25 || Pikiran Sempit

1.3K 190 42
                                    

Double update lagi, okay?

Jangan kaget kalau Chan lagi aktif, soalnya lagi kumat semangat aja ini ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

Senang apa bosen nih kalau double terus?

 
|•••|
 

“Lho? Barusan tanahnya bergetar, ya?”

“Benar. Apa gempa bumi level dua?”

“Hooaammm…”

Dibandingkan kedua pria yang tampak canggung itu, [Name] justru tengah berusaha keras memastikan matanya tetap terbuka. Entah sudah berapa kali ia menguap lebar, ia juga menampar pipinya setiap matanya mulai terkatup.

Yuuji sendiri sedang sibuk menelpon Ijichi yang sedari tadi tidak diangkat-angkat oleh orangnya.

“Tidak bisa! Ijichi-san tidak menjawab!” kesalnya, ia lalu menatap Junpei yang duduk bersebelahan dengan [Name]. “Apa langsung kutanyai saja, ya?” gumamnya.

Lagian memangnya sopan ya menanyainya langsung? Ditambah lagi, sampai sejauh mana aku boleh memberitahukan tentang sekolah sihir? Bahkan [Name] malah tertidur, sama sekali tidak membantu—batinnya melirik gadis berambut putih yang kini tampaknya sudah setengah di alam mimpi sambil terduduk.

Kemudian terdengar suara tersambung dari ponselnya yang ternyata justru dari operator.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi.”

Jawab dong!

Disisi lain, Ijichi masih kesulitan menangkap Youtou yang sebenarnya sangat lincah.

“Sebenarnya bagaimana ini?” gumamnya bingung harus bagaimana.

Junpei yang memandangi Yuuji dan [Name] sedari tadi kembali teringat pesan seseorang yang ditemuinya beberapa waktu lalu.

“Kancing bergambar pusaran?”

“Benar. Kalau kau bertemu anak sekolah yang kancing bajunya bergambar pusaran, bersikap baiklah pada mereka. Mereka adalah penyihir Jujutsu. Pasti kau bisa akur dengan mereka. Apalagi kalau kau bertemu dengan gadis berambut putih dengan mata biru, cobalah berteman dengannya. Selain wajahnya yang cantik, dia termasuk golongan Tingkat Khusus yang dianggap terkuat, lho.”

Tapi, penyihir Jujutsu itu musuh Mahito, kan? Selain itu, kurasa gadis yang dimaksudnya juga tidak terlihat kuat. Dia justru terlihat tipe yang lembut dan tenang—batinnya memegang dagunya sambil melirik sekilas [Name] yang terkantuk-kantuk disebelahnya.

“Arghhh! Ya sudahlah, kutanya saja!” seru Yuuji yang geram, [Name] yang terkantuk sampai terbelalak bangun.

“Apa?! Musuh?!” paniknya menoleh ke kanan kirinya. “Ternyata Yuuji, kau menggangu tidurku. Hoooaaaammm…”

“Hei, ada orang yang mati di bioskop yang kau kunjungi. Apa kau melihat sesuatu?” tanya Yuuji secara gamblang sampai membuat [Name] tergelak kaget. “Misalnya makhluk menjijikan seperti ini,” ucapnya menunjukkan Youtou yang dipegangnya.

Dia benar-benar menanyakannya secara langsung? Memang seharusnya tidak membiarkan anak polos sepertinya mendapatkan misi interogasi? Dia sebenarnya polos atau bodoh, sih?—[Name] menepuk dahinya tidak habis pikir dengan cara Yuuji mendapatkan jawaban.

“Tidak. Aku tidak lihat, sih. Aku bisa melihat makhluk itu baru-baru ini,” jawab Junpei.

“Begitu, ya. Berarti tidak ada lagi yang mau kutanyakan.”

“Eh, itu saja?”

“Tapi, bisa tunggu orang yang seperti atasanku itu tiba dulu?” tanya Yuuji dengan santainya duduk disebelahnya.

CURSED SOULLESS || Jujutsu Kaisen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang