"Gak usah ikut sha kalo takut, nanti aku
yang izinin ke panitia," ucap zee yang sedari tadi memperhatikan marshazee menjadi khawatir mengingat ia tak bisa menjaga marsha lantaran ia bukan anggota osis yang standbye disana
terakhir sedangkan marsha anggota osis cewe ia harus jaga di post akhir terpisah sendiri dengan Ashel dan chika. indah.Meski dengan raut wajah gelisah marsha
menggigit bibir bawahnya. "Siapa yang
takut sih? aku gak takut kok.""Sipi ying tikit sih ? mishi gik tikit kik." tiba-tiba oniel datang menirukan perkataan marsha tapi sambil mencibir yang langsung mendapat cubitan maut dari marsha.
"Boong tuh bang si marsha."
zee terkekeh kecil melihat wajah marsha
yang memerah menahan emosi lantaran
oniel yang terus mengejek nya sedari tadi.zee memang tidak satu kelompok sama marsha. Maka dari itu ia menitahkan oniel untuk menjaga marsha.
Jurit malam kali ini ia rasakan saat semua kelompok mendapatkan pertanyaan demi pertanyaan dari panitia khusus nya zee mendapatkan kelompok terakhir ia sangat khawatir jika Marsha jaga di post terakhir ia pun saat tiba di pos terakhir membisikan sesuatu dan memberikan dia semangat...
Saat perjalanan menuju tenda Marsha
menggosokkan kedua tangan nya ia
tampak kedinginan lantaran udara malam yang dingin.la merutuki kebodohannya karena lupa membawa jaket, padahal tadi sudah ia persiapkan.
Tiba-tiba ada sesuatu yang membuat
tubuhnya tak lagi terasa dingin. Lantas ia
menoleh ke samping dimana zee tengah
memakaikam jaket miliknya ke tubuh marsha."Kenapa gak pake jaket sih?" tanya zee
marsha menunjukkan deretan giginya."Lupa sayang, padahal udah aku siapin tadi." kata marsha.
zee tersenyum sambil mengacak-acak
rambut marsha. "Dasar"Seperti lupa keberadaan temannya yang tidak bersuara. Ia menoleh dan benar
saja kini mereka menatap zee aneh.aran mengedipkan sebelah mata ke aldo
tersenyum menggoda. Dan oniel yang
tampak biasa-biasa saja."Ekhmmm dinginnn ya ran?." kode keras aldo merengek manja.
aldo menirukan gaya zee memakaikan
jaket miliknya ke pundak Aran"Kenapa
gak bawa jaket?" tirunya."Lupa sayang hiks udah di siapin tadi
padahal." kata Aldo berlebihan.
Tertawa terbahak lantas Aldo
menggeplak kepala Aran. "Dasar.""HMMM SAYANG LIAT DEH MEREKA NYEBELIN BANGET SIH"
perkataan marsha terpotong oleh sesuatu yang mengagetkan mereka tiba-tiba keluarberdegup kencang. Bahkan zee bisa
merasakan tubuh marsha yang menegang serta cengkraman tangannya di kaos yang ia pakai.Tawa oniel pecah melihat raut wajah
lucu sahabatnya serta marsha yang terjengit ketakutan."hauahahahahah sumpah muka
lu pada gak nahan banget,"Seorang yang keluar dari dalam semak
adalah . Aldo Sebenarnya saat ia pamit
ingin ke tenda duluan nyatanya tidak. la
memang berniat ingin sedikit menjahili
sahabatnyaTatapan tajam nan mematikan zee
tujukan kepada teman gesrek zee ini."Gak lucu bangsat!" membuat tawa Aran
terhenti seketika. la menatap zee sambil
menampilkan deretan giginya.Tak lama kemudian zee merasakan
kaos yang ia kenakan sedikit basah. la
menunduk sedikit agar dapat melihat
wajah cantik marsha. Tapi marsha menggeleng dan semakin mengeratkan pelukan. la malu bila nangis di depan banyak orang.Tapi mau bagaimana lagi? Marsha yang terliat sedikit agak cengeng.
Air mata pun meluncur dari matanya
karena kesal dikejutkan bercampur lelah."Hayoloh Aldo anak orang di tangisin."
tunjuk Aran dan oniel berbarengan."Hajar aja zee !" kata Ashel dan chika memanasi. Mampus gue, batin Aldo.
Aldo tampak panik. "So-sorry Marsha gak bermaksud." ujarnya gugup lantaran
tatapan tajam zee tak pernah lepas sedikit pun darinya.zee mengelus pelan kepala marsha membuat marsha merasa nyaman dan jadi mengantuk.
"Ssstt sha, gak usah takut! Ada aku disini."
marsha mendongakkan kepala bersamaan tangan zee yang terangkat menghapus jejak air mata itu.
"marsha ngantuk, mau bobo." ucapnya polos. la menghela nafas. zee tersenyum melihat tingkah gadisnya. Benar benar seperti anak kecil, lugu dan polos.
Setelah memerintahkan marsha agar naik di punggungnya. Zee mulai melanjutkan perjalanan menuju perkemahan yang dikuti sahabatnya dari belakang.
la tau gadisnya ini kelelahan, sampai
dengkuran halus terdengar merdu di
telinganya.Tak kunjung lama mereka sampai di tenda. Terlihat ashel dan chika tengah mondar mandir dengan wajah cemas.
"Ya ampun kak zee marsha kenapa?"
"Sutt, marsha tidur." ucap zee memberi
isyarat agar ashel dan chika tak bertanya panjang lebar yang dapat menyebabkan marsha terbangun.Ashel dan chika mengangguk lalu mengikuti Zee berjalan kearah tenda mereka. Lalu ia membuka resleting tenda agar memudahkan zee untuk memasuki tenda marsha dan teman nya.
Zee memasuki tenda itu lalu
membaringkan marsha dengan lembut.
Meneliti wajahnya sebentar sambil
mengelus pipi marsha.Namun gerakan tangan marsha yang tak mau zee pergi dari nya ia menahan tangan zee untuk tetap mendampingin nya tidur.
"Kamu mau kemana? Kenapa buru-buru banget sih" Tanya marsha
"Aku mau kamu istirahat sayang"
"Kamu temanin aku disini yah jangan ke mana-mana" Ucap marsha.
"Iyah sayang " Ucap zee sambil mengecup pipi marsha.
Sekian dan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEWEKU KETUA OSIS
РазноеDia Zean harlan seorang pria tampan yang jatuh cinta terhadap perempuan jutek siapalagi kalo bukan marsha lenathea si ketua OSIS