10

92 7 0
                                    

Happy reading ^^

06.30 PM

Yeji menyusuri lorong dan berhenti tepat di depan pintu yang bertuliskan “Kim Seungmin”. Bukannya langsung mengetuk pintu, ia malah diam terpaku sambil menunduk. Tiba-tiba Yeji merasa ragu, bayang-bayang masa lalunya maih mengurungnya dan menahan Yeji untuk mencoba malangkah maju. Ia memang tampak angkuh jika dari luar, tapi kenyataannya dia itu nol besar. Berlindung di balik ego dan gengsi yang menurutnya itu lebih aman.

Saat Yeji masih asik melamun tiba-tiba Seungmin membuka pintu, mereka sama-sama terkenjut.

“Eh udah dateng ternyata, aku kira gak jadi” ucap Seungmin sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

“Hmmmm....”

Seungmin masuk dan langsung duduk di pinggir kasur sedangkan Yeji duduk di kursi belajar. Seudah lima belas menit dan diantara mereka belum ada yang berniat untuk memulai percakapan. Seungmin mulai gelisah. “Huft....” Hembusan napas terdengar dari belah bibir keduanya secara bersamaan.

“Emmm... bisa kita mulai sekarang?” Yeji menjawab dengan anggukan. “Jadi, apa hobbymu?”

Yeji menatap Seungmin heran. “Tidak  penting. Langsung saja ke intinya” jawab Yeji ketus.

“Hey., nggak bisa begitu. Kita benar-benar harus saling memahami sampai ke hal-hal yang kau anggap tidak penting itu. Kau ingin mendapat nilai paling tinggi, kan? Jadi mau tidak mau kita harus melakukannya agar kita benar-benar bisa saling memahami bagaimana kekuatan yang kita miliki.”

Yeji dalam hati membenarkan apa yang dikatakan oleh Seungmin. Jadi, dengan sangat terpaksa ia akan melakukan apa yang Seungmin katakan. “Ok, fine!”

Seungmin diam-diam mengulas senyumnya. Namun, sayang Yeji tidak melihat itu.

“Jadi, apa hobbymu?”

“Tidak tahu” Seungmin menatap Yeji tidak percaya. “ Huft... aku tidak pernah memikirkan itu. Setiap hari aku hanya sibuk belajar dan mengasah kekuatanku.”

“Kalau makanan kesukaanmu?”

“Apapun itu yang enak untuk dimakan.”

“Lagu kesukaanmu?”

“Tidak ada.”

“Kalau idolamu siapa?”

“Tidak punya.”

“Oihhhhh!” Seungmin mulai kesal karena semua jawaban yang Yeji berikan.

Sekitar pukul sepuluh akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkannya besok. Mereka sudah terlalu lelah karena dari tadi mereka lebih banyak bertengkar ketimbang saling memahami karakter masing-masing. Yeji tidak langsung kembali ke kamarnya, ia lebih memilih untuk berbaring di kasur dan mengamati seisi kamar Seungmin.

Tiba-tiba Seungmin ikut merebahkan tubuhnya dan berusaha menggeser tubuh Yeji agar sedikit bergeser. Awalnya Yeji marah dan beusaha menendang Seungmin, tapi apalah daya tenaganya kalah kuat dengan Seungmin yang justru semakin mendekat padanya.

“Ji?”

“hm....”

“Emmm... tidak jadi.” Yeji menatap Seungmin tajam. “Sudah-sudah lebih baik kita tidur”

“Siapa bilang aku akan tidur denganmu! Minggir!” Yeji beranjak dari kasur Seungmin tapi belum sempat kakinya menginjak lantai, Seungmin memegang tangan Yeji lalu menariknya sehingga ia kembali ke posisi berbaring. Seungmin masih memegang tangan Yeji dan menatap matanya dalam. “Tidurlah disini.” Yeji pun hanya mengangguk lalu memejamkan mata dan menyamankan posisinya.

The Gifted - SKZxITZY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang