Chapter 10 - Akhir Misi

12 1 0
                                    

Agni dan Fritz, kedua chaos yang berada dalam satu tubuh itu telah membunuh rekan para knights, dan sekarang mereka akan menghadapi kemarahan tujuh knights yang lain.

Miero berdiri paling depan dan menatap lurus ke arah mata pembunuh berdarah dingin itu tanpa rasa takut. Yang lainnya berdiri di kanan dan kirinya membentuk formasi huruf V, membawa senjata masing-masing untuk mengalahkannya.

Agni Fritz mengangkat perisai di tangan kiri dan pedang di tangan kanannya, seakan berkata untuk membunuh mereka semua.

"....selama ini aku kira chaos hanyalah makhluk tanpa akal belaka, namun sekarang aku tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kesadaran diri, bahkan nafsu membunuh dan perasaan senang ketika membunuh lawannya."

Miero berpidato sejenak sambil menatap lurus dengan tatapan kosong. "Kau telah membunuh ketua kami, karena itulah kau akan merasakan kematian yang setimpal."

Percikan listrik berwarna ungu di sarung tangan Miero sudah sampai batasnya, ia mengambil kuda-kuda dan meletakkan tangan kanannya yang penuh dengan energi prisma ke arah depan dan memeganginya dengan tangan kiri.

"Eon of Death"

Sebuah sinar plasma berdiameter 3 meter ditembakkan oleh sarung tangan Miero dengan kekuatan yang luar biasa hingga tubuhnya terdorong ke belakang. Tembakan itu begitu intens sampai-sampai udara di sekitar terasa menyetrum kulit.

Agni Fritz menggunakan perisai es-nya untuk menahan serangan itu, dan sebuah badai listrik tercipta dari dua medan yang saling bertabrakan. Chaos itu di luar dugaan berhasil menahannya dengan segenap kekuatannya.

Sinar laser itu berlangsung selama beberapa detik dan sedikit melemah, namun para knights tidak menunggu sampai laser itu berhenti dan langsung bergerak menjalankan tugasnya masing-masing.

Lynn melempar dua buah piringan besi yang langsung menempel pada kedua kaki Agni Fritz. Piringan itu berbunyi dan melebar, menangkap kedua kaki mereka seperti jala dengan duri-duri mematikan yang melemahkan pijakan mereka.

Natalya dan Alex menghujani bagian kiri Agni Fritz yang terbuka lebar dengan peluru-peluru merah dan biru yang saling bersinergi. Karena rasa sakit, chaos itu memindahkan perisainya ke kiri dan menahan laser Miero dengan pedang apinya.

Namun dari belakang, Trace merobek punggungnya yang terbuka lebar dengan ayunan tongkatnya yang sangat cepat dan akurat, membuat monster itu mengerang kesakitan sekali lagi.

Ia berbalik dan mengayunkan pedang apinya untuk menyerang Trace, namun ia sudah tidak ada di sana. Laser miero sudah berhenti, namun ia tetap tak bisa menyerang siapapun karena mereka semua menyerang dari jarak jauh. Winter menembak mata kanannya dengan akurat dan membuat chaos itu kehilangan kontrol.

Mereka terus menyerang dan memojokkan makhluk itu. Prisma demi prisma terlontar dan membuat udara di sana menjadi menyesakkan.

"Strateginya adalah, habisi dia sampai tak mampu berdiri." Miero melompat maju dan menabrakkan sarung tangan dengan sisa energinya untuk memukul mundur makhluk itu, tetapi bukan tanpa alasan.

Ternyata Lynn sudah menyiapkan sebuah perangkap berbentuk lingkaran yang berada tepat di belakang Agni Fritz. Juga akibat ketidak-stabilan kaki mereka, tubuhnya terjatuh ke belakang dan masuk tepat ke kuburannya sendiri.

Perangkap itu aktif dan mengikat kaki, tangan, dan kepalanya dengan tali bercahaya. Chaos tipe B ke atas memang memiliki resistansi prisma, tetapi jika diserang terus menerus kekebalan mereka akan menurun dan bahkan mereka tak punya kekuatan untuk melawan balik.

Trace dengan kejam memotong tangan kiri Agni Fritz yang terikat di tanah dan memisahkannya dari perisai es yang penuh retakan akibat serangan sebelumnya. Sedangkan Medi, robot peliharaan Sarah mengunyah lengan besi itu seperti bukan apa-apa dan mematahkan tangan kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paradox Ultimatum: The LiberationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang