64 || Salah dan Benar (2)

592 63 24
                                    

 
 
 
 
 
 
 

Empat serangkai itu sedang duduk berhadapan sambil menikmati jajanan mereka dan bercerita seru, sampai tiba-tiba Nobara menyenggol minumannya dan tumpah mengenai kemeja Satoru yang baru selesai di cuci.

“Gawat!” seru Nobara tampak panik.

Yuuji mengangkat kemeja putih itu yang sebagian sudah ternoda coklat, “Kau sudah mengacau, Kugisaki. Ini punya Gojo sensei, kan?”

“Dan walaupun orangnya tidak jelas begitu, onii-chan sangat menyukai kebersihan. Dia pasti akan mengomel,” ucap [Name] sambil memakan keripik singkongnya.

Nobara memasang ekspresi aneh untuk beberapa saat, kemudian tiba-tiba menggambar sesuatu di papan tulis. Disisi lain, Yuuji dan Megumi hanya menatapnya dengan pandangan datar setengah tidak paham. [Name]? Bodo amat, dia sibuk membaca komik di ponselnya sambil memakan keripik singkong.

“Ijichi-san yang memberikan baju yang baru selesai dicuci pada kita dan langsung pergi. Aku yang menumpahkan kopi. Jadi, siapa yang salah?” tanya Nobara dengan ekspresi dibuat sepolos mungkin.

“Kamu,” jawab ketiganya serentak.

Setelahnya mereka sibuk bekerja sama membersihkan kemeja Satoru, walaupun [Name] terus mendumal kesal karena dipaksa ikut.

“Lakukan dengan lembut!” nasihat Yuuji pada teman-temannya.

“Lagi dilakuin!” kesal Nobara sambil membersihkan menggunakan tisu.

“Kenapa aku juga ikut?! Padahal aku lagi seru-serunya membaca!” gerutu [Name] sambil memajukan bibirnya, disebelahnya Megumi hanya diam ikut dipaksa membersihkan juga.

Setelahnya keempatnya terdiam memandangi kemeja putih Satoru yang kini berubah menjadi memiliki beberapa corak bekas kopi, yang anehnya cukup berseni juga. Bahkan [Name] sempat terpikirkan untuk menjualnya secara diam-diam di black market miliknya.

Nobara menaikkan satu alisnya menatap lamat kemeja putih di meja, “Ini kelihatan buatan Marimekko, ya?” gumamnya dengan pandangan serius.

“Jangan meremehkan merek,” ucap Megumi dengan wajah datar khas miliknya.

“Yahh, palingan ini barang murah, kan? Fushiguro, cari tahu merek dari label bajunya,” ucap Nobara dengan santainya meremehkan.

Disebelahnya, [Name] hanya terdiam menatapnya dengan pandangan datar. Karena gadis satu ini adalah saksi mata akan harga barang-barang kakaknya yang selalu diatas rata-rata sekumpulan milyader.

Megumi sendiri hanya menuruti dan memotret untuk mencari harga label baju itu, kemudian menunjukkan kepada Nobara dan Yuuji. Sekejap kemudian kedua mata mereka terbelalak shock melihat harga yang tercantum begitu besar, 250.000 yen.

“Te-termasuk pajak?” tanya Yuuji tergagap dengan wajah polosnya.

“Tidak. Memangnya itu poin pentingnya?” ucap Megumi dengan pandangan datar masih menunjukkan ponselnya.

“Oh benar, itu pasti kemeja yang dipesan onii-chan dari luar negeri beberapa bulan yang lalu. Sepasang dengan kemeja putihku,” ucap [Name] sambil memakan keripik, baru teringat kebenaran tentang harga kemeja milik kakaknya itu.

“Katakan sejak awal!” seru Nobara dan Yuuji kompak yang membuat [Name] terjengkit.

“Apa boleh buat, aku akan mengeluarkan 90.000 yen. Kalian masing-masing bayar 80.000 yen. Kalau [Name] khusus bayar pajaknya,” ucap Nobara sambil menatap teman-temannya bergantian.

“He?!” kaget Yuuji tercengang.

“Apa?! Kenapa malah aku juga ikut? Lagipula, pajaknya malah lebih mahal!” seru [Name] kesal, tidak terima diikutsertakan.

CURSED SOULLESS || Jujutsu Kaisen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang