendiri pada power rack, sementara Dyo sedang melakukan sprint di atas treadmill.

"HAH!" Chanyeol membuang napas —menyudahi latihan punggung dan dadanya. "Laper guee!"

Sehun melepas pegangan dari power rack saat tangannya sudah mencapai batas maksimal. Sama dengan Chanyeol, seluruh tubuh Sehun terlihat basah dipenuhi keringat.

"Abis ini ngapain?" tanya Sehun, berjalan menghampiri dispenser untuk meneguk air segar.

"Mandi lah"

"Ck, maksud gua mau ke mana?"

"Kantin Gyu dulu yuk" ajak Chanyeol, pria itu kini sudah duduk sembari meluruskan kaki di bangku pinggir. "Pengen makan daging gue"

"Ikut gak Yo?" Sehun melirik Dyo yang masih setia berlari di atas treadmill.

Pria itu tidak membalas karena sedang fokus mengatur napas.

"Ikut lah. Masa gak ikut" jawab Chanyeol. "Kalau gak ikut kita angkat aja tuh si Dyo"

Meski receh, candaan itu berhasil membuat Sehun tertawa. "Gua yang megang kakinya"

"Ya udah iya gue badannya"

Di saat keduanya sedang asik bercanda, tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian renang berjalan melewati gym —di mana bagian depannya dipenuhi kaca dan langsung menghadap ke kolam renang out door.

"Siapa itu?" tanya Sehun yang baru sempat menengok saat wanita itu sudah berjalan membelakanginya.

"Seon" balas Chanyeol. Tak lama setelah itu, Ava dan Tita juga terlihat dengan pakaian renang mereka.

Sehun melirik jam digital pada dinding yang menunjukkan pukul delapan pagi. "Tumben banget cewe-cewe renang jam segini"

"Soalnya mendung" sambung Dyo, ikut duduk di samping kedua tetangganya. "Mereka gak mau hujan-hujanan kali"

"Oh iya!"

Sontak Sehun dan Dyo menoleh ke kiri, memandang Chanyeol yang terlihat bersemangat.

"Apaan?" heran Sehun.

"Tau ga lo? Rumah sewa sebelah rumah Tita ada yang nempatin"

Dyo langsung kembali memandang ke depan. Sudah ia duga, Chanyeol akan membahas ini dengan Sehun.

"Cewek apa cowok?"

"Cewek, dia tinggal berdua sama adiknya. Cakep banget Hun, gila"

Sebelah alis Sehun terangkat. "Cakepnya gimana?"

"Hmm gimana ya?" Chanyeol melirik ketiga wanita di depan sana yang sedang menceburkan diri ke dalam kolam. "Tinggi, lebih tinggi dari Seon dikit. Rambutnya hitam panjang, tapi gak sehitam Ava dan gak sepanjang Tita. Ah, cakep lah pokoknya!"

Sehun terdiam, berusaha membayangkan sosok wanita yang sedang Chanyeol ceritakan. Namun ia tidak bisa melihat apapun selain Seon dengan rambut hitam yang tidak terlalu panjang. "Cakep mana sama Seon?"

"Wah, jelas Kaye lah!"

Sehun terkekeh, Chanyeol ini sepertinya punya dendam pribadi sama Seon. Kalau Seon memiliki haters, Chanyeol pasti akan menjadi yang nomor 1.

"Ya udah, ganti. Cakep mana sama Tita?"

"Elah, jangan gitu dong!" Chanyeol menyenggol lengan Sehun -salah tingkah.

"Dih apaan sih?" Sehun bergeser ke kanan, mempersempit jaraknya dengan Dyo.

"Ya kalo gitu kan gue jadi gak bisa milih!" resah Chanyeol.

"Yo, liat si Chanyeol salting Yo!"

"Ck," risih Dyo karena semakin lama Sehun semakin mendekat padanya. "Awas ah Hun lo keringetan"

"Ah lebay lu berdua" Sehun langsung merangkul Dyo dan Chanyeol, memaksa mereka berdiri dan beranjak dari gym.

"Eh eh mau ke mana?" heboh Chanyeol karena alih-alih keluar sport center, Sehun malah membawa mereka mendekat ke kolam renang.

"Ga usah bertingkah lu Hun" ujar Dyo memperingati.

Sehun tertawa, tak lupa untuk mengencangkan kedua tangannya sehingga Chanyeol dan Dyo tidak bisa kabur.

"Guys" panggil Sehun, membuat Ava, Tita dan Seon menoleh padanya.

Ava dan Tita terlihat bingung karena mereka berdua memang tidak sedekat itu dengan Sehun, berbeda dengan Seon yang menyambut kedatangan Sehun dengan cengiran lebar.

"CEMPLUNGIN CHANYEOL HUN, CEMPLUNGIN!"

"JANGAN AH!" Chanyeol melotot panik.

Bukan Sehun namanya kalau ia hanya akan diam dan menurut. "Main air dulu Yeol" ucapnya lalu mendorong temannya itu masuk ke dalam air.

Kelakuan kurang ajar —mengingat Chanyeol berumur 2 tahun lebih tua dari Sehun, itu membuat mata Dyo membulat. Dorong Chanyeol aja berani, apa lagi gua.

"Lepasin gua Hun" pinta Dyo sembari melawan pergerakan Sehun.

Sehun tidak membalas, ia hanya tertawa sembari berusaha mendorong Dyo ke dalam sana.

"Dorong juga ah gak mau tau gue!" ucap Chanyeol yang sudah basah.

"Gak, gak mau!"

"Chanyeol yang minta ya, Yo" itulah kata-kata terakhir yang Dyo dengar sebelum ia terdorong ke dalam kolam.

Chanyeol, Seon dan Ava tertawa melihat Dyo bergabung dengan mereka di kolam.

"Kurang ajar" kesal Dyo, langsung membalik untuk mencari Sehun tapi ternyata dia sudah menghilang. "Gua gak bawa handuk!"

"Gue sih bawa" pamer Chanyeol.

"Gue bawa dua" ucap Tita tiba-tiba, membuat semua mata di sana tertuju padanya. "Tapi handuk kecil"

"Thanks Ta, tapi gak usah. Gua mandi di rumah aja"

"Pake aja, dari pada lo kedinginan di jalan"

"Gapapa, aman"

"Pake aja, Yo"

Dyo terdiam, menatap Tita cukup lama sebelum akhirnya mengangguk pasrah. "Oke. Thanks ya, Ta"

Di sisi lain, Sehun sedang berjalan pulang ke rumah. Ia berjalan gontai, sesekali tertawa saat mengingat wajah panik Dyo dan Chanyeol saat didorong ke dalam kolam.

"Eh, sorry" Sehun langsung meminta maaf. Ia hampir saja menabrak seseorang di belokan jalan.

"Ehh? Sorry juga"

Suara itu berhasil membuat kedua kaki Sehun terdiam di tempat —menahannya pergi. Ia menunduk, menatap sang lawan bicara mulai dari kepala, mata, hidung, hingga akhirnya turun ke bibir.

"Mas?" wanita itu melambaikan sebelah tangannya bingung. "Masnya gapapa?"

"Gapapa" Sehun menggeleng dan tersenyum tipis. Matanya masih setia memandang wajah sang wanita, memperhatikannya secara terang-terangan.

"Mas?"

"Ya?"

Wanita itu menggigit bibirnya tak nyaman. "Saya boleh pergi kan?"

"Oh iya, silahkan" sontak Sehun mengambil langkah ke samping untuk membuka jalan. "Silahkan kak"

Dengan wajah canggung wanita itu tersenyum dan melangkah masuk ke dalam sport center.

"Yang begini-begini nih" gumamnya, masih memperhatikan wanita itu berjalan meski hanya rambut dan belakang tubuhnya yang terlihat. "Tipe gua!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetangga BanyolanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang