62 || Salah dan Benar

1.1K 105 73
                                    

Play King Gnu Specialz, and then... Ost in mulmed, okay!

Feel the deep of emotions, hehehehe...

•×•
 

Karena pertarungan Sukuna dan Mahoraga, sebagian wilayah Shibuya menjadi hancur. Apalagi setelah Sukuna akhirnya memakai Domain Kuil miliknya. Serangan tebasannya menebas apapun yang ada disekitarnya tanpa sisa, banyak tidak terhitung jumlahnya koban yang ikut terbunuh dalam pertarungan dua monster itu.

Seakan belum puas memberikan kehancuran, setelahnya disusul ledakan besar yang membuat kawah besar di separuh daerah Shibuya itu.

Yuuji berdiri terpaku menatap kosong kehancuran didepannya, Sukuna baru saja mengembalikan kendali tubuhnya untuk dengan sengaja memperlihatkan pemandangan mengerikan tersebut ke bocah naif nan baik hati agar mengguncang mentalnya.

Gambaran ingatan seakan diputar cepat dalam kepalanya, pertarungan Sukuna, banyaknya korban yang terkena imbasnya, bahkan kehancuran itu sendiri. Semuanya terputar dalam benaknya hingga membuatnya merasakan mual dalam keputusasaan.

“Mati… seharusnya aku saja yang mati…! Mati! Mati! Cepat mati!” jeritnya dengan berurai air mata, bahkan kedua tangannya yang terus menggaruk ke jalanan hingga berdarah sama sekali tidak dirasakannya.

Berhasil.

Sukuna benar-benar telah membuat sosok naif seperti Yuuji, kini jatuh dalam ketakutan dan keputusaan yang mencekik rasa bersalahnya.

  




 

Tubuh yang babak belur itu melangkah santai melewati lorong, walau dalam bayangannya ia kini tengah melangkah melewati pasir pantai yang lembut dengan sesekali air laut dingin menyapa kakinya.

Begitu damai dan menyejukkan.

“Kenapa Nanami suka pantai? Setiap selesai menjalankan misi, kita selalu ke pantai.”

Pertanyaan [Name] tempo waktu yang dilayangkan padanya, pada akhirnya tidak terjawab. Entahlah, ia sendiri juga tidak mengerti alasannya menyukai pantai. Namun, ada satu tempat yang ingin didatanginya yang mana nantinya akan menjadi tempatnya bersantai bebas dari belenggu dunia Jujutsu.

“Tenang saja, Nanami! Suatu hari, aku akan membebaskan semua penyihir! Kalau saat itu tiba… kuharap impian Nanami tercapai! Hehehehe…”

Sebenarnya ia merasa aneh, tidak biasanya ia mulai mengingat kembali perbincangan gurauannya dengan gadis kecil kesayangannya disaat-saat seperti ini. Sepertinya memang secerah itu sosok [Name] yang bagaikan cahaya yang menghangatkannya dan mewarnai harinya yang membosankan dengan semua tingkah lakunya juga senyuman lebarnya.

Benar, ia lebih menyukai sisi [Name] yang ceria kekanakan. Sepertinya bukan hal yang buruk, jika ia mengambil gadis itu sebagai putri angkatnya dan membawanya kabur ke tempat yang tenang dengan udara kebebasan. Membayangkan menghabiskan waktu tuanya melihat pertumbuhan gadis itu sampai menemukan kebahagiannya—agaknya menyenangkan sekali.

Oh benar, ia belum memikirkan tempat yang bagus.

“Malaysia. Benar juga, Malaysia. Aku ingin mengajaknya pergi ke Kuantan. Aku mau membangun rumah di pantai yang sunyi. Ada banyak buku yang belum kubaca, aku juga baru membelikan beberapa buku baru untuknya. Aku akan membacanya perlahan untuk mengembalikan waktu yang telah terbuang. Pasti menyenangkan saat kami duduk di kursi menikmati angin sepoi membaca buku, ditemani secangkir jus buah yang segar.”

“Bukan, aku harus menyelamatkan Fushiguro-kun! Aku juga harus menemukan [Name] dan membawanya segera ke Shoko-san! Dimana Maki-san dan Naobito-san? Apa yang terjadi pada mereka?”

CURSED SOULLESS || Jujutsu Kaisen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang