5. Meraih Fitrah Kesucian

91 34 37
                                    

Satu bulan kemudian.

Nadin dan suaminya 'Luqman' sedang bersiap untuk pergi ke pengajian. Luqman diundang sebagai pemateri di kajian tersebut.

"Yah, udah siap belum?" tanya Nadin sembari memakai kaos kaki dan kemudian memakai sepatu sandalnya.

"Udah bun, ayah ambil kunci mobil dulu" ujar sang suami sembari mengambil kunci mobil yang ada di atas nakas. Setelahnya kedua pasangan suami istri itu segera masuk ke dalam mobil dan menuju ke tempat dimana pengajian itu dilaksanakan.

Setelah sampai, Luqman segera masuk menemui ta'mir masjid yang ada disana. Tak lama kemudian acara dimulai dengan doa pembuka, dilanjut sambutan dan setelahnya adalah acara inti pengajian.

Luqman pun segera berdiri dan duduk diantara para jamaah pengajian itu, kemudian memulai menyampaikan tausiyah kepada para jamaah yang telah hadir.

Tema tausiyah yang diberikan adalah mengenai '3 Rahasia Allah' yakni rezeki, jodoh, dan kematian.

"Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, saya duduk disini ingin menyampaikan kepada bapak ibu semua terkait rezeki, jodoh, dan kematian, dimana semua itu adalah rahasia Allah. Kenapa saya bilang rahasia? Karena kita tidak akan tahu kapan rezeki itu datang, kapan jodoh akan datang, dan kapan maut akan menjemput" ujarnya memulai ceramah di pagi hari ini. Kemudian Luqman menjelaskan satu persatu mengenai rahasia Allah subhanahu wa ta'ala tersebut, setelah selesai ditutupnya kajian tersebut dengan do'a.

"Alhamdulillah kajian pagi hari ini sudah selesai, terimakasih ustadz Luqman atas tausiyahnya kali ini, sungguh luar biasa, semoga kita bisa mengambil ibrah dari apa yang telah beliau sampaikan. Bapak ibu jamaah sekalian, mohon untuk tetap berada di dalam masjid, karena setelah ini saudara kita ikhwan akan mengikrarkan syahadat masuk islam dan kami mohon bapak ibu semua berkenan menjadi saksi untuk saudara kita" ujar seorang pria setengah baya yang tak lain adalah seorang moderator kajian tersebut, kemudian memanggil seorang laki-laki yang masih berada di serambi masjid.

Saat Luqman menoleh ke belakang, Luqman terkejut melihat siapa yang dipanggil oleh panitia itu. Dia adalah Andra, dirinya masuk ditemani oleh ayahnya.

Sebenarnya sudah sejak SMA Andra menginginkan untuk masuk Islam, tapi keyakinannya saat itu masih belum kuat.

Dan saat ini, keyakinan yang ada dalam dirinya sudah kuat, sehingga ia akan mengikrarkan syahadatnya hari ini.

"Kami mohon pak Luqman agar bisa membimbing saudara kita untuk masuk Islam dengan melafalkan dua kalimat syahadat" ujar seorang panitia itu, Luqman segera duduk berhadapan dengan Andra. Setelah duduk Luqman menanyakan mengenai motivasi dirinya masuk Islam.

Beginilah jawaban Andra.

"Saya termotivasi dengan salah satu perempuan muslimah, dia memiliki rasa toleransi beragama yang tinggi, dan rajin beribadah, maka dari itu saya ingin belajar sepertinya" jawabnya dengan tenang, Andra tak perlu menjelaskan panjang lebar karena Luqman pasti sudah tau siapa perempuan yang mampu memotivasi dirinya untuk masuk Islam.

"Baiklah, Andra mau masuk Islam karena terpaksa atau kemauan sendiri?" tanya Luqman kemudian.

"Tidak ada paksaan dari siapapun, ini adalah murni kemauan saya sendiri"

Luqman pun mengangguk paham dan memberitahu apa saja yang menjadi rukun Islam. Kemudian Luqman segera membacakan biografi Andra.

"Baik, ikuti saya ya" perintah Luqman agar Andra mengikuti ucapan Luqman.

Atas bimbingan Luqman, laki-laki yang masih muda berusia sekitar dua puluh tahun ini pun bersyahadat, "Asyhadu allaa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah." Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah," ujarnya.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat beserta artinya Luqman segera membacakan doa untuk Andra. Suasana haru dan bahagia menyelimuti dalam masjid.

Pria bernama Caesar Raffandra Putra Adhitama kini telah mengikrarkan diri masuk Islam, meraih fitrah kesucian karena kesungguhannya.

"Alhamdulillah Andra, sekarang kamu sudah masuk islam, jangan lupa kewajiban yang harus kamu jalani sebagai seorang muslim, semoga istiqomah dalam menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya" Luqman menasehati Andra kemudian panitia masjid dengan perantara Luqman memberikan kenang-kenangan berupa perlengkapan sholat yang bisa digunakan oleh Andra.

'Semoga aku diberi kemudahan dalam menjalankan syariat islam' batinnya kemudian tanpa terasa air mata jatuh dari pelupuk matanya, tak henti-hentinya ia bersyukur mengingat dirinya telah masuk Islam.

Setelah acara selesai, Andra segera pergi keluar masjid menemui mamanya.

"Andra, karena kamu sudah masuk islam, papa mau kamu tinggal di pesantren, gimana kamu setuju nggak?" Aditya meminta pendapat putranya ini.

"Iya, Andra setuju pa, sekalian belajar disana" ujarnya kemudian.

*

Ting...

Notifikasi pesan masuk dari handphone milik seorang perempuan berhasil menghentikan aktivitasnya.

Alma segera mengambil handphone yang ada di samping laptopnya. Tertera disana bahwa bundanya mengirim pesan kepadanya, segera Alma menekan aplikasi hijau itu kemudian ia tekan chat masuk dari bundanya itu.

Ternyata Nadin mengirim sebuah video padanya, Alma segera membuka video itu, dan ia terkejut saat mendapati Andra yang duduk berhadapan dengan ayahnya. Karena penasaran Alma terus menonton video itu sampai habis.

Air mata Alma yang sedari tadi di bendungnya pun tumpah. Alma bersyukur karena Andra sudah memeluk agama Islam, seperti agama yang dianutnya.

Alma pun segera membalas pesan dari bundanya itu 'syukurlah bun, semoga dia bisa menjalankan apa yang menjadi kewajiban-Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya' setelah itu ia klik tombol kirim pesan ke bundanya.

'Apakah ini adalah bagian dari rencana Allah mempertemukan dua insan yang saling mencinta?' batinnya dalam diam.

.
.
.
.
.

Kalau udah baca itu...
Jangan lupa follow 💜
Jangan lupa vote 💜
Jangan lupa komen 💜

Thank you 💜

Perjalanan Cinta Seorang MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang