06. Same Person

22 5 5
                                    

ʚɞ Disclaimer ʚɞ

Author hanya meminjam Visualisasi dan Magra dari idol.
Untuk Nama Alur dan karakter dalam cerita ini berasal dari pemikiran Author sendiri

*******************

SELAMAT MEMBACA 😊

- Pertemuan di Akhir Pekan -








Seorang laki-laki sebut aja Matthew saat ini sedang tertidur disebuah sofa dengan posisi terlentang dan jangan lupakan televisi yang masih menyala. Matthew memiringkan posisi tidurnya, kedua mata terpejamnya mulai berkerut karena cahaya TV yang mengusik tidurnya.

Dengan perlahan, mata yang semula terpejam makin lama makin terbuka. Dengan tingkat kesadaran yang masih belum sepenuhnya pulih, pandangan mata itu tertuju pada objek persegi didepannya. Mata itu terbuka lebar kala meningat sesuatu. Dengan tergesa Matthew bangkit dari tidurnya dan mengobrak abrik kumpulan memori stick yang ada diatas meja. Ketika mendapatkan apa yang diinginkan, dengan segera ia mengambil memori itu dan juga handycamnya.

Matanya melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7.20

"Aish... aku terlambat," gumamnya dan langsung mengambil jaket jeansnya dan tak lupa handycam miliknya.

Matthew berlari menuju Halte bus yang tak jauh dari flat. Dan beruntungnya, bus yang dia inginkan baru saja tiba. Dengan cepat, ia memasukki bus dan tak lupa menempelkan kartunya. Dia mencari tempat duduk di paling belakang. Selama perjalanan, dia merasa tidak tenang. Dia berfikir apa Lili masih menunggunya? Dialihkannya pandangan mata itu pada jam tangan hitam miliknya, waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 dia sudah terlambat setengah jam dan perkiraan dia sampai di Namsan Towor pukul 8 malam

"Ku harap kamu masih menungguku," batin Matthew.

Menit demi menit berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan saat itu Matthew baru saja turun dari bus. Dengan tergesa dia berlari menuju tempat yang sudah dijanjijan. Suasana malam hari itu tidak begitu ramai hanya ada segelintir orang saja. Ketika sudah memasukki taman, Matthew menghentikan langkahnya dan mulai mengeset handycam miliknya dan memasukkan memori stick.

Dari layar handycam terlihat jalanan yang sepi, dengan senyum di paras tampannya, Matthew berjalan menyusuri taman menuju tempat dia dan Olivia bertemu. Dengan langkah pelan tapi pasti, dan tak lupa detak jantung yang semakin cepat berdetak.

Dari layar, tampak sosok gadis dengan atasan berwarna coklat dengan rambut setengah diikat. Senyum diparas Matthew tercetak lebih jelas.

"Lili," panggil Matthew dan membuat gadis itu menoleh. Dengan senyum diparas cantiknya Olivia menyambut kedatangan Matthew dengan senang.

"Untung aku belum pergi. Aku hampir menyerah menunggumu datang," keluh gadis itu.

"Maaf, aku tadi tertidur dan terlambat bangun," ucap Matthew.

"A... begitu. Tidak apa-apa lagi pula kamu sudah datang sekarang," ucap Olivia.

"Kamu cantik dengan pakaian itu," ucap Matthew dan membuat semburat merah terlihat pada kedua pipi Olivia.

"Karena ingin bertemu denganmu aku harus terlihat cantik," ucap Olivia dan membuat Matthew tertawa kecil.

"Terimakasih sudah datang kemari walaupun kamu terlambat datang, aku senang kamu disini," ucap Olivia yang masih terekam pada handycam yang Matthew bawa.

"Aku tidak bisa berhenti mengucapkan terimakasih padamu. Karena bertemu denganmu merupakan suatu keajaiban yang Tuhan berikan padaku ketika aku sudah mulai lelah dengan kehidupanku," ucap Olivia dan sekali lagi membuat Matthew tersenyum mendengar ucapan Olivia.

"Aku berharap, kamu selalu bahagia dimanapun dan kapanpun," sambung Olivia.

"Dan.... Aku.... menyukaimu, Matthew," ucap Olivia disertai senyuman yang memperlihatkan giginya.

Matthew mendengar itu mendadak terdiam. Tanpa sadar dia menutup matanya dan menurunkan handycamnya.

Ketika membuka mata, air matanya mengalir tanpa dia sadari. Diarahkannya tangan kananya kearah dada dan menangis sesenggukkan. Dan saat pandangan matanya mengarah kedepan, hanya terdapat dirinya sendiri. Air mata itu makin deras mengalir dengan sesenggukkan Matthew memeluk handycam miliknya dan terduduk begitu saja.

"A..ku merindukanmu, Lili," ucap Matthew lirih.











To Be Continue

Same Person| Lee Taeyong X Kim SowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang