Chapter 7 - Perangkap Suara

5 1 0
                                    

Makhluk berlendir itu merangsek ke depan, gerakan tubuhnya terlihat tak stabil akibat ukuran masifnya, dilengkapi enam buah core bercahaya masing-masing dengan ukuran seragam di tubuhnya.

"E-enam core??" Keringat dingin mengucur dari dahi Trace. "Aku belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya."

Winter mencoba menembakkan peluru prisma ke arah chaos itu, tetapi dampak yang diberikannya tidak sebanding dengan kecepatan pemulihannya. Chaos slime itu menggabungkan bagian tubuhnya yang hancur bahkan lebih cepat dari sebelumnya.

"Aku masih punya 12 peluru lagi, tapi aku rasa percuma menembakannya.."

"Kau benar. Sial, kita harus cari cara untuk mengalahkannya."

Trace terlihat frustasi karena merasa dirinya belum memberikan bantuan yang signifikan pada tim. Kemampuannya harus melibatkan pertarungan jarak dekat, dan ketika berhadapan dengan mutator, ia merasa tak berdaya.

"Lynn, apa kau punya perangkap lain?"

Lynn mengangguk dan mengeluarkan beberapa buah bola berwarna hitam kusam dan gambar tengkorak putih. "Ini adalah bom dengan daya ledak 10 meter."

"Sepertinya meledakkan benda itu disini bukan hal yang bagus." Ujar Sarah sambil menggaruk kepalanya. "T-tapi makhluk itu juga semakin mendekat."

Jarak antara chaos slime dengan Tim Gamma tersisa 8 meter lagi. Mungkin mahkluk itu bergerak lebih lamban dan bodoh, tetapi dia sangat sulit dibunuh.

"Apa kita harus lari?"

"Aku juga ingin lari, tetapi ini sama seperti meninggalkan kewajiban kita sebagai Patrol Knights, yaitu membunuh chaos." Ucap Trace. "Dan juga, sepertinya chaos itu tidak mengarah ke arah kita, namun ke arah Mendotron?"

Jika saja itu benar, maka chaos tersebut berkemungkinan untuk menghancurkan mendotron dan membuka kembali rupture, membuat segala usaha yang dilakukan oleh Tim Gamma sebelumnya sia-sia.

"Sarah, kira-kira berapa lama mendotron akan menutup rupture? dan berapa menit lagi kemunculan chaos selanjutnya?" Tanya Winter tiba-tiba.

"Eh, tergantung ukuran rupture hanya saja untuk rupture ini akan memakan waktu 15 menit...dan waktu kemunculan chaos selanjutnya adalah sekitar 20 menit."

"Begitu ya, kita tidak punya banyak waktu.."

Setiap rupture memiliki interval dalam memunculkan chaos. Berkat rumus mereka bisa mengetahui kapan munculnya chaos selanjutnya berdasarkan ukuran rupture itu sendiri.

"Teman-teman, Aku ingin memastikan sesuatu. Tolong jaga aku dari belakang."

Tiba-tiba Winter maju ke arah chaos slime dengan gagah berani, namun ia tidak bodoh atau berniat bunuh diri. Matanya menyipit dan berusaha melihat situasi dan menemukan sebuah petunjuk, ia memungut dan melempar sebuah kerikil ke ruangan kosong pada koridor tersebut.

Chaos itu bereaksi pada suara dari batu itu, namun setelah beberapa saat ia menghiraukannya. Winter kembali mengambil beberapa batu kerikil di tanah dan melemparnya ke tiga arah yang berbeda, namun batu tersebut berbeda dari ukuran dan menimbulkan instensitas suara yang berbeda.

Makhluk itu berekasi terhadap pantulan batu yang paling besar, namun setelah beberapa detik ia kembali mengejar mendotron. Mata Winter terbuka lebar, di saat itulah ia menyadari sesuatu.

"Begitu ya, sepertinya dia mengincar benda dengan suara paling nyaring di koridor ini." Winter berbalik ke arah Tim Gamma dengan mata berbinar-binar. "Sepertinya aku tahu bagaimana cara mengalahkannya."

***

Beberapa saat yang lalu, Tim Gamma tampak berdiskusi mengenai cara untuk melawan chaos slime.

Paradox Ultimatum: The LiberationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang