Vampire Academy [St. Vladimir][Jaywon][Enhypen]

17 : Crossroad

Halo guys '-'✋️

Duar

Kedua orang itu menoleh. Suara ledakan yang terdengar sangat kecil, karena jarak mereka yang cukup jauh dari pusat kota.

"Suara apa itu?" heran Heeseung yang masih memegangi kepalanya akibat di pukul Jake karena sudah menggodanya.

Jake menggeleng dan kembali menatap Heeseung marah,
"Sekali lagi kau mengatakan hal konyol itu. Aku akan mematahkan lenganmu."

"Apa yang salah? Bukankah kata-kata itu sangat romantis? Aku membaca dari kisah seorang gadis Dhampir muda yang mencintai seorang Guardian yang melatih nya, bukan kah pelatih itu mengatakan hal keren?"

"Saat aku berubah menjadi Strigoi mau kah kau memburu dan membunuhku?" dia kembali mencoba mendalami perannya membuat Jake muak.

"Lalu akhirnya.. Bukankah, sang pelatih Dhampir itu mati di tangan si wanita Dhampir ? Lalu akhirnya wanita itu bertemu dengan pria lain?"

Heeseung seketika termenung,
"Benarkah?" menatap Jake tak percaya.

Jake menggelengkan kepalanya,
"Berhentilah membaca dongeng menyedihkan seperti itu.."

Heeseung menunduk sedih tampak masih tak percaya dengan ending yang di ceritakan Jake padanya, membuat Jake menjadi merasa bersalah.

"Hey.. jangan bilang kau percaya pada ceritaku itu?" Herannya seraya meraih lengan Heeseung yang masih termenung itu.

Saat ia sedang membujuk Heeseung, tiba-tiba saja sensor telinganya berdenging menandakan sesuatu, lalu dia bersikap waspada saat melihat seseorang di balik pepohonan.

"Kalian. Ayo pergi."

Ia menghembuskan nafas lega, saat menemukan Ibunya.

"Aku tidak mau kembali ke Academy." Jake melipat kedua tangannya di dada.

Roséanne menggeleng,
"Tidak bukan itu. Kita harus cepat ke pusat kota. Sekarang juga.." tanpa kata lagi dia setengah berlari pergi.

Akhirnya mereka berlari menyusul Roséanne yang tampak terburu-buru itu.

"Ibu ada apa?"

Tanya Jake di tengah-tengah perjalanan.

"Sepertinya kita menemukan Jungwon." ucapan itu membuat Jake semakin mempercepat larinya.

Membuat Roséanne tersentak.
"Hey!"

Duar!

Orang-orang yang sedang berjalan menuruni bukit itu mendadak terdiam.

"Suara apa itu?" tanya Sunoo.

Niki melihat ke arah pusat kota.
"Aku tidak tau."

Sunoo memegang tekuknya,
"Aku merasa aneh.. Disini menakutkan." lirihnya.