Jungwon terdiam cukup lama.
Ada Sunoo dan juga Sunghoon, lalu jerami?
Dia mengernyit mencoba mengingat apa yang sempat dia lihat tadi.
Apa itu tadi penglihatan dari Jay? Dia sama sekali tidak yakin. Tapi kalo iya kenapa?
Kenapa mereka semua berada disana? Itu tampak bukan di Academy.
Kenapa perasaan nya buruk? Apa Jake tau dia pergi lalu akhirnya memutuskan menyusul nya? Bersama Sunoo dan Sunghoon? Lalu Jay?
Apa pria itu sudah gila?
"Kau akan pergi atau tidak?" dia tersontak dari lamunannya dan menatap kedua orang disana yang juga sedang menatapnya.
"Kapan kau akan pergi ke Mount Sanford?" tanya Jungwon.
Mingyu terdiam sejenak,
"Hm, sebenarnya kita juga tak bisa sembarangan pergi. Aku punya jadwal ku sediri. Lusa aku akan pergi. Jadi jika kau mau ikut denganku, kita hanya bisa pergi lusa."Jungwon mengangguk.
"Kalau begitu aku pergi, karena sudah mengantarmu kemariㅡ" ucapan Lalisa terpotong saat pria itu menahan lengannya.
"Kemana kau akan pergi? Bawa dia bersama mu."
"Apa? Dia akan pergi bersama mu bukan?"
"Kami akan pergi lusa. Dan selama itu dia akan tinggal bersama dengan mu."
"Apa kau gila?"
"Justru kau yang gila, membiarkan bocah Dhampir tinggal bersamaku?"
Jungwon menggelengkan kepalanya, melihat Penyihir dan Moroi itu terus berdebat membawa-bawa dirinya.
"Tidak usah khawatir aku akan pergi dan akan kembali kemari lusa sesuai janji." Ucapnya pada akhirnya.
Keduanya menoleh.
"Kemana kau akan pergi?" heran Lalisa.
Jungwon mengedikkan bahunya,
"Kemana saja aku mau." dan berjalan mendekati sapu yang tersimpan di sisi pintu rumah Mingyu.Sapu yang slalu dibawa Lalisa kemanapun.
Jelas Jungwon tau itu bukan sapu biasa, seorang penyihir pasti memiliki itu.
"Apa ini hanya bisa terbang?" tanyanya.
Lalisa terlihat gugup,
"Ka-kau mau apa dengan itu?"Jungwon menoleh padanya,
"Aku bertanya padamu. Apa ini hanya bisa di pakai terbang?"Lalisa meneguk salivanya paksa.
"Itu sedikit memiliki sihir.""Seperti apa?" Jungwon meraihnya.
"Melindungi mu dari sihir jahat, atau menciptakan cahaya saat kau berada di kegelapan."
Jungwon tersenyum mendengar nya,
"Bukan kah cocok untuk menahan Strigoi? Wah hebat.. Boleh kah ku pinjam?""A-apa?"
"Hanya sebentar. Akan ku kembalikan Lusa saat aku akan kembali ke Mount Sanford."
"T-tapi--"
"Baik. Terimakasih. Aku pergi ya, lusa aku akan datang lagi. Kalau sampai kau berbohong pria mesum, kau akan tau akibatnya." ucap Jungwon menatap kedua nya dengan senyuman manis.
Namun siapa pun tau di balik senyuman manis itu, memiliki arti lain.
Akhirnya dia pun pergi dengan membawa sapu milik Lalisa meninggal kan kedua orang dewasa yang masih mematung di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Academy [St. Vladimir][Jaywon][Enhypen]
مصاص دماءSELAMAT DATANG DI ACADEMY ST. VLADIMIR Dibalik gerbang kokoh Akademi St. Vladimir terdapat rahasia besar. Akademi tersebut bukan sekolah berasrama biasa. Di tempat itu para vampire Moroi di didik dengan ilmu sihir, sementara para Dhampir-makhluk set...