Chapter 6 - Chaos Slime

3 1 0
                                    

Tim Gamma berjalan menuju rupture yang berada di bagian utara kota. Menurut Trace, kota ini dulunya adalah peninggalan dari kota bernama New York. Tempat ini seratus tahun yang lalu merupakan kota yang sangat megah dan termasuk kota terbesar di dunia.

Karena ulah rupture, kota ini ditinggalkan dan manusia beralih ke tempat dengan kadar chaos yang lebih rendah dan aman. Kota ini sekarang hanya tinggal sejarah dan memiliki ekosistem yang sudah rusak.

"Aku ingin bertanya." Kata Winter tiba-tiba pada ketiga rekan se-timnya. "Memang apa keadaan di luar seburuk ini ya? Tapi kenapa kalian baik-baik saja?"

"Kita kan patrol knights, kau sudah lupa saat ujian ya?" Trace tertawa keheranan, tanpa mengetahui bahwa Winter langsung masuk tanpa tes dan memakai identitas palsu. "Uji coba radiasi chaos, aku saja masih mengingat semuanya dalam benakku."

"Seorang manusia akan dipaparkan di hadapan chaos selama 30 menit, setiap harinya. Kemudian semakin lama hingga batas waktu 12 jam, itulah batas dimana manusia akan kehilangan akal sehatnya. Yang bertahan selama 12 jam itu adalah yang menjadi patrol knights."

Winter menyesal tidak menanyakan informasi ini kemarin, tetapi sekarang ia tahu bahwa fenomena ini jauh lebih buruk daripada yang ia kira, yang sudah memiliki kekebalan alami sejak pertama kali datang ke sini.

"Karena itulah kita harus menutup rupture ini, atau bertahan sampai bantuan datang dan kembali. Jika tidak, kita akan mati gila, khekhe." Trace terdengar menakuti Winter yang sudah gugup.

"Haha, jangan khawatir, selama aku ada disini kita pasti baik-baik saja." Sarah menepuk pundak Winter untuk menyemangatinya.

Sarah adalah knight dengan tipe healer, yang bertugas menyembuhkan rekan-rekannya yang terluka dan memulihkan pikiran mereka. Ia juga memiliki hewan robot kecil berbentuk anjing bernama Medi yang sedari-tadi mengikutinya.

"Medi, guk guk!"

Medi menggonggong layaknya anjing sungguhan, meskipun dia hanyalah tiruan dari spesies yang sudah hampir punah di muka bumi ini.

Selagi melihat Sarah yang bersemangat, Winter juga mendapati bahwa gadis itu mengenakan sebuah cincin di jari manisnya. Cincin itu berkilau dengan indah, memantulkan warna kuning keemasan.

"Sarah, kau sudah menikah?"

"Eh? Aku masih bertunangan kok, hehe." Sarah tersipu malu karena Winter menyadari cincin itu. "Aku akan menikah bulan depan, kalian harus datang ya~"

"Tentu saja."

Perbincangan santai ini membuat WInter lupa bahwa mereka sedang berada dalam misi untuk menutup rupture. Jaraknya kira-kira 1 kilometer lagi, langkah mereka sebenarnya sudah cepat meskipun dilengkapi dengan basa-basi.

Meskipun begitu, Winter merasa ada yang kurang karena gadis bernama Lynn itu masih belum berbicara dengannya. Sarah dan Trace sering mengajaknya berbicara, meskipun dia hanya merespon dengan anggukan atau sepatah kata.

***

"Baiklah, kita sudah dekat. Rupture ada di gedung itu." Sarah menunjuk pada gedung putih yang cukup tinggi, lebih tinggi dari gedung mereka berkumpul sebelumnya. "Lokasi rupture berada di lantai 11, kita harus bergerak dengan hati-hati."

Karena tidak ada lift, mereka berempat menaiki tangga dan bergerak dengan perlahan. Chaos sangat sensitif terhadap pergerakan manusia dan langsung menyerang apabila mereka ada di depan mata.

Karena gerbang rupture ini sudah dibiarkan terbuka selama beberapa puluh menit, bisa dipastikan minimal seekor chaos berada di salah satu lantainya. Tim Gamma ditugaskan untuk membasmi rupture terlemah kedua, sedangkan dua rupture yang lebih besar atau kuat diserahkan pada Tim Beta dan Tim Alpha.

Paradox Ultimatum: The LiberationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang