Aku balik gaesss sama mas Joni dan mas dokter.
Ayo gaes komen dan semangatin akunbiar bisa mewujudkan mas Joni nganter anak ke posyandu!!!
✨Jangan lupa vote dan comment✨
***
"MAS JONI??!!" Ten membelalakkan matanya dan turun dari sepeda saat sosok yang tidak biasanya berdiri di depan rumahnya.
Joni tampak tersentak sebelum kemudian menoleh pada Ten dan tersenyum malu.
"Mas Joni kenapa di sini?" Tanya Ten, berjalan mendekat pada Joni sembari menuntun sepedanya. Jarak rumah kontrakan Ten dengan Puskesmas tidak terlalu jauh, dan Ten selalu punya impian pergi dan pulang bekerja dengan sepeda setiap hari.
"Saya.. Saya mau ketemu kamu, Ten." Jawab Joni dengan malu-malu.
Ten langsung tersenyum mendengar jawaban Joni.
"Mas kan bisa WA saya, mas... Jadi ga nungguin saya sambil berdiri di sini. Kalau mas cape gimana? Kan mas masih sakit." Ten.
"Saya udah sembuh kok Ten!! Beneran!" Ujar Joni. Sudah tiga hari sejak Joni memeriksakan diri ke Puskesmas, dan dua hari sejak ia terakhir kali bertemu Ten yang ke rumahnya pagi-pagi untuk mengantar bubur. Setelahnya Joni dan Ten hanya bertukar kabar melalui pesan singkat karena Ten juga sepertinya cukup sibuk.
"Hahahaha berarti bener ya kata Jeno sama Chandra. Mas ini meriyang karena ga ketemu saya. Merindukan kasih sayang. Hahahahahaha..." Ten langsung tertawa begitu teringat perkataan Jeno dan Chandra. Seperti dugaan Jeno dan Chandra, Joni berangsur-angsur sembuh setelah bertemu Ten.
"Eh gimana Ten? Merindukan kasih sayang gimana?" Tanya Joni, saat Ten membuka pintu gerbang rumahnya dan menuntun sepedanya masuk ke halaman.
"Merindukan kasih sayangnya saya, mas. Mas Joni kangen saya, jadi sakit. Hahahahaha..." Ten menjawab dengan cuek.
"Ayo mas Joni, masuk dulu." Ten mempersilahkan Joni.
"Saya sakitnya kemarin karena itu Ten?" Tanya Joni, masih bingung.
"Hahaha engga mas, saya cuma bercanda." Ten kembali tertawa melihat wajah Joni yang tampak kebingungan.
"Itu.. Anak-anak, mas. Chandra sama Jeno itu dari kemarin ngledekin saya terus. Katanya mas Joni sakit karena ga ketemu saya, jadi meriyang. Merindukan kasih sayang. Monggo mas, duduk dulu." [Monggo = silahkan.] Ten mempersilahkan Joni duduk di kursi ruang tamu rumah kontrakannya.
"Nggih Ten, maturnuwun." [Iya Ten. Terimakasih.] Joni membungkukkan tubuhnya sedikit dan mengangguk pelan sebelum kemudian duduk di sofa ruang tamu Ten.
"Terus, kan kemarin saya ke rumah mas Joni terus kan beberapa hari. Mas Joni sembuh. Kayaknya beneran deh kata Chandra sama Jeno." Ten melepas tasnya dan ikut duduk di sofa.
"Eh??!" Joni mengangkat kedua alisnya dan menatap Ten.
"Bener ya mas? Mas kangen saya jadi sakit?" Bisik Ten, mencondongkan tubuhnya ke arah Joni.
"Aㅡanu...." Joni langsung menghindari tatapan Ten dengan wajah yang bersemu merah.
Kedua ujung bibir Ten terangkat saat melihat Joni tampak mulai salah tingkah.
"Hahahahaha bercanda mas. Di Puskesmas juga lagi banyak yang sakitnya kaya mas Joni."
"Lagi musim radang tenggorokkan kayaknya. Hahahahaha...." Ten.
"Tapiㅡtapi saya juga jadi enakan setelah makan buburnya kamu kok Ten." Bisik Joni, malu-malu.
"Ya soalnya kalau ga makan bubur dari saya, mas Joni makannya masih sembarangan. Masih yang penting makan. Itu juga gabisa banyak kan karena pasti tenggorokkan mas ga enak?" Ten lagi-lagi dibuat tersenyum saat Joni dengan cepat menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vonis Cinta Stadium Akhir Bang Joni | JOHNTEN
FanficTen sangat suka kehidupan barunya di Desa Neyositi. Rumah yang nyaman di pedesaan, panggilan baru yang ia sandang sebagai 'Mas Dokter Puskesmas'. Tetangga yang ramah dan baik hati, anak anak tetangga yang lucu. Dan juga kenalan barunya, abang Mie...