Chapter 4: Kehidupan baru

354 45 15
                                    















"Dari mana kamu mengetahui nama ku?" Tanya ku ingin memastikan, orang ini juga tampak mencurigakan aku menatap nya dengan curiga.

"Aku tau dari....."  Aku menunggu jawaban nya, itu sangat mencurigakan dari mana dia mengetahui nama ku?.

"Itu dari...." Aku mencoba untuk bersabar untuk menunggu jawaban nya.

"Haha, Aku mengetahui nama mu dari anak yang menindas mu tadi, dia memanggil mu halilintar, jadi aku berpikir mungkin nama mu halilintar" dari mendengar jawaban nya itu masuk akal, tapi entah kenapa aku merasa ini tidak bisa mempercayai nya.

'Oh begitu' yah memang benar tadi anak b*jing*n itu memanggil ku dengan nama ku. Itu lah yang ku pikirkan dalam batin ku.

"Baiklah terserah, aku tidak peduli alasan nya, tapi t-terima kasih t-telah menyelamatkan ku" entah kenapa aku terbata-bata saat mengatakan itu, ada apa dengan ku!?. Aku memalingkan wajah dari nya untuk menghindari kontak mata dengan orang aneh ini.

Orang aneh itu tertawa, apa yang dia tertawa kan!? Apa ada yang memalukan dari diri ku?. Apa kah ada..? Tiba-tiba dia membelai rambut ku dan aku menatap nya apa yang dia coba lakukan?.

Dia tersenyum ke arah ku, entah kenapa aku merasa aku sudah mengenal nya sudah lama. Ini perasaan yang aneh bagi ku, dia sudah jelas asing, kenapa aku bisa merasakan perasaan yang familiar dengan orang aneh ini.

"Tidak masalah aku senang kamu baik-baik saja" dia terus tersenyum menatap ku. Senyuman itu mirip sekali dengan gempa, aku merasa nyaman dengan nya sekarang.

Aku dan orang itu kemudian berbincang untuk saling mengenal, itu pun hanya untuk menanyakan tempat tinggal dan keluarga tapi aku sedikit menikmati pembicaraan ini.

Saat aku dan orang itu sampai di tempat tinggal ku dan saudara ku. Aku berpikir apakah dia akan menghina tempat tinggal ku seperti orang lain, tapi jawaban nya sangat berbeda dari yang ku pikirkan.

Dia hanya tersenyum, aku penasaran apa yang dia pikirkan. Kemudian saudara ku gempa memecahkan keheningan.

"Hali dia siapa?"

Aku kemudian sadar dari lamunan ku dan menjawab jawaban gempa. "Dia orang yang menyelamatkan ku".

Aku perlahan menghampiri gempa dan memberikan satu roti keras ke arah nya, aku sangat bersalah merasa tidak bisa membantu saudara ku untuk makan. Aku hanya menundukkan kepala dan sedih.

"Tidak apa-apa hali, ini sudah cukup untuk kita, kamu sudah berusaha keras" sesuai dugaan ku gempa akan bersikap baik seperti ini aku tersenyum tipis dan lega dan perlahan menatap semua saudara ku bahwa mereka semua tidak mempermasalahkan nya.

"Terimakasih Abang, sudah menyelamatkan teman ku" ucap gempa
Ramah ke pada orang itu.

"Tidak masalah aku senang membantu" balas Boboiboy dengan senyum nya. Yah senyum mereka sangat mirip sesuai dugaan ku. Tapi sangat aneh melihat senyum Boboiboy yang begitu familiar bagi ku, entah kenapa itu sangat nyaman dan aku merasa merindukan nya.

Perlahan saudara ku saling mengenal satu sama lain ke pada Boboiboy, ternyata mereka mudah menerima Boboiboy, bahkan blaze dan solar pun tidak ada perdebatan.

Boboiboy di kerumuni dengan saudara ku, mereka berdebat untuk menanyakan sesuatu ke Boboiboy bahkan solar pun juga ikut penasaran. Aku tersenyum tipis melihat mereka, aku merasa sangat merindukan sesuatu.













NARATOR

Sudah 2 hari sejak Boboiboy di rumah kecil element bersaudara. Taufan, blaze dan Thorn yang paling sering mengajak Boboiboy  bermain.

Entah mengapa Boboiboy jadi sangat bahagia melihat semua element nya sendiri. Bahkan Ais selalu melekat ke Boboiboy dan meminta Boboiboy untuk membaca kan dongeng.

Ah, Boboiboy hanya tersenyum melihat kelakuan mereka yang sangat lucu, bahkan Boboiboy selalu meleleh melihat kelakuan mereka yang seperti bayi yang imut.

Hari ini Boboiboy membantu element bersaudara untuk mencari makanan, dan Boboiboy menemani Ais dan solar untuk mencari makanan.

Meskipun gempa menyuruh Boboiboy tidak usah ikut, tapi Boboiboy bersikeras, gempa seperti mengganggap Boboiboy anak kecil seperti mereka, jadi Boboiboy pergi menemani Ais dan solar.

Boboiboy bersyukur ternyata mereka tidak tidak seperti halilintar yang selalu mencari yang akan melukai mereka sendiri. Ais dan solar mencari buah buah yang layak di makan di hutan yang masih segar.

Mereka berdua memberikan buah nya di sungai terdekat sedangkan aku memanjat pohon nya untuk mengambil apel.

"Kak Ais coba lihat ini" kata solar kepada Ais

"Apa- ghaajjah!!!" Teriak Ais kaget karena solar menyerahkan cacing yang tidak sengaja solar dapat kan tadi.

"Ahahahhah!!" Tawa solar

"Is kau ni" ucap Ais kesal

"Heh~ ternyata kak Ais takut sama cacing" ucap solar dengan bangga dan sombong, Ais hanya kesal melihat nya.

Mereka kemudian berdebat satu sama lain, dan entah kenapa tiba-tiba, satu ulat bulu jatuh di tengah-tengah mereka yang sedang saling berdebat.

Mereka perlahan menjadi hening.....

"GRAAAAAAAAAAAAA!!!" Teriak mereka berdua

Boboiboy hanya tertawa kecil melihat mereka, betapa damai nya melihat mereka saling bersenang-senang dan berkerja sama satu sama lain.

Bahkan solar pun mendekat ke Ais bekerja sama untuk menjauhkan ulat bulu itu dari mereka.

Boboiboy tersenyum melihat tingkah mereka, dan betapa Boboiboy sangat akhirnya bisa melihat element nya sendiri......... Meski di dunia lain.



.....◍..............◍.....

Halo Adel Disini
Maaf nih baru update lupa kalo ada book
Maaf banget nih ye

Ayo tangkap aku, tangkap aku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fantasy Elements [Boboiboy Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang